Pemilu 2019

Boni Hargens Serukan Waspadai Penumpang Gelap yang Ingin Manfaatkan Ketegangan Pemilu 2019

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 12 Mei 2019
 Boni Hargens Serukan Waspadai Penumpang Gelap yang Ingin Manfaatkan Ketegangan Pemilu 2019

Pengamat Politik Boni Hargens (MP/Bartolomeus Papu)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.Com - Direktur Lembaga Pemilih Indonesia (LPI) Boni Hargens menyebutkan ada penumpang gelap yang ingin memanfaatkan ketegangan Pemilu 2019 ini untuk mengacaukan negara.

"Saya kira ini indikasi yang sangat kuat bahwa memang penumpang gelap ingin memanfaatkan ketegangan pemilu ini," kata Boni, dalam seri diskusi XXVI Merawat ke-Indonesia-an di Plaza Central, Jakarta, Sabtu (11/5).

Namun, katanya lagi, keadaan itu bisa diatasi bila seluruh masyarakat menyadari ini bukan persoalan menang atau kalah dalam Pemilu 2019, bukan perkara ada kecurangan atau tidak, tetapi ada penumpang gelap yang ingin memanfaatkan situasi kegalauan politik yang dapat membahayakan eksistensi negara, ideologi negara termasuk eksistensi NKRI itu sendiri.

"Kepolisian sudah mengungkap ada bukti-bukti teroris JAD, bagian dari ISIS merancang bom untuk mengacaukan saat pengumuman hasil pilpres pada 22 Mei 2019. Saya kira ini indikasi kuatnya," kata Boni.

Direktur LPI Boni Hargens
Direktur Lembaga Pemilih Indonesia Boni Hargens (MP/Gomes R)

Menurut dia, bila masyarakat Indonesia maish terbelah 01 atau 02, maka tidak bijaksana.

"Kita harus bersatu. Ini bukan lagi urusan Pak Prabowo melawan Pak Jokowi. Ini sudah urusan negara melawan kekuatan yang ingin menghancurkan republik ini. Jadi seluruh rakyat Indonesia harus bersatu memberikan dukungan dan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada aparat keamanan, Polri, TNI dan BIN serta KPU dan Bawaslu yang sudah bekerja dengan sangat keras dan mereka mengorbankan waktu dan tenaga mereka untuk kebaikan bangsa ini. Jangan sampai permainan satu dua orang kami sebut sebagai bandar politik, mengacaukan seluruh konstruksi demokrasi dan negara kita," ujarnya pula.

Boni mengapresiasi ketegasan Polri yang juga menangkap sejumlah oknum melakukan provokasi kepada masyarakat.

Ia mengimbau dalam bulan suci Ramadhan ini masyarakat harus menjaga sikap dan tutur kata serta menjamin keamanan dan menerima hasil pemilu apa pun hasilnya demi kebaikan bersama.

"Siapa pun yang terpilih itu adalah pilihan rakyat Indonesia dan presiden untuk semua. Mari kita hentikan dan tahan diri untuk tidak terprovokasi oleh siapa pun di luar sana yang ingin menggalang massa dan menyerbu KPU. Kita harapkan masyarakat lebih bijaksana dibandingkan para elite politik," tandas Boni Hargens.(*)

#Boni Hargens #Pengamat Politik #Pemilu 2019 #Jamaah Ansharut Daulah
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Indonesia
Rawat Optimisme Indonesia Cerah, Boni Hargens Gelar Doa Bersama Anak Yatim
Boni menilai saat ini Tanah Air masih berada dalam gejolak yang panjang.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 22 Agustus 2025
Rawat Optimisme Indonesia Cerah, Boni Hargens Gelar Doa Bersama Anak Yatim
Indonesia
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Kini, banyak wakil menteri yang merangkap jabatan sebagai komisaris BUMN. Pengamat politik menilai jika pemerintahan Prabowo tak terarah.
Soffi Amira - Jumat, 11 Juli 2025
Banyak Wamen Rangkap Jabatan jadi Komisaris BUMN, Pengamat Nilai Pemerintahan Prabowo tak Terarah
Indonesia
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Rencana soal TNI menjaga gedung Kejaksaan kini ditolak. Pengamat pun menilai, bahwa TNI merupakan aparat pertahanan dan bukan keamanan.
Soffi Amira - Selasa, 13 Mei 2025
Rencana TNI Jaga Gedung Kejaksaan Ditolak, Pengamat: Mereka Bukan Aparat Keamanan
Indonesia
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Pengamat Politik, Jerry Massie, memprediksi bahwa Gibran akan menjadi lawan Prabowo di Pilpres 2029.
Soffi Amira - Jumat, 25 April 2025
Pengamat Sebut Gibran Berpeluang Jadi Lawan Prabowo di Pilpres 2029
Indonesia
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Pengamat politik sebut pemecatan Jokowi salah kaprah, publik sudah tak kaget dengan kondisi tersebut.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 18 Desember 2024
Langkah Terlambat PDI-P Memecat Jokowi, Pengamat: Percuma, Dia sudah Tak Punya Power
Indonesia
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Gus Miftah berpotensi masuk daftar reshuffle kabinet.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 04 Desember 2024
Gus Miftah Terancam Dicopot Prabowo Buntut Umpatannya kepada Pedagang Es Teh
Indonesia
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
Pengamat politik Jerry Massie menilai, kemenangan Trump akan menguntungkan Indonesia.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 07 November 2024
Donald Trump Menangi Pilpres AS, Pengamat: Indonesia Diprediksi Dapat Untung
Indonesia
Timnas Dirugikan Wasit, Pengamat Minta PSSI Lapor ke FIFA untuk Selidiki Dugaan Kecurangan
Pengamat politik dan sepak bola Jerry Massie mengakui timnas Indonesia terkesan dicurangi.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Oktober 2024
Timnas Dirugikan Wasit, Pengamat Minta PSSI Lapor ke FIFA untuk Selidiki Dugaan Kecurangan
Indonesia
Tunjuk Calon Menteri, Pengamat Politik Sarankan Prabowo Ikuti Cara Soeharto
Jerry Massie menyarankan Prabowo meniru atau mengadopsi pola dan strategi Presiden kedua Soeharto.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 30 September 2024
Tunjuk Calon Menteri, Pengamat Politik Sarankan Prabowo Ikuti Cara Soeharto
Indonesia
Pengamat Tak Setuju Anggaran Rp 10 Miliar Kominfo untuk Makan Bergizi Gratis
Pengamat tak setuju anggaran Rp 10 miliar Kominfo hanya untuk program Makan Bergizi Gratis.
Soffi Amira - Jumat, 13 September 2024
Pengamat Tak Setuju Anggaran Rp 10 Miliar Kominfo untuk Makan Bergizi Gratis
Bagikan