Bodetabek Disesaki Warga Jakarta Pencari Hiburan, Wagub DKI: Itu Konsekuensi
 
                Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria memberikan keterangan pers usai mengecek Pasar Palmerah, Jakarta Selatan, Sabtu (20/6/2020). (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Merahputih.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria terus bersinergi dengan instansi terkait sehubungan ramainya warga ibu kota yang mencari tempat hiburan atau nongkrong ke wilayah penyangga seperti Bekasi, Tangerang, Depok dan Bogor.
Hal itu yang menyebabkan kepadatan di daerah-daerah tersebut. Itu juga merupakan suatu konsekuensi ketika Jakarta memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) ketat dengan ketentuan tidak diperbolehkan restoran, kafe atau tempat nongkrong beroperasi.
Baca Juga
Polisi Tangkap 7 Pelaku Pelempar Molotov ke Kantor PDIP Cileungsi
"Memang itu suatu konsekuensi ya, makanya kita terus berkoordinasi dengan daerah-daerah sekitar Jakarta supaya bisa bersinergi positif. Memang teman-teman kita di Jakarta mau makan ke Tangerang, Bekasi, Depok hingga Bogor," ujar Riza di Balai Kota Jakarta, Selasa (29/9).
Masyarakat akhirnya membuat acara di wilayah-wilayah tersebut karena tidak ada penutupan restoran, kafe atau tempat pertemuannya.
"Karena daerah situ kan tidak menutup restoran seperti di Jakarta, kemudian mal tidak ditutup seperti di Jakarta yang dibuka tapi tak boleh makan di tempat. Inilah yang sedang kita koordinasikan untuk mencari solusi yang terbaik untuk kerjasama yang baik," kata Riza.
 
Akibat Jakarta saat ini dalam situasi PSBB ketat, banyak warga Jakarta yang datang ke Bekasi untuk mencari hiburan.
"Iya (banyak warga Jakarta mencari tempat hiburan di Bekasi). Kan di sana ditutup (karena PSBB ketat). Iya di Jakarta ditutup, di Bogor ditutup, Depok ditutup," kata Kasatpol PP Kota Bekasi Abi Hurairah dikutip Antara.
Baca Juga
Wagub DKI: Virus COVID-19 Lebih Bahaya dari Perang Antar-Negara
Abi pun mengaku kesulitan mencegah adanya kerumunan di Kota Bekasi akibat jumlah personel di lapangan terbatas. Apalagi dengan adanya ajakan di media sosial untuk datang ke Bekasi juga membuat personel kesulitan.
"Ya pastilah, pasti (kesulitan). Jumlah kita terbatas, kemudian kita nyebar ke mana-mana, ya tentunya personel juga dibagi-bagi gitu," katanya. (*)
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
APBD DKI 2026 Disepakati Rp 81,3 Triliun, KJP dan Bansos Aman Meski DBH Dipotong
 
                      Raperda KTR DKI Final: Merokok Indoor Dilarang Total, Jual Rokok Dibatasi 200 Meter dari Sekolah
 
                      Lahan Makam Jakarta Kritis, DPRD Desak Anggaran Pembelian Tanah Baru Cuma Cukup 3 Tahun
 
                      Transjakarta Bakal Tambah 300 Armada Bus Listrik Demi Jakarta Bebas Polusi di Tengah Isu Kenaikan Tarif
 
                      Pemprov DKI Jakarta Beri Keringanan hingga Bebaskan Pajak Kendaraan Bermotor
 
                      Krisis Lahan Makam Jakarta, Solusi Tumpang dan Wacana Teknologi Kuburan Instan
 
                      Rp 14,6 Triliun DKI Ngendap di Bank, PSI Soroti Belanja Subsidi dan Modal yang Mampet
 
                      Pramono Anung Bikin Aturan Lelang Kilat November-Desember, Siap-siap Proyek Infrastruktur Langsung Tancap Gas di Awal Tahun Baru
 
                      DPRD DKI Minta BUMD Jakarta Jangan Manja Minta PMD Terus, Creative Financing Bisa Jadi Solusi Darurat Usai Anggaran Dikebiri Habis-habisan
 
                      Jakarta Diprediksi Hanya Punya Lahan Makam 3 Tahun Lagi, Setelah Itu Mau Kubur di Mana?
 
                      



