Ikuti Arahan Calon Kepala Daerah, Bobby Nasution Jadi Kader Golkar?
Wali Kota Medan, Bobby Nasution (Anataran
MerahPutih.com - Wali Kota Medan Bobby Nasution menghadiri acara pengarahan calon kepala daerah Partai Golkar di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Sabtu (6/4).
Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu tampak menggunakan batik berwarna kuning, warna yang identik dengan Partai Golkar.
Baca juga:
Saat ditanya awak media apakah dirinya sudah menjadi kader Golkar, Bobby tak menjawab tegas."Insyaallah," kata Bobby.
Bobby mengatakan, ia hadir di markas partai berlogo pohon beringin untuk mengikuti arahan dari Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto.
Baca juga:
Airlangga Instruksikan Kader Golkar Dukung Kebijakan Prabowo-Gibran
"Kita ikuti ini saja dulu, ikuti arahan. Yang pasti tadi disampaikan Bapak Ketum Golkar Pak Airlangga kiat-kiatnya apa yang perlu disiapkan," ujarnya.
Saat ditanya soal kartu tanda anggota (KTA) Golkar, mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) itu mengaku saat ini belum memilikinya.
Baca juga:
Bantah Isu Ingin Kudeta Megawati di PDIP, Jokowi Bercanda Bukannya Ketum Golkar
"Insyaallah. Sejauh ini belum ya. Batiknya dulu hari ini," ucap Bobby. (Pon)
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Dikritik usai Lempar Bantuan dari Helikopter, Bobby Nasution: Daerahnya tak Bisa Terjangkau
Tak Kunjung Panggil Bobby Nasution, Penyidik AKBP Rossa Diperiksa Dewas KPK
Bencana Hidrometeorologi Meluas, Pemprov Sumut Aktifkan Status Darurat 14 Hari
[HOAKS atau FAKTA]: Bobby Nasution Sebut Hanya Iblis yang Tak Bisa Dipanggil Penegak Hukum
ICW Nilai Lambannya Pemeriksaan Bobby Nasution Jadi Sinyal KPK ‘Masuk Angin’
Dewas KPK Tindak Lanjuti Dugaan AKBP Rossa 'Amankan' Gubernur Bobby, Tenggatnya 15 Hari
AKBP Rossa Dilaporkan ke Dewan KPK terkait Dugaan Penolakan Penyidikan yang Menyentuh Bobby Nasution
ICW Desak KPK Periksa Bobby Nasution terkait Dugaan Korupsi Proyek Jalan di Sumut
Golkar Solo Bakal Gelar Tasyakuran Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Bahlil Lahadalia Minta Soeharto Jadi Pahlawan Nasional, Ungkit Peran Transmigrasi dalam 'Menjodohkan' Suku Jawa dan Papua