Bencana Hidrometeorologi Meluas, Pemprov Sumut Aktifkan Status Darurat 14 Hari
Evakuasi Bencana di Sumut. (Foto: humas Polri)
MerahPutih.com - Gubernur Sumatra Utara (Sumut) Bobby Nasution menetapkan provinsi Sumut berstatus darurat bencana setelah bencana hidrometeorologi berupa banjir dan longsor menerjang lebih dari 10 kabupaten/kota di wilayah tersebut.
Bobby menuturkan bahwa status darurat bencana ini berlaku selama 14 hari. Kebijakan ini diperlukan untuk mempercepat proses penanganan bencana, terutama di wilayah yang mengalami kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa.
"Untuk penanganan yang dilakukan, berfokus pada pelayanan, pencarian, pertolongan dan evakuasi korban serta membuka akses jalan yang terputus akibat bencana," kata Bobby dalam keterangannya, Jumat (28/11).
Pemerintah Provinsi Sumut telah berkoordinasi dengan BNPB Republik Indonesia untuk penyaluran dana siap pakai kepada kabupaten/kota terdampak.
"Pemprov Sumut telah menyalurkan bantuan ke wilayah terdampak bencana," tambah Bobby, yang juga adik ipar Wapres Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga:
Sedikitnya 10 kabupaten/kota terdampak bencana hidrometeorologi, yaitu: Tapanuli Tengah, Sibolga, Tapanuli Utara, Mandailing Natal, Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat, Langkat, Padangsidimpuan, dan Nias Selatan.
Total 30 jiwa dilaporkan meninggal dunia, sementara sekitar 4.035 warga mengungsi.
Sementara itu, berdasarkan laporan terbaru Polda Sumatra Utara per Kamis (27/11) malam, tercatat 86 kejadian bencana alam yang terdiri dari 59 tanah longsor, 21 banjir, 4 pohon tumbang, dan 2 puting beliung, tersebar di 11 kabupaten/kota.
Bencana ini menimbulkan 72 korban terdampak, dengan rincian:
- 24 meninggal dunia
- 37 luka ringan
- 6 luka berat
- 5 orang masih dalam pencarian
Sejumlah daerah dengan dampak terbesar antara lain Kabupaten Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Pakpak Bharat, dan Tapanuli Tengah.
Baca juga:
Data Polri Kamis (27/11) Sore: 43 Tewas dan 88 Hilang Akibat Bencana Alam di Sumut
Berdasarkan analisa awal, bencana dipicu oleh curah hujan tinggi tanpa jeda selama beberapa hari terakhir.
Di beberapa titik banjir, ketinggian air masih mencapai 1 meter, sementara hujan intensitas sedang hingga lebat masih terjadi di sebagian wilayah Sumut.
Polda Sumut juga menerima laporan adanya potensi longsor susulan di daerah berbukit seperti Tapanuli Utara, Humbahas, Pakpak Bharat, dan Mandailing Natal.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan menegaskan bahwa seluruh jajaran telah bekerja maksimal untuk membantu masyarakat terdampak.
“Fokus kami adalah menyelamatkan warga, melakukan evakuasi, dan membuka akses jalan yang tertutup material longsor,” ujar Ferry. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Bencana Hidrometeorologi Meluas, Pemprov Sumut Aktifkan Status Darurat 14 Hari
DPR Desak Prabowo Tetapkan Status Bencana Nasional di Aceh, Total 46 Ribu Jiwa Terpaksa Mengungsi Massal
Bencana Alam di Sumatra Utara, Jaringan Telekomunikasi Terputus
Data Polri Kamis (27/11) Sore: 43 Tewas dan 88 Hilang Akibat Bencana Alam di Sumut
Anomali Indonesia Bisa Dilanda Siklon Tropis Senyar, BMKG Jelaskan Pemicunya
Cuaca Ekstrem dan Bibit Siklon 95B Picu Banjir-Longsor di Sumbar, 13 Daerah Terdampak
Banjir dan Longsor Sumatra Utara: 24 Tewas, 86 Bencana Terjadi dalam Tiga Hari
BNPB Kirim 2 Pesawat untuk Evakuasi Darurat dan Modifikasi Cuaca Tanggulangi Bencana Alam di Sumut, Buka Jalur Bantuan ke Tapanuli
Cuaca Ekstrem Meningkat, Komisi VIII DPR RI Desak Pemda Tingkatkan Antisipasi
Banjir-Longsor Hantam 13 Kota/Kabupaten, Sumbar Status Tanggap Darurat Hingga 8 Desember