BMKG: Pemicu Gempa Nias Mirip Penyebab Tsunami 1921 dan 1977

Wisnu CiptoWisnu Cipto - Selasa, 20 April 2021
BMKG: Pemicu Gempa Nias Mirip Penyebab Tsunami 1921 dan 1977

Gambaran peta gempa bumi di arat daya Nias yang berada di luar zona subduksi (ANTARA/HO.BMKG)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengemukakan gempa Nias yang terjadi pada Selasa (20/4) pukul 06.58.22 WIB dipicu sumber gempa di luar zona subduksi (outer rise) yang terabaikan, namun tidak kalah berbahaya dengan zona megathrust.

"outer rise merupakan zona gempa yang selama ini terabaikan, karena memang lebih populer zona sumber gempa megathrust. Meskipun terabaikan, tetapi tidak kalah berbahaya dan dapat memicu terjadinya tsunami," kata Kepala Bidang Mitigasi Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono di Jakarta, Selasa (20/4).

Baca Juga:

BMKG Nyatakan Informasi Akan Terjadi Tsunami NTT Tidak Benar

Daryono mencontohkan gempa di luar zona subduksi pernah memicu tsunami Selatan Jawa pada 1921 dan tsunami Sumbawa yang destruktif pada 1977.

"Gempa pagi ini tampaknya tidak berdampak merusak, karena skala intensitas gempa baru mencapai III MMI di Nias, dan beberapa daerah di Sumatera Utara bagian barat mencapai II MMI. Biasanya kerusakan akibat gempa terjadi bila dampak gempa mencapai skala intensitas VI MMI," tambah dia.

Gempa Nias
Peta pusat gempa yang terjadi di barat daya Nias, Sumatera Utara, Selasa (20/4/2021) pagi. (ANTARA/HO-BMKG)

Pulau Nias dan Sumatera Utara bagian barat diguncang gempa tektonik dengan magnitudo update 6,1, sebagaimana dilaporkan Antara. Episenter gempa terletak di laut pada jarak 140 km arah barat daya Nias, dengan kedalaman hiposenter 16 km.

Gempa dangkal tersebut terjadi karena dipicu oleh adanya deformasi atau patahan di zona sumber gempa di luar zona subduksi atau yang populer disebut sebagai oter rise zone, dengan mekanisme pergerakan sesar turun (normal fault).

Episenter gempa barat daya Nias di peta tampak berada di luar zona subduksi. Inilah yang menjadi ciri gempa outer rise. Gaya tektonik yang bekerja di zona ini bukan kompresional atau menekan, tapi gaya ektensional atau tarikan karena merupakan zona bending (regangan). (*)

Baca Juga:

BMKG Keluarkan Peringatan Gempa Besar dan Tsunami di Banyuwangi

#Bencana Alam #Gempa #Nias #BMKG #Breaking
Bagikan
Ditulis Oleh

Wisnu Cipto

Berita Terkait

Indonesia
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Aliran air dari Pintu Air Angke Hulu diperkirakan akan mencapai Pos Pantau Cengkareng Drain pada Kamis dini hari, sekitar pukul 01.00 WIB
Angga Yudha Pratama - Kamis, 23 Oktober 2025
Pintu Air Angke Hulu Meresahkan, Warga Jakarta Barat Siap-Siap Kedatangan 'Tamu' dari Luapan Air
Indonesia
Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar di Indonesia Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 23 Oktober, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Hujan ringan misalnya akan terjadi di Banda Aceh, Medan, Tanjung Pinang, Bengkulu, Palembang, Jakarta, Serang, Bandung dan Semarang
Frengky Aruan - Kamis, 23 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Sejumlah Kota Besar di Indonesia Masih Akan Diguyur Hujan pada Kamis, 23 Oktober, dengan Intensitas Ringan hingga Disertai Petir
Indonesia
BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober
Potensi banjir rob di pesisir Jakartanterjadi karena pasang air laut bertepatan dengan fase Bulan Baru.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 22 Oktober 2025
BMKG Imbau Warga Pesisir Jakarta Waspada Banjir Rob hingga 28 Oktober
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob
Kota Banda Aceh, Kupang, dan Merauke diperkirakan berawan tebal hingga berkabut dengan suhu berkisar 28–33 derajat Celcius.
Frengky Aruan - Rabu, 22 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Disertai Petir di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Rabu, 22 Oktober 2025, Waspada Juga Gelombang Tinggi dan Banjir Rob
Indonesia
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Demikian seperti diinformasikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo.
Frengky Aruan - Rabu, 22 Oktober 2025
BMKG Ingatkan Potensi Cuaca Ekstrem di Jawa Timur 20-29 Oktober, Bisa Akibatkan Bencana Hidrometeorologi
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025
Memasuki siang hari, hujan ringan diperkirakan turun di mayoritas wilayah ibu kota
Angga Yudha Pratama - Rabu, 22 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang Guyur Jakarta pada Rabu, 22 Oktober 2025
Indonesia
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Selain itu, masyarakat diimbau menjauhi jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan
Angga Yudha Pratama - Selasa, 21 Oktober 2025
Gunung Semeru Erupsi Hebat Pagi Ini, Masyarakat Diminta Waspadai Lontaran Batu Pijar
Indonesia
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025
BMKG juga mengingatkan untuk mewsspadai hujan disertai petir.
Frengky Aruan - Selasa, 21 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Hujan Ringan hingga Sedang di Sejumlah Kota Besar di Indonesia pada Selasa, 21 Oktober 2025
Indonesia
Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober
Pada Selasa (21/10), Sulawesi Utara (Sulut) diperkirakan cerah hingga hujan ringan, berbeda dengan hari-hari berikutnya.
Frengky Aruan - Selasa, 21 Oktober 2025
Siklon Tropis Fengshen Turut Memengaruhi, Sulawesi Utara Akan Dilanda Cuaca Ekstrem hingga 26 Oktober
Indonesia
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang
Sore hari, seluruh wilayah DKI Jakarta diperkirakan akan menikmati cuaca cerah
Angga Yudha Pratama - Minggu, 19 Oktober 2025
Prakiraan BMKG: Sebagian Besar Wilayah Jakarta Cerah Pada Minggu (19/10) Siang
Bagikan