Berbagai Negara Akan Alami Kesulitan Utang

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Jumat, 14 Oktober 2022
Berbagai Negara Akan Alami Kesulitan Utang

Ilustrasi rupiah. (Foto: Antara)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Inflasi yang tinggi membuat khawatir berbagai negara. Teranyar, Singapura yang alami lonjakan inflasi dalam 14 tahun terakhir ini, mengeluarkan kebijakan pengetatan moneter.

Untuk keempat kalinya di tahun ini, membuat Otoritas Moneter Singapura (MAS) memusatkan kembali titik tengah dari pita kebijakan nilai tukar yang dikenal sebagai Nilai Tukar Efektif Nominal, atau S$NEER.

Baca Juga:

Dipuji IMF, Indonesia Harus Berkaca Saat Krisis Ekonomi 1998

MAS mengatakan, inflasi inti kemungkinan akan tetap sekitar 5 persen untuk sisa tahun 2022, dan hingga awal 2023 dengan kebijakan tersebut.

IMF telah meminta bank sentral Asia diminta memperketat kebijakan moneter karena kenaikan harga-harga komoditas dan depresiasi mata uang yang didorong kenaikan suku bunga AS.

IMF menegaskan, banyak mata uang Asia terdepresiasi cukup tajam karena pengetatan moneter AS menyebabkan melebarnya perbedaan suku bunga, membantu mendorong biaya impor negara Asia.

Ia menegaskan, depresiasi mata uang yang besar dan kenaikan suku bunga juga dapat memicu tekanan keuangan di negara-negara Asia dengan utang yang tinggi, kata Srinivasan.

"Asia saat ini menjadi debitur terbesar di dunia selain sebagai penabung terbesar, dan beberapa negara berisiko tinggi mengalami debt distress (Kesulitan utang)," katanya dikutip Antara.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan kondisi ekonomi global saat ini semakin sulit karena dampak pandemi COVID-19 dan perang Rusia dan Ukraina yang menimbulkan disrupsi rantai pasok pangan, energi dan berimbas pada krisia finansial.

Jokowi menyebutkan, saat ini terdapat 66 negara pada posisi rentan untuk kolaps akibat situasi global yang tidak mudah dan sulit diprediksi.

"Lembaga-lembaga internasional menyampaikan 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps. Saat ini 345 juta orang di 82 negara menderita kekurangan akut dan kelaparan. Artinya ada krisis pangan," kata Presiden Jokowi.

Baca Juga:

Luhut Pastikan Indonesia Tak Ikut Antre Jadi Pasien IMF

#Inflasi #Resesi Ekonomi #IMF
Bagikan

Berita Terkait

Lifestyle
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Selain sebagai penyimpan nilai, Bitcoin juga berfungsi sebagai medium transaksi yang stabil di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif
Angga Yudha Pratama - Minggu, 14 September 2025
Alasan Bitcoin Jadi Solusi Investasi Menarik di Tengah Ancaman Inflasi
Indonesia
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Pemerintah menargetkan inflasi nasional berada di angka 1,5 hingga 3,5 persen. Angka ini dinilai sebagai titik seimbang yang mampu menguntungkan konsumen maupun produsen.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 03 September 2025
Biar Rakyat Senang Saat Belanja, Mendagri Perintahkan Daerah Tahan Inflasi Maksimal di 3,5 Persen
Indonesia
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Terdapat bahan pangan yang memberikan andil inflasi pada Agustus 2025, yaitu bawang merah dan beras dengan kontribusi masing-masing 0,05 persen dan o,03 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 01 September 2025
Harga Beras Berikan Kontribusi Inflasi Terbesar Kelompok Pangan Setelah Bawang Merah
Indonesia
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Pemprov secara serius akan mengendalikan tingkat inflasi untuk menjaga daya beli masyarakat.
Wisnu Cipto - Senin, 28 Juli 2025
Angka Kemiskinan Jakarta Year On Year Turun, Gubernur Klaim Berhasil Kendalikan Inflasi
Dunia
Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China
Meskipun kehilangan kursinya di PBB pada 1971, Taiwan tetap menjadi anggota IMF hingga kehilangan statusnya pada 1980 silam
Wisnu Cipto - Jumat, 04 Juli 2025
Beijing Geram AS Dukung Taiwan Kembali Jadi Anggota IMF, Tegaskan Cuma Ada Satu China
Indonesia
Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien
Selain fokus pada inflasi dan pasokan pangan, Pramono juga menyoroti transformasi sosial di Jakarta
Angga Yudha Pratama - Kamis, 12 Juni 2025
Strategi Sukses Jakarta Kendalikan Inflasi Jadi Kunci Stabilitas Harga Pangan dan Distribusi Efisien
Indonesia
Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025
kenaikan harga emas pada April 2025 juga menandakan bahwa inflasi komoditas tersebut telah terjadi berturut-turut selama 20 bulan terakhir.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 02 Mei 2025
Dalam 20 Bulan Terakhir Harga Emas Alami Lonjakan Tertinggi di April 2025
Indonesia
IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja
Mensesneg yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia masih cerah.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 30 April 2025
IMF Ramalkan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Anjlok, Istana Optimis Masih akan Baik-Baik Saja
Indonesia
Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar
Kelompok lainnya yakni makanan, minuman dan tembakau menyumbangkan inflasi 1,7 persen dengan andil 0,34 persen
Angga Yudha Pratama - Selasa, 08 April 2025
Inflasi Jakarta 2 Persen di Maret 2025, Tarif Listrik Jadi Penyumbang Terbesar
Indonesia
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Investor butuh kepastian kebijakan, sementara masyarakat butuh kepastian ekonomi
Angga Yudha Pratama - Kamis, 20 Maret 2025
Pemerintah Didesak Percepat Stimulus untuk Meredam Dampak Gejolak Ekonomi
Bagikan