Benarkah Akupuntur Bisa Bantu Turunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya


Metode akupuntur. (Foto: Pexel/Ryutaro Tsukata)
MerahPutih.com - Akunpuntur dipercaya bayak orang untuk bantu menurunkan berat badan. Beberapa orang melewati prosedur akunpuntur karena lebih minim risiko dan efek samping, dibandingkan dengan operasi.
Laman Soompi melansir, aktor Jung So Min yang dikenal lewat aktingnya di serial Love Next Door, mengaku pernah mengalami kenaikan berat badan hingga 10 kilogram saat membintangi Playful Kiss. Hanya dalam kurun waktu satu setengah tahun, ia berhasil mengembalikan tubuh langsingnya dengan menerapkan akunpuntur.
Baca juga:
Menelaah Efektivitas Akupuntur untuk Migrain
Lantas, benarkah akupuntur efektif menurunkan berat badan? Laman Rumah Sakit Mayapada menyebutkan, benar adanya jika akupuntur efektir mengurangi berat badan.
"Untuk terapi penurunan berat badan, akupunktur sebaiknya dilakukan rutin, yaitu 2 kali seminggu, sampai tercapai berat badan ideal," ujar Dokter Spesialis Akupunktur dari Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) Cherry Presilia Tanudjaja.
Baca juga:
Mengobati Jerawat dengan Akupuntur
Akupuntur bekerja untuk mengontrol nafsu makan, menghambat pengosongan lambung sebab kenyang lebih lama, hingga meningkatkan peristaltik usus sehingga mengurangi penyerapan makanan. Metode akupuntur juga dapat mengatur metabolisme lemak dan mengurangi stres.
Sementara dari kaca mata kesehatan tradisional Tiongkok, penyebab terjadinya kenaikan berat badan karena ketidakseimbangan tubuh. Ketidakseimbangan itu dapat disebabkan oleh kegagalan fungsi Hati, Limpa, Ginjal, Kelenjar tiroid, Sistem endokrin.
Baca juga:
Akupuntur Medis Bantu Atasi Gangguan Tidur
Berbagai masalah ketidakseimbangan tersebut lah yang sebenarnya coba diatasi dengan metode akupuntur. Pada gilirannya ketika masalah-masalah tersebut teratasi, keseimbangan fungsi organ tubuh kembali normal dan penurunan berat badan jadi lebih mudah untuk dicapai. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
