Belum Ada Antivirus, Tiongkok Uji Coba Obat HIV untuk Pasien Corona


Obat Antiretroviral Fixed Dose Combination jenis Tenofovir, Lamivudin, Efavirens (ARV FDC TLE) yang digunakan untuk orang dengan HIV AIDS (ODHA). (ANTARA News/ Anita Permata Dewi)
MerahPutih.com - Tiongkok sedang menguji coba obat HIV (Human Immunodeficiency Virus) sebagai penyembuhan gejala virus corona baru. Demikian perusahaan farmasi AbbVie Inc pada Minggu (27/1).
Dikutip Reuters dari Antara, otoritas kesehatan Tiongkok meminta obat-obatan tersebut guna membantu upaya pemerintah menangani krisis wabah virus corona, menurut Adelle Infante, juru bicara AbbVie yang berbasis di Illinois, Chicago Utara.
Baca Juga:
Aluvia, yang juga dikenal sebagai Kaletra, merupakan kombinasi lopinavir dan ritonavir. Ini adalah jenis pengobatan oral yang diberikan kepada pasien penderita infeksi HIV.

Dalam panduan yang dirilis pada Kamis, pemerintah menyebutkan tidak ada obat anti-virus yang efektif namun pihaknya menyarankan agar mengkonsumsi dua pil lopinavir/ritonavir dan satu dosis interferon alfa dua kali sehari.
Otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berjuang mencegah sebuah pandemik setelah lebih dari 2.000 orang terinfeksi di Tiongkok dan 56 orang meninggal setelah tertular virus tersebut. (*)
Baca Juga:
Virus Corona Merebak, Permintaan Daging Kelelawar di Solo Tetap Tinggi
Bagikan
Berita Terkait
Hampir 80 Ribu Warga Kabupaten Tangerang Rentan HIV/AIDS, Terbanyak Ibu Hamil

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

1,3 Juta Orang Teracatat sebagai Penderita Baru HIV pada 2023

Mengenal HIV/AIDS, Bagaimana Bisa Tertular dan Apa Gejalanya?

Ketahui 5 Cara Penyakit HIV Bisa Tertular

Semangat Hidup, Harapan dan Doa ADHA dari Rumah Bidan Ropina Tarigan

Ternyata Tes HIV Tidak Bisa Cuma Sekali, Harus 3 Kali

ODHA Bisa Hidup Sehat, ini Tipsnya

Gejala HIV Pada Perempuan Wajib Diwaspadai

Rekomendasi PB IDI untuk Penanganan HIV AIDS
