Belajar dari Pengalaman, Yusril Ogah Ikut Manuver Amien Rais

Andika PratamaAndika Pratama - Senin, 11 Juni 2018
Belajar dari Pengalaman, Yusril Ogah Ikut Manuver Amien Rais

Ketum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra. Foto: MP/Win

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra buka suara terkait manuver politik yang dilakukan Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais. Belajar dari pengalaman, Yusril enggan mengikuti manuver mantan Ketua MPR tersebut.

"Tahun 2018 inipun saya tidak ingin ikut-ikutan dengan manuver Pak Amien Rais, bukan karena saya apriori, tetapi saya belajar dari pengalaman," kata Yusril melalui akun twitternya, @Yusrilihza_Mhd yang dikutip MerahPutih.com, Senin (11/6).

Yusril lantas menceritakan pada tahun 1999, dalam sebuah pertemuan di rumah mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier, Amien mencoba meyakinkan mereka untuk mencalonkan Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Namun usul itu ditolak Yusril dan MS Kaban.

"Pengalaman, adalah guru yang paling bijak. Tahun 1999 dalam pertemuan di rumah Dr Fuad Bawazier, Pak Amien meyakinkan kami semua untuk mencalonkan Gus Dur. Saya dan MS Kaban menolak. Kami tidak ingin mempermainkan orang untuk suatu agenda tersembunyi," ungkap Yusril.

Ketum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra. Foto: @PBB2019

Yusril menegaskan, saat ini dia merupakan seorang ketua umum partai. Ibarat nakhoda kapal, Yusril yang juga dikenal sebagai pakar hukum tata negara ini tak mau menyesatkan penumpangnya dengan ikut bermanuver.

"Saya kini Ketum Partai. Saya ibarat nakhoda, yang harus membawa penumpang ke arah yang benar, dengan cara-cara yang benar pula," tegas Yusril.

Dalam pepatah Jawa, kata Yusril, ucapan pemimpin itu adalah “sabdo pandito ratu” artinya ucapan seseorang yang kedudukannya sangat tinggi, bagai seorang pandito (guru maha bijaksana) dan seorang ratu (raja).

"Karena itu ucapan pemimpin itu haruslah ucapan yang serius dan terpercaya. Ucapan yang sudah dipikirkan dengan matang segala akibat dan implikasinya. Ucapan pemimpin itu akan menjadi pegangan bagi rakyat dan pendukungnya," tuturnya.

Ketum Partai Bulan Bintang, Yusril Ihza Mahendra. Foto: MP/Win

Karena itu, menurut Yusril ucapan pemimpin itu harus lahir dari hati yang tulus. Bukan kata bersayap, yang seolah diucapkan dengan kejujuran, namun dibelakangnya mempunyai agenda pribadi yang tersembunyi.

"Karena ucapan pemimpin adalah sabdo pandito ratu, maka ucapannya tidak boleh “mencla mencle, pagi ngomong dele, sore ngomong tempe” artinya ucapannya berubah-ubah, inkonsisten, sehingga membingungkan rakyat dan pendukungnya," ujarnya.

Lebih lanjut Yusril menambahkan, karena ucapan pemimpin adalah sabdo pandito ratu, maka pemimpin itu tidak boleh plin plan dan munafik. Menurut Yusril, pemimpin seperti ini akan kehilangan kredibilitas di mata rakyat dan pendukungnya.

"Berpedoman kepada pepatah Jawa “sabdo pandito ratu” itu, maka sejak awal saya tidak berminat ataupun tertarik dengan inisiatif Pak Amien Rais yang melakukan lobby sana-sini, untuk untuk memilih siapa yang akan maju dalam Pilpres 2019 hadapi petahana," pungkas Yusril. (Pon)

#Yusril Ihza Mahendra #Amien Rais
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Menko Yusril Jelaskan Alasan Penerapan Restorative Justice untuk Delpedro Marhaen Belum Bisa Dilakukan
Delpedro dituduh menghasut para pelajar dan anak-anak untuk terlibat dalam aksi anarkis di beberapa lokasi unjuk rasa
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Menko Yusril Jelaskan Alasan Penerapan Restorative Justice untuk Delpedro Marhaen Belum Bisa Dilakukan
Indonesia
Demo di Indonesia Jadi Sorotan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yusril Pastikan Penuhi Tuntutan 17+8
pemerintah bakal merespons positif 17+8 Tuntutan Rakyat yang dirangkum usai unjuk rasa di Jakarta dan berbagai daerah hingga akhir Agustus lalu.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Demo di Indonesia Jadi Sorotan Komisi HAM Perserikatan Bangsa-Bangsa, Yusril Pastikan Penuhi Tuntutan 17+8
Indonesia
Kontroversi Permintaan Amnesti Immanuel Ebenezer, Menko Yusril Beri Update Terbaru
Kasus pemerasan di Kemenaker ini dianggap merugikan masyarakat karena biaya sertifikasi K3 melonjak dari Rp275 ribu menjadi Rp6 juta
Angga Yudha Pratama - Senin, 25 Agustus 2025
Kontroversi Permintaan Amnesti Immanuel Ebenezer, Menko Yusril Beri Update Terbaru
Indonesia
Yusril Sebut Prabowo Tegas Berantas Tambang Ilegal hingga Judi Online Tanpa Pandang Bulu
Presiden RI, Prabowo Subianto, bakal memberantas tambang ilegal hingga judi online tanpa pandang bulu.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Yusril Sebut Prabowo Tegas Berantas Tambang Ilegal hingga Judi Online Tanpa Pandang Bulu
Indonesia
Menko Yusril Dukung Daud Beureu'eh Jadi Pahlawan Nasional
Yusril dukung usulan masyarakat Aceh agar Teungku Muhammad Daud Beureu'eh dicalonkan sebagai Pahlawan Nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 11 Juli 2025
Menko Yusril Dukung Daud Beureu'eh Jadi Pahlawan Nasional
Indonesia
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Natsir dan Sjafruddin Prawiranegara pada era Orde Lama dan Orde Baru juga pernah dianggap pemberontak PRRI.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Pejuang dan Tokoh Pendiri DI/TII Daud Beureueh Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Ini Kiprahnya
Indonesia
Klarifikasi Menko Yusril: Wapres Gibran Tak akan Berkantor di Papua
Yusril sebut Wakil Presiden mempunyai tugas-tugas konstitusional yang telah diatur oleh UUD 1945.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 09 Juli 2025
Klarifikasi Menko Yusril: Wapres Gibran Tak akan Berkantor di Papua
Indonesia
Menko Yusril Luruskan Wapres Gibran Bukan Pindah Kantor ke Papua, Itu Melanggar UUD
Secara konstitusional tempat kedudukan Presiden dan Wapres tidak mungkin terpisah.
Wisnu Cipto - Rabu, 09 Juli 2025
Menko Yusril Luruskan Wapres Gibran Bukan Pindah Kantor ke Papua, Itu Melanggar UUD
Indonesia
Soal Kematian Juliana Marins, Brasil Diingatkan Jangan Sampai Terjadi Ketegangan Politik dengan Indonesia
Hal ini seperti disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra merespons rencana Brasil menempuh jalur hukum.
Frengky Aruan - Jumat, 04 Juli 2025
Soal Kematian Juliana Marins, Brasil Diingatkan Jangan Sampai Terjadi Ketegangan Politik dengan Indonesia
Indonesia
Polemik Status Pulau Aceh Tuntas, Yusril Imbau Masyarakat Pahami Aturan Batas Daerah
Yusril menegaskan bahwa tidak ada pihak yang menafikan peran penting MoU Helsinki sebagai dasar penyelesaian masalah Aceh antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dan pemerintah RI.
Angga Yudha Pratama - Kamis, 19 Juni 2025
Polemik Status Pulau Aceh Tuntas, Yusril Imbau Masyarakat Pahami Aturan Batas Daerah
Bagikan