Soal Kematian Juliana Marins, Brasil Diingatkan Jangan Sampai Terjadi Ketegangan Politik dengan Indonesia


Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra. (Instagram Yusril Ihza Mahendra)
MerahPutih.com - Pemerintah Brasil akan menempuh jalur hukum atas kematian warganya, Juliana Marins. Juliana tewas saat mendaki Gunung Rinjani, Lombok, NTB.
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan RI Yusril Ihza Mahendra menyerukan agar semua pihak, termasuk otoritas Brasil, tetap menjaga hubungan baik antara kedua negara.
Yusril juga mengingatkan bahwa saat ini Presiden Prabowo Subianto sedang melakukan kunjungan ke Brasil dalam rangka pertemuan BRICS.
Ia berharap insiden ini tidak dijadikan pemicu ketegangan diplomatik, mengingat hubungan bilateral Indonesia-Brasil selama ini berjalan baik.
"Mari kita jaga hubungan kedua negara. Pemerintah Brasil memiliki hak untuk bersuara, namun kita juga telah memberikan data forensik yang sah dan mendetail," kata Yusril kepada wartawan dikutip Jumat (4/7).
Menurut Yusril, Indonesia sangat concern dan turut berduka atas kematian Juliana Marins, yang terjatuh ke dalam jurang sedalam 600 meter di tebing Gunung Rinjani.
Baca juga:
“Ini adalah insiden kecelakaan yang bisa terjadi pada siapa saja, apalagi dengan medan Rinjani yang berat dan cuaca ekstrem saat itu," ujar Yusril.
Pemerintah Indonesia, lanjut Yusril, terus berkoordinasi dengan pihak Kedutaan Besar Brasil untuk menyampaikan hasil investigasi, evakuasi, dan autopsi korban secara lengkap.
“Insiden seperti ini sangat menyedihkan. Tapi kami juga harus menegaskan bahwa ini murni kecelakaan pendakian, bukan karena kelalaian. Semua data medis dan lapangan telah tersedia,” ujarnya.
“Pemerintah menganggap insiden tersebut adalah insiden kecelakaan yang dapat terjadi pada setiap pendaki gunung," ujar Menko Yusril.
Terkait evakuasi, Yusril mengakui memang tidak secepat seperti yang diharapkan pihak keluarga. Pasalnya, penggunaan helikopter tidak dapat dilakukan di medan bertebing di tengah cuaca ekstrem.
"Secara medis, secepat apa pun pertolongan datang, upaya untuk menyelamatkan nyawa korban dalam insiden jatuh seperti itu hampir mustahil dapat dilakukan," bebernya.
Seperti diketahui, Juliana Marins terjatuh ke jurang di Gunung Rinjani, pada Sabtu, 21 Juni 2025. Jenazahnya baru bisa dievakuasi oleh tim Sar gabungan empat hari kemudian, karena kendala cuaca buruk dan medan yang sulit. (Knu)
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
Presiden Brasil Tiba di Jakarta, Dijadwalkan Tinjau Program Makan Bergizi Gratis Bareng Prabowo

[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun
![[HOAKS atau FAKTA]: Menko Yusril Mengamuk dan Minta Relawan Jokowi yang Bikin Gaduh Segera Ditangkap dan Dibubarkan Tanpa Ampun](https://img.merahputih.com/media/61/f2/8c/61f28c376d685e8f3371a09b06ab7dd3_182x135.png)
Tragis, Diduga Pengemudi Mengantuk, Mobil Travel Daytrans Bandung -Jakarta Kecelakaan di Tol Perbaleunyi hingga Sebabkan Korban Tewas

Pesawat Smart Air Tergelincir di Lapangan Terbang Tiom, Papua, tak Ada Korban Jiwa

Indonesia Setuju Pulangkan 2 Terpidana Mati dan Seumur Hidup Asal Belanda

Menko Yusril Sebut Pengadilan Militer AS Akan Adili Hambali Bulan Depan

Update Korban Ambruk Pondok Pesantren Al-Khoziny 104 Selamat dan 26 Meninggal Dunia

Kecelakaan Maut di Tol Jagorawi: Pengemudi Mobil Meninggal, Polisi Tak Temukan SIM

Tiga Orang Dilaporkan Meninggal Akibat Runtuhnya Bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny

77 Santri Luka-Luka, 38 Orang Masih Dicari di Reruntuhan Bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny
