Tanggapan KSAL Yudo Margono soal Isu Penyusupan Paham Komunis di Tubuh TNI

Andika PratamaAndika Pratama - Jumat, 01 Oktober 2021
Tanggapan KSAL Yudo Margono soal Isu Penyusupan Paham Komunis di Tubuh TNI

KASL Laksamana TNI Yudo Margono memberikan keterangan pers usai Peresmian Gedung Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/10). ANTARA/Syaiful Hakim

Ukuran:
14
Font:
Audio:

MerahPutih.com - Isu dugaan adanya penyusupan kembali paham komunis di tubuh Tentara Nasional Indonesia (TNI) mendapatkan tanggapan serius dari Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono.

Alumnus Akademi Angkatan Laut (AAL) angkatan ke-XXXIII/tahun 1988 ini menjamin TNI AL tidak disusupi paham komunis.

Baca Juga

Kasal Yudo Margono Sampaikan Pandangan Tentang RUU Landas Kontinen

"Saya bicara Angkatan Laut ya tidak ada lah sampai saat ini seperti itu. Saya jamin tidak ada Angkatan Laut yang disusupi PKI," tegas Yudo usai Peresmian Gedung Akademi Maritim Nasional Jakarta Raya (Aman Jaya), Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (1/10).

Menurut Yudo, TNI AL gencar melakukan pembinaan-pembinaan ideologi agar paham-paham tentang komunis bisa diantisipasi.

"Tentunya kita tetap memagari dengan pembinaan yang terus menerus supaya isu-isu tentang itu bisa diantisipasi," ucapnya.

Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. Foto: Dispen AL
Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono. Foto: Dispen AL

Mantan Pangkogabwilhan I ini memaparkan, TNI AL memiliki Dinas Pembinaan Mental dan Ideologi, yang setiap saat akan memberikan ceramah-ceramah tentang kehidupan berbangsa dan bernegara.

"Setiap prajurit sejak pertama masuk itu sudah dibekali dengan itu. Bahkan tesnya saja ada tes mental ideologi. Dari awal ini sudah disaring layak atau tidak untuk mereka jadi benteng negara ini. Kalau menjadi benteng negara ini mental ideologinya tidak kuat, ya akan justru putus di jalan pastinya ataupun dia tidak akan kuat untuk menjadi militer seperti ini," papar Yudo.

Saat ini, lanjut suami Veronica Yulis Prihayati, TNI AL tinggal melakukan pembinaan-pembinaan saja kepada para prajuritnya.

"Tentunya dengan adanya pengaruh globalisasi yang seperti ini, medsos yang seperti itu, tentunya kita berikan terus istilahnya kalau di kita ini 'Jam Komandan'. Setiap saat, komandan-komandan memiliki tanggung jawab untuk membina para pasukannya," katanya.

TNI menerapkan "Jam Komandan" agar setiap seminggu sekali komandan-komandan mengambil waktu untuk memberikan pengarahan pada anggotanya, baik soal informasi, pembinaan mental ideologi, maupun tentang bagaimana kehidupan berkeluarga dan lainnya.

"Kami melaksanakan pembinaan mental ini secara serentak. Seperti kemarin waktu doa bersama diawali dengan pembinaan mental ideologi selalu kita laksanakan secara serentak. Jadi dengan pembinaan-pembinaan seperti itu, mereka (prajurit) memiliki mental ideologi yang tangguh dalam menjaga kedaulatan negara ini," tegas Laksamana Yudo.

Menanggapi Hari Kesaktian Pancasila, Yudo menegaskan, Pancasila sebagai dasar negara Indonesia tidak perlu diragukan lagi.

"Kita pertahankan bahwasanya ini adalah dasar negara yang merupakan pondasi berkehidupan kita semuanya. Tidak perlu panjang lebar saya kira kita sudah tahu bahwa Pancasila perlu diamalkan dan saya kira pengamalan Pancasila ini kita semua sudah pahamlah bagaimana mengamalkan Pancasila. Sehingga pesan saya tidak perlu diragukan lagi tentang dasar negara Pancasila ini," jelasnya.

Sebelumnya, mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menduga adanya penyusupan kembali pendukung PKI ke tubuh TNI.

Indikasi itu dibuktikan dengan diputarkannya video pendek yang menggambarkan hilangnya sejumlah bukti-bukti penumpasan G30S/PKI di Museum Dharma Bhakti di Markas Kostrad. (*)

Baca Juga

Kasal Ingatkan Bahayanya Penggunaan Pukat Harimau

#TNI AL #Komunis
Bagikan
Ditulis Oleh

Andika Pratama

Berita Terkait

Indonesia
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Sekarang situasi politiknya juga sudah beda, terus juga keterbukaan informasi juga sudah sangat luas
Angga Yudha Pratama - Rabu, 03 September 2025
Beda Saat Tahun 1998, Pam Swakarsa Versi Terkini Dinilai Tidak Akan Mengandung Unsur Politis yang Merugikan Publik
Indonesia
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Selain itu, ia menyoroti pentingnya pemanfaatan teknologi modern dalam sistem pertahanan
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
DPR RI Minta Keseriusan Pemerintah dalam Pembinaan Prajurit, TB Hasanuddin Ingatkan Kualitas Prajurit TNI Menentukan Kekuatan Pertahanan
Indonesia
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Cross Deck Helicopter yaitu pendaratan heli di atas deck kapal perang. Dalam latihan ini, TNI AL mengerahkan helikopter AS565 Panther untuk mendarat di kapal HTMS Bhumibol Adulyadej.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 28 Agustus 2025
TNI AL Kerahkan Kapal Perang ke Teluk Thailand, Latih Pertempuran Jarak Dekat
Indonesia
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Pihaknya tidak punya tanggung jawab apa pun atas semua konsekuensi yang akan dihadapi Satria di Indonesia.
Dwi Astarini - Rabu, 20 Agustus 2025
Komentari Eks Marinir Jadi Tentara Bayaran, Dubes Rusia Sebut Pihaknya tak Lakukan Rekrutmen
Indonesia
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Menurutnya, mempertahankan setiap jengkal wilayah adalah hal yang krusial
Angga Yudha Pratama - Rabu, 13 Agustus 2025
Tolak Pengelolaan Bersama Blok Ambalat, Legislator: Kedaulatan Harga Mati
Indonesia
Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
Wahyu juga memastikan bahwa setiap Kodam baru telah dilengkapi dengan personel dan alat utama sistem senjata (alutsista) yang memadai
Angga Yudha Pratama - Selasa, 12 Agustus 2025
Enam Kodam Baru TNI AD Siap Beroperasi dengan Kekuatan Penuh, Markasnya Hampir Rampung Akhir 2025
Indonesia
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Anggota Komisi I DPR RI mendorong pemerintah untuk terus memperkuat sarana dan prasarana atau alat utama sistem senjata (Alutsista) TNI AL.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 11 Agustus 2025
Apresiasi Kinerja TNI AL, Komisi I DPR: Modernisasi Alutsista Harus Ditingkatkan
Indonesia
Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
Menurut Sukamta, pengangkatan ini sangat relevan karena pasukan elite TNI merupakan garda terdepan dalam menghadapi berbagai ancaman yang semakin kompleks.
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Prabowo Lantik 3 Panglima Elite TNI, Legislator Sebut Jadi Garda Terdepan Indonesia Hadapi Ancaman Paling Mengerikan
Indonesia
Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
Andina juga meminta evaluasi segera terhadap rantai komando di batalion tersebut
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Legislator Sebut Kematian Prada Lucky Namo Akibat 'Doktrin Kekerasan' di TNI, Minta Pengawasan Eksternal Segera Dibentuk
Indonesia
Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab
Hubungan senior-junior perlu dibenahi
Angga Yudha Pratama - Senin, 11 Agustus 2025
Tradisi 'Kotor' Satuan Jadi Penyebab Kematian Prada Lucky, Purnawirawan Jenderal TNI Minta Komandan Tanggung Jawab
Bagikan