Kesehatan Mental

Beda Pandangan Individu Aseksual terhadap Gambar Erotis

Dwi AstariniDwi Astarini - Selasa, 28 Juni 2022
Beda Pandangan Individu Aseksual terhadap Gambar Erotis

Pola tatapan mata pada gambar erotis dapat membedakan orang aseksual dari orang lain. (freepik/kroshka__nastya)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

ADA peningkatan jumlah perhatian yang diberikan kepada orang-orang yang mengidentifikasi diri sebagai aseksual dalam bidang studi seksualitas. Salah satunya yang terungkap dalam data terkini ialah tentang bagaimana pola tatapan mata dapat membedakan orang aseksual dari orang lain.

Menurut definisi yang paling umum, aseksualitas dapat dikatakan menunjukkan kurangnya ketertarikan seksual kepada orang lain. Ini adalah kebalikan dari aloseksual, yang mengacu pada keadaan terangsang secara seksual oleh orang lain.

BACA JUGA:

Kebiasaan Baik Cegah GERD

"Kurangnya ketertarikan seksual di antara individu aseksual dapat disertai dengan kurangnya ketertarikan romantis juga, meskipun beberapa orang yang melaporkan aseksualitas menunjukkan mereka merasa terikat secara emosional dengan orang lain dengan cara yang mungkin dicap romantis," ujar ilmuwan akademis dan psikologis Craig Harper, PhD dalam artikelnya di Psychology Today (19/6).

Menurutnya, dasar-dasar psikologis aseksualitas relatif tidak jelas. "Berbicara secara evolusi, aseksualitas mewakili penyimpangan dari norma dalam spesies kita yang bereproduksi secara seksual, dengan bentuk seksualitas ini dilaporkan oleh sekitar 1 persen populasi," ujarnya.

Karena itulah menurutnya, psikolog dan ilmuwan seks mulai mempelajari fenomena ini secara lebih rinci, dan dalam jumlah yang terus meningkat. Satu studi baru, yang dipimpin oleh Mahasiswa Pascasarjana University of British Columbia Sonia Milani di Kanada, mengeksplorasi peran perhatian visual.

Perhatian dan ketertarikan seksual

seksualitas
Aseksualitas dapat dikatakan menunjukkan kurangnya ketertarikan seksual kepada orang lain. (freepik/macrovector)


Aspek mendasar dari diri seksual berakar pada perhatian yang diberikan pada rangsangan berbeda dalam lingkungan. Artinya, manusia cenderung lebih memperhatikan hal-hal yang menurutnya menarik secara seksual.

Peneliti Senior dan Direktur Sexual Health Laboratory University of British Columbia (UBC) Lori Brotto di Kanada menjelaskan, "Kami tertarik dengan topik ini karena penelitian ekstensif telah dilakukan untuk menjelaskan hubungan antara perhatian dan respons seksual. Studi ini mencakup kelompok orientasi seksual yang berbeda, tapi untuk individu yang mengidentifikasi aseksual, tidak pernah dimasukkan."

Menurutnya, memeriksa populasi yang belum dipelajari tidak hanya penting untuk memperbaiki kesenjangan pengetahuan yang ada, tetapi penelitian aseksualitas juga menyoroti variabilitas seksualitas manusia secara umum. Dengan demikian, memungkinkan pemahaman yang lebih besar tentang ketertarikan atau orientasi seksual secara keseluruhan.

Premis kerja tim tersebut relatif sederhana. Mereka membawa 95 peserta ke laboratorium untuk menyelesaikan eksperimen pelacakan mata. Kelompok ini terdiri dari 26 pria heteroseksual, 30 wanita heteroseksual, 13 pria aseksual, 18 perempuan aseksual, dan delapan individu nonbiner aseksual.

Sesampai di lab, peneliti meminta peserta mengambil bagian dalam tugas "perhatian paksa", yang melibatkan mereka melihat dua gambar secara berdampingan. Untuk membandingkan tingkat perhatian yang diberikan pada rangsangan seksual dan non-seksual, setiap pasangan berisi satu gambar erotis dan satu gambar non-erotis dan masing-masing disajikan selama 10 detik.

Dalam melakukan penelitian dengan cara ini, para peneliti berangkat untuk mengeksplorasi di mana perhatian peserta segera ditarik, dan di mana peserta secara sengaja melihat selama jeda tampilan 10 detik.

Perbandingan perhatian yang diberikan pada rangsangan erotis (seksual) dan nonerotis (nonseksual) juga dimungkinkan. Untuk memastikan bahwa peserta tidak menghindari melihat gambar tertentu, para peneliti juga meminta setiap peserta untuk menilai seberapa menarik mereka menemukan setiap gambar.

BACA JUGA:

Cara Tidur Nyenyak bagi Pria Usia 40-an

Perbedaan tingkat perhatian

aseksual
Individu aseksual dilaporkan kurang tertarik pada rangsangan erotis daripada rekan aloseksual. (freepik/laricha)


Hasilnya Brotto dan tim menjelaskan, secara umum, rangsangan erotis lebih menonjol daripada rangsangan non-erotis dan menarik perhatian visual. Khususnya, pola perhatian terhadap rangsangan erotis konsisten dengan ketertarikan seksual yang dilaporkan sendiri, individu lebih melihat rangsangan yang mereka minati dan tertarik.

"Aseksual dalam penelitian kami menunjukkan perhatian yang sama (yang diukur dengan perhatian terkontrol) pada gambar erotis dan non-erotis, sedangkan peserta heteroseksual menunjukkan lebih banyak perhatian pada gambar erotis," mereka menambahkan.

Tingkat perhatian terkontrol secara keseluruhan ini juga tercermin dalam data yang terkait dengan "fiksasi total". Ini berarti bahwa individu aseksual cenderung mengalihkan perhatian mereka antara gambar seksual dan non-seksual untuk memberikan setiap jenis gambar jumlah penayangan yang sama. Sebaliknya, partisipan heteroseksual dalam sampel lebih cenderung memperhatikan rangsangan seksual dan mempertahankan perhatian mereka di sana.

Seperti yang dinyatakan Milani dan rekan-rekannya dalam makalah mereka, hasil ini tidak mengejutkan. "Gambar erotis kemungkinan mengomunikasikan informasi seksual dengan insentif kepada individu aloseksual, dan dengan demikian, menangkap dan mempertahankan perhatian mereka. Meskipun gambar erotis juga menangkap dan mempertahankan perhatian pada individu aseksual, gambar erotis mungkin tidak memiliki insentif pada tingkat yang sama untuk individu aseksual," mereka menjelaskan.

Data yang disajikan dalam penelitian baru ini tampaknya menunjukkan bahwa individu aseksual yang dilaporkan sendiri kurang tertarik pada rangsangan erotis daripada rekan aloseksual mereka, dan bahwa ini juga tercermin dalam pola tatapan mata, yang menunjukkan perilaku yang kurang dapat dikontrol.(aru)

BACA JUGA:

Magnesium Memberikan Manfaat Kualitas Tidur

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Dwi Astarini

Love to read, enjoy writing, and so in to music.

Berita Terkait

Lifestyle
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Selain mengonsumsi nutrisi seimbang, dokter juga mengingatkan pentingnya memastikan tubuh selalu terhidrasi secara cukup selama cuaca ekstrem
Angga Yudha Pratama - Selasa, 04 November 2025
Trik Dokter Jaga Imun: Vitamin, Hidrasi & Tidur Lawan Penyakit Cuaca Ekstrem
Indonesia
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Komunitas-komunitas yang diajak kerja sama juga nantinya dapat melakukan layanan CKG di tempat-tempat strategis, contohnya mall.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 03 November 2025
Kejar Target, Cek Kesehatan Gratis Bakal Datangi Kantor dan Komunitas
Indonesia
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
Diharapkan mempermudah para pengguna moda transportasi publik, komuter, pekerja, dan warga sekitar dalam mengakses layanan kesehatan yang cepat, nyaman, dan profesional.
Dwi Astarini - Rabu, 22 Oktober 2025
Pengecekan Kesehatan Cepat kini Tersedia di Stasiun MRT Jakarta Dukuh Atas
ShowBiz
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Konsumsi suplemen zat besi sejak dini penting bagi perempuan.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet
Lifestyle
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Hanya dengan 15 menit 9 detik gerakan sederhana setiap hari, partisipan mengalami peningkatan suasana hati 21 persen lebih tinggi jika dibandingkan ikut wellness retreat.
Dwi Astarini - Senin, 13 Oktober 2025
The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati
Indonesia
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Penonaktifan itu dilakukan BPJS Kesehatan karena Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan menunggak pembayaran iuran sebesar Rp 41 miliar.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera
Indonesia
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Terlalu sering mengonsumsi mi instan bisa membuat usus tersumbat akibat cacing. Namun, apakah informasi ini benar?
Soffi Amira - Rabu, 08 Oktober 2025
[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
Indonesia
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Posyandu Ramah Kesehatan Jiwa diperkuat untuk mewujudkan generasi yang sehat fisik dan mental.
Dwi Astarini - Senin, 06 Oktober 2025
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan
Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Bagikan