Bawaslu Minta Kelompok Pemilih Muda Tak Apatis terhadap Pemilu
Tangkapan layar - Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja dalam Seminar Nasional MKD DPR RI di Jakarta, Jumat (17/3/2023). ANTARA/Tri Meilani Ameliya
MerahPutih.com - Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) mengajak kaum milenial tidak hanya ikut pemilihan umum (pemilu), melainkan ikut mengawasi konten-konten pemilu di media sosial.
Menurut Ketua Bawaslu Rahmat Bagja, pemilih Pemilu 2024 akan didominasi pemilih muda yang banyak memanfaatkan teknologi informasi.
"Saya harap juga ikut mengawasi pemilu melalui konten-konten," katanya saat diskusi di Jakarta, Rabu (22/3).
Baca Juga:
Bawaslu Peringatkan ASN Hati-hati saat Foto Bersama Peserta Pemilu
Dia juga berharap kaum muda ini tidak apatis terhadap politik dan pemilu, sebab potensi suara anak muda saat ini sangat besar yang dapat memengaruhi Indonesia ke depan nanti.
"Siapa yang dapat mendapatkan suara anak muda ke depan, biasanya bisa menjadi calon presiden atau parpolnya akan lebih dipilih. Nah, anak-muda muda inilah yang harus memastikan seluruh pemilu kita itu berhasil," kata Bagja.
Baca Juga:
Golkar dan PBB Buka Peluang Koalisi di Pemilu 2024
Dalam kesempatan itu, dia juga mengajak anak-anak muda untuk mengetahui dan mencari rekam jejak calon yang akan dipilihnya.
"Ini yang harus teman-teman lakukan, cek siapa yang akan dipilih ke depan, apakah janjinya ter-deliver atau tidak. Hukumannya bagi yang tidak ter-deliver jangan dipilih lagi," tegasnya.
Bagja juga mengajak anak muda tidak menganggap politik uang itu hal yang biasa.
Untuk itu, dia meminta mereka untuk sama-sama mengawasi jika adanya politik uang, politisasi identitas, hoaks, ataupun berita SARA saat pemilu atau pemilihan. (Knu)
Baca Juga:
Pertemuan Airlangga-Yusril Membahas Seputar Pemilu 2024
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
MK Tolak Gugatan Rakyat Bisa Pecat DPR, Pilihannya Jangan Dipilih Lagi di Pemilu
Ketua DKPP Sebut Kritik Media Massa Vitamin yang Menyehatkan
DKPP Janji Penyelesaian Etik Penyelenggara Pemilu Dijamin Cepat
DKPP Ungkap 31 Perkara Politik Uang di Pemilu dan Pilkada 2024, Perlunya Sinergi Kuat dari Bawaslu hingga KPU
TII Rekomendasikan 7 Penguatan Demokrasi, Termasuk Pemisahan Jadwal Pemilu
[HOAKS atau FAKTA]: Puan Maharani Gandeng Anies Baswedan di Pilpres 2029, Pede Bisa Raih 68 Persen Suara
[HOAKS atau FAKTA]: Ketua Harian PSI Usulkan Duet Gibran-Jokowi di Pilpres 2029
KPU Batalkan Aturan Kerahasiaan 16 Dokumen Syarat Capres-Cawapres, Termasuk Soal Ijazah
KPU Tutup Akses Dokumen Capres-Cawapres, DPR Ibaratkan Beli Kucing dalam Karung
KPU Tepis Rumor Penyembunyian Ijazah Sengaja untuk Lindungi Capres/Cawapres