Batuk Tak Kunjung Berhenti? Bisa Jadi Tanda Bronkitis


Minum es tak selalu bikin batuk makin parah. (Foto: Pexels/Betül Nur)
Merahputih.com - Batuk berkepanjangan dan dada terasa berat merupakan gajala dari Bronkitis. Penyakit yang terjadi di saluran pernapasan ini sangat mengurangi kualitas hidup penderitanya. Lantas apa saja gejala lainnya dan bagaimana penanganannya?
Dilansir laman cleveland clinic, bronkitis adalah gangguan peradangan di saluran trakea dan bronkus yang teriritasi. Saluran tersebut akan membengkak dan terisi lendir, sehingga menimbulkan efek batuk.
Batuk pada penderita bronkitis ditandai dengan durasi lamanya batuk terjadi mulai dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
Penyebab bronkitis sendiri beragam. Namun lebih cenderung disebabkan infeksi virus. Selain itu, bronkitis juga disebabkan bakteri dan polusi.
Bronkitis yang disebabkan virus meliputi kondisi infeksi influenza (flu), respiratory syncytial virus (RSV). adenovirus, rhinovirus (flu biasa), dan coronavirus.
Sedangkan bakteri, ada infeksi bakteri Bordetella pertussis, Mycoplasma pneumonia, m dan Chlamydia pneumonia. Dan Polusi diantaranya rokok atau mariyuana (cannabis).
Baca juga:
Maka dari itu untuk mengenali gejala bronkitis juga ada pembagian. Kondisi bronkitis akut menunjukan gejala berupa batuk, ada dahak alias lendir (sputum) yang bisa berwarna bening, putih, abu-abu kekuningan atau hijau, bisa disertai bercak darah.
Lalu penderitaan bronkitis akut, akan mengalami sakit tenggorokan, sakit kepala ringan dan nyeri tubuh, demam ringan dan menggigil.
Penderita juga sering kelelahan, ketidaknyamanan di dada, sesak napas dan gejala ini mungkin berlangsung hingga berminggu-minggu.
Sedangkan penderita dengan status kronis, biasanya akan menunjukkan gejala berupa batuk, berdahak alias berlendir, kelelahan, ketidaknyamanan di dada, sesak napas.
Baca juga:
Waspadai Batuk yang Berlangsung Lama, Bisa Jadi Gejala Gangguan Serius Kesehatan
Untuk mengatasi masalah bronkitis ini, biasanya penderita akan diserepi beberapa pengobatan, berikut penjabarannya:
1. Antibiotik
Penggunaan antibiotik sebagai penanganan bronkitis sangat jarang sekali. Kecuali, diagnosis menemukan bronkitis akibat infeksi bakteri.
2. Bronkodilator
Tenaga kesehatan mungkin akan meresepkan bronkodilator sebuah obat yang membantu membuka saluran udara. Hal ini diberikan ketika penderita mengeluhkan mengalami kesulitan bernapas.
Baca juga:
3. Obat antiperadangan
Dokter mungkin meresepkan kortikosteroid dan obat lain untuk mengurangi peradangan.
4. Obat penekan batuk
Obat penekan batuk (antitusif) yang dijual bebas atau yang diresepkan dokter dapat membantu meredakan batuk yang mengganggu. Obat ini termasuk obatan yang mengandung dekstrometorfan, benzonatate. (Tka)
Bagikan
Tika Ayu
Berita Terkait
Bisa Ditiru nih Ladies, Cara Davina Karamoy Hindari Anemia tanpa Ribet

The Everyday Escape, 15 Menit Bergerak untuk Tingkatkan Suasana Hati

DPR Kritik BPJS Kesehatan Nonaktifkan 50.000 Warga Pamekasan, Tegaskan Hak Kesehatan tak Boleh Disandera

[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat
![[HOAKS atau FAKTA]: Terlalu Sering Makan Mi Instan Bisa Bikin Usus Tersumbat](https://img.merahputih.com/media/dd/9e/b5/dd9eb5a1bf5cdc532052d7f541d290b4_182x135.png)
Smart Posyandu Difokuskan untuk Kesehatan Jiwa Ibu setelah Melahirkan

Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga

Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak

Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas

Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
