Batasi Makan Manis dan Berlemak saat Lebaran


Batasi makanan manis dan berlemak saat Lebaran untuk menghindari diri dari masalah kesehatan. (foto: pexels-chan walrus)
PERAYAAN Idul Fitri akan selalu identik dengan variasi makanan, dari ketupat, opor ayam, hingga aneka ragam kudapan manis. Di momen seperti hari raya ini, para pakar kesehatan mengingatkan untuk tidak makan berlebihan apalagi makanan manis dan berlemak. Hal itu demi menghindarkan diri dari beberapa masalah kesehatan, seperti berat badan bertambah, diabetes, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.
Selain mengurangi konsumsi manis dan berlemak, penting juga untuk memasukkan buah dan sayuran ke makanan, ditambah dengan konsumsi air putih untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Menurut pakar diet klinik di Abu Dhabi Rayan Ali, mengontrol makanan dengan porsi lebih sedikit menjadi strategi paling efektif untuk mengurangi risiko gangguan pencernaan.
BACA JUGA:
“Keseimbangan selalu menjadi kuncinya. Minumlah cukup air agar tetap terhidrasi untuk mencegah sinyal lapar palsu,” kata Ali, dikutip ANTARA. Ia juga menyarankan mereka yang makan berlebih selama Ramadan untuk menyiapkan rencana diet untuk menghindari pilihan makan yang tidak perlu.

Untuk menjaga kesehatan pencernaan karena asupan gula yang berlebihan selama Lebaran, konsumsi suplemen probiotik bisa menjadi solusi. “Untuk mengembalikan jumlah flora bakteri yang sehat di usus kamu, pertimbangkan untuk memasukkan suplemen probiotik ke dalam rutinitas kamu,” sarannya.
Selain mengontrol makanan, masyarakat juga disarankan untuk berolahraga agar tubuh menghasilkan hormon bahagia yang disebut endorfin. Hormon ini dapat membantu mengendalikan rasa lapar dan dapat berdampak positif untuk suasana hati.
Meski Ramadan telah usai, ia mengatakan para muslim bisa tetap untuk mempertimbangkan puasa dua kali dalam seminggu karena menurut penelitian, puasa intermiten dapat menyehatkan tubuh dan pikiran.
BACA JUGA:
Sementara itu, pakar gastroenterologi di Abu Dhabi Atul Chawla mengingatkan puasa memiliki banyak efek positif, seperti meningkatkan sensitivitas insulin, mengurangi risiko diabetes tipe 2, meningkatkan perbaikan sel, mengurangi peradangan, meningkatkan fungsi otak, dan melindungi dari penyakit neurodegeneratif.
Saran yang serupa dengan Ali, Atul juga mengingatkan sebagian hidangan tradisional Lebaran mengandung banyak lemak dan gula. Menurutnya, kue manis dan gurih memang enak, tetapi bukan pilihan yang paling sehat karena tinggi gula dan lemak, serta dapat meningkatkan obesitas, tekanan darah tinggi, dan penyakit jantung.

Paling penting selama Hari Raya Lebaran adalah tetap aktif selama Lebaran, misalnya dengan berjalan, berlatih yoga, atau melakukan aktivitas fisik lainnya. Dengan berolahraga secara rutin, kamu dapat menjaga kesehatan dan kebugaran kamu selama liburan Lebaran.(vca)
BACA JUGA:
Bagikan
Berita Terkait
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan

Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak

Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian

DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
