Bantu Ringankan Tingkat Stres Guru
Tingkat stres guru mempengaruhi pemahaman pelajaran pada murid-murid. (Foto: pexels/Pixabay)
GURU yang baik adalah dapat membantu murid-muridnya memahami materi pelajaran yang diberikan. Bukan memberikan nilai! Ini yang kemudian salah kaprah dan orangtua menekan guru agar memberikan nilai yang baik.
Menurut Forbes pada tahun 2017 ada penelitian tentang tingkat stres guru yang mempengaruhi anak-anak gagal memahami materi pelajaran yang diberikan. Laman Forbes menuliskan ada baiknya kamu sebagai orangtua memahami metode atau cara bagi orang tua untuk menjadi bagian untuk membantu guru mengatasi stres.
Baca Juga:
1. Komunikasi yang tepat
Menurut Dr. Rebecca Jackson, dari Program Pengembangan Otak, bahwa ada baiknya berkomunikasi dengan guru bukan hanya sewaktu mengambil rapor saja. Coba mencari tahu waktu senggangnya guru untuk dapat sekedar saling sapa dan bertukar cerita. Sangat penting mengerti pengaturan waktunya. Di pagi hari guru menyiapkan diri untuk mengajar, siang hari beristirahat dan menjelang sore kembali ke rumah.
2. Nada bicara dan pemilihan kata-kata
Perhatikan selalu nada sewaktu berbicara, juga dengan pemilihan kata-kata yang terkadang memancing kesalahpahaman. Memilih kata-kata dalam mengirimkan pesan singkat terkadang dapat membuat komunikasi berantakan. Pilihlah kata-kata yang baik dan halus juga sopan. Seperti yang dikatakan oleh Dr. April J. Lisbon, psikolog yang pernah menagani anak-anak sekolah, orang tua yang marah dan defensif dapat menjadi sumber stres yang besar bagi para guru. Bahkan ketika kamu hanya sekedar bertanya kepada seorang guru tentang suatu kejadian, pastikan guru itu sadar bahwa kamu datang dengan semangat memahami apa yang terjadi. Kamu bukan datang untuk menyalahkan.
Baca Juga:
Tidak Sulit Menilai Kepribadian Seseorang, Cukup Perhatikan 3 Hal Ini
3. Komunikasi dengan anak kamu
Di era digital saat ini dengan mudahnya orang tua menghubungi anak yang ada di sekolah. Hal ini tidaklah baik karena anak butuh bersosialisasi dengan teman lingkungannya dan fokus pada materi pembelajaran. Sadari bahwa begitu menginjak lantai sekolah kamu harus melepaskan anak agar lebih mandiri. Ini juga akan memberikan ruang bagi guru untuk lebih bebas memberikan materi yang diajarkan.
4. Ringankan bebannya
Menurut survei tahun 2018 oleh AdoptAClassroom, organisasi nirlaba mengungkapkan bahwa rata-rata guru menghabiskan Rp10 juta, uangnya sendiri untuk perlengkapan kelas. Bila ada bantuan berupa perlengkapan mungkin membantu meringankan tugas mereka. Mungkin juga bisa memberikan kejutan lainnya seperti voucher belanja di gerai tertentu. Ini akan membuat tingkat stres mereka menurun. (iel)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
P2G Tolak Bahasa Portugis di Sekolah, Tak Relevan di Bisnis dan Kendala Guru LPTK
Asih Nih! Guru Yang Belum D4 dan S1 Bakal Dapat Beasiswa Mulai 2026
Komisi E DPRD DKI Jakarta Minta Disdik Tindak Tegas Guru yang Terlibat Kasus Asusila
Guru SMAN 1 Sinjai Dianiaya Anak Polisi Depan Bapaknya, Komisi X DPR: Bukti Degradasi Moral
Tak Dihilangkan, Gaji dan Tunjangan Guru Justru Diperluas dalam Draf RUU Sisdiknas untuk Kualitas Pendidikan
Legislator Tekankan Tiga Prioritas Utama dalam Pendidikan Nasional: Kesejahteraan Guru, Akses Merata, dan Sarana Prasarana Memadai
Menag Ingatkan Tidak Gampang Jadi Seorang Guru, Harus Suci di Langit dan Bumi
Pemerintah Ajukan Kenaikan Tunjangan Guru Honorer Jadi Rp500 Ribu per Bulan
Viral Sri Mulyani Bilang Guru Beban Negara, Kemenkeu Berdalih Itu Video Deepfake Hasil Editan
Demokrat Tegaskan Kesejahteraan Guru Tanggung Jawab Negara, Bukan Beban Anggaran