Banjir Sintang Rendam Ribuan Rumah Berangsur Surut


Arsip Foto. Banjir merendam permukiman dan jalan di Kecamatan Putussibau Selatan, Kabupaten Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, Minggu (3/10/2021). (ANTARA/Teofilusianto Timotius/am)
MerahPutih.com - Banjir yang terjadi sejak satu minggu yang lalu di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat, berangsung surut. Namun demikian, tinggi muka air masih berada pada kisaran 100 hingga 200 cm pada Sabtu (9/10).
"Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini," kata Plt Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari dalam keterangan tertulis, Minggu (10/10).
Banjir yang melanda 10 kecamatan itu dipicu meluapnya bebeberapa sungai di wilayah Kalimantan Barat. Hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan debit air Sungai Kapuas, Sungai Melawi dan Sungai Kayan membanjiri sepuluh kecamatan dengan ketinggian hingga 600 cm pada Sabtu lalu (2/10), pukul 04.00 WIB.
Baca Juga:
10.596 Rumah di Kapuas Hulu Terendam Banjir
Merespons kejadian tersebut, kata Abdul, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sintang melakukan kaji cepat dan koordinasi dengan pihak terkait hingga tingkat desa dan kecamatan.
"BPBD juga mengimbau warga untuk selalu waspada dan siap siaga terhadap bahaya susulan maupun cuaca ekstrem," ujarnya.
Menyikapi bencana banjir di sejumlah kecamatan, pemerintah daerah menetapkan status tanggap darurat melalui Surat Bupati Sintang Nomor 360/1140/KEP-BPBD/2021 yang berlaku selama 14 hari, terhitung sejak 5 hingga 18 Oktober 2021.
"BPBD Kabupaten Sintang mencatat lebih dari 8.000 rumah terdampak banjir ini," imbuh Abdul.

Data BPBD setempat hingga Sabtu (9/10) terhadap rumah terdampak sebagai berikut, Kecamatan Serawai 2.319 unit, Sintang 1.266, Dedai 1.242, Kayan Hilir 1.200, Ambalau 830, Tempunak 600, Kayan Hulu 600, Sepauk 400, Binjai 300 dan Ketungau Hilir 160. Total rumah terdampak mencapai 8.917 unit.
"Banjir menyebabkan 852 KK mengungsi sementara ke tempat yang aman. BPBD masih memutakhirkan jumlah warga yang mengungsi," ujarnya.
Baca Juga:
Banjir Bandang dan Longsor di Luwu Bikin 4 Orang Meninggal, 127 Jiwa Mengungsi
Abdul mengatakan, data sementara menyebutkan warga mengungsi di Kecamatan Serawai sebanyak 386 KK dan Ambalau 466 KK. Sedangkan total warga terdampak di sepuluh kecamatan tersebut sebanyak 8.917 KK, dengan jumlah terbanyak di Kecamatan Serawai.
"Total kerugian yang diakibatkan banjir ini masih dalam proses perhitungan pemerintah daerah setempat, seperti dampak terdampak kerusakan infrastruktur umum, lahan maupun aset warga lainnya," tutup Abdul. (Pon)
Baca Juga:
Antisipasi Banjir, Dinas SDA DKI Keruk Lumpur Kali Mookervaart
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Presiden Prabowo Kunjungi Warga Bali, Dicurhati Rumah Ambruk dan Harta Ludes Diterjang Banjir Bandang

Banjir Bali Masuk Rehabilitasi, 5 Korban Masih Dinyatakan Hilang

4 RT di Jakarta Selatan Terendam Banjir, Jumat (12/9) Malam

Cegah Banjir di ITC Cipulir, Dinas SDA DKI Siagakan Pompa Sejak Sebelum Hujan

Tokyo Banjir Mendadak, Penerbangan dan Operasional Terganggu

Hujan Ekstrem Bakal Landa Tangerang, Warga Harus Waspadai Banjir

Jumlah Korban Tewas Banjir Bali Capai 18 Orang, 2 Orang Masih Hilang

PM Malaysia Anwar Ibrahim Sampaikan Duka atas Bencana Banjir di Bali

Akibat Banjir Besar di Bali, Infrastruktur Jalan hingga Pasar Rusak Parah

Banjir Bali Ancam Citra Indonesia, DPR: Pemerintah Harus Hadir Nyata di Lapangan
