Baby Blues, Sindrom Perubahan Mood pada Ibu yang Baru Melahirkan
Baby blues merupakan sindrom yang jamak dialami ibu yang baru melahirkan. (Cover_Pixabay_fancycrave1)
MERAHPUTIH.COM - MENJADI ibu membutuhkan kekuatan mental. Tak hanya fisik. Tak peduli berapa kali seorang perempuan telah melahirkan buah hati, tekanan mental dan kondisi kejiwaan tertentu tetap menghantui seorang ibu. Salah satunya sindrom baby blues.
Meski namanya blues atau kesedihan, sindrom baby blues tak sesederhana merasakan kesedihan. Ada berbagai perasaan yang bercampur dan membebani ibu yang baru melahirkan. Di saat seperti inilah, kelahiran bayi yang disebut disambut suka cita justru menerbitkan perubahan mood nan kompleks.
Sindrom baby blues, seperti dilansir Hellosehat, adalah perubahan suasana hati setelah melahirkan yang membuat ibu lebih sensitif dan emosional, termasuk mudah sedih, marah, cemas, hingga menangis. Kondisi ini sering kali membuat ibu khawatir secara berlebihan pada kesehatan bayi. Padahal, bayinya berada dalam kondisi baik-baik saja.
Sindrom ini cukup jamak terjadi pada ibu baru. Empat dari lima perempuan yang melahirkan disebut rentan mengalami ini. Meski baegitu, sampai saat ini, belum diketahui secara pasti hal yang memicu baby blues. Namun, baby blues diperkirakan terkait dengan perubahan hormon selama minggu-minggu awal pascapersalinan.
Baca juga:
Perubahan suasana hati merupakan salah satu proses penyesuaian yang akan dialami ibu setelah melahirkan normal maupun operasi caesar.
Selain itu, bayangan menjadi orangtua mungkin juga menjadi salah satu penyebab terjadinya baby blues. Apalagi nih, proses menjadi orangtua, kamu mungkin mengalami perubahan rutinitas yang membuat kelelahan dan kurang tidur. Meski semua persalinan berisiko menyebabkan baby blues, risiko ini akan meningkat pada ibu yang memiliki hubungan buruk dengan pasangannya.
Menurut laman Pregnancy, Birth and Baby, baby blues bisa muncul dalam kurun waktu 3–10 hari setelah ibu melahirkan. Gejala baby blues biasanya bertahan selama kurang dari dua minggu. Dalam waktu sehari, ibu baru mungkin hanya merasakan gejala baby blues selama beberapa jam atau bahkan menit.
Jika suasana hati sang ibu tidak juga stabil atau membaik setelah dua minggu, ia mungkin mengalami depresi pascamelahirkan (postpartum depression).
Meski keluhan baby blues lebih ringan ketimbang depresi postpartum, ibu tetap tidak bisa menyepelakannya. Baby blues bisa menimbulkan masalah saat menyusui hingga memengaruhi kemampuan ibu dalam merawat bayi.
Nah, bagi para bunda yang baru melahirkan, ada baiknya mengenali gejala baby blues. Dengan begitu, bunda bisa mencari pertolongan yang dibutuhkan untuk keluar dari kondisi baby blues. Berikut gejala baby blues:
- Perubahan suasana hati yang drastis (mood swing).
- Mudah merasa cemas dan kewalahan saat mengurus bayi.
- Kerap terlihat murung dan rewel.
- Mudah menangis atau marah.
- Susah tidur (insomnia)
- Nafsu makan menurun.
- Kesabaran menurun drastis.
- Sulit berkonsentrasi.
Baca juga:
Untuk mengatasi baby blues agar tak berkembang lebih jauh, kamu melakukan beberapa upaya berikut:
- Beristirahat yang cukup.
- Berbagi cerita dengan sesama ibu baru.
- Konsumsi makanan sehat dan bergizi untuk melancarkan pemulihan dan pemberian ASI pada buah hati.
- Konsumsi multivitamin dan asam lemak omega-3 untuk menjaga kesehatan ibu.
- Jangan minum alkohol karena hal ini dapat memperparah gejala baby blues.
- Minta dukungan dari pasangan, keluarga, dan orang-orang terdekat.
- Ikuti terapi dan konseling secara individual maupun kelompok.
- Tetap luangkan waktu untuk diri sendiri (me time).
- Setiap kali muncul perasaan negatif dan rasa bersalah, jangan biarkan diri larut di dalamnya.
Satu hal yang harus diingat nih, bunda, tak perlu malu saat harus meminta bantuan pasangan untuk mengurus bayi. Ingat ya, mengurus anak merupakan kewajiban bersama, bukan hanya untuk ibu.(*)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
Bunda, Coba deh Lavender & Chamomile untuk Tenangkan Bayi Rewel secara Alami
Liburan Bersama Anak di Kolam Renang: Seru, Sehat, dan Penuh Manfaat
Tak hanya Melarang Roblox, Pemerintah Dituntut Lakukan Reformasi Literasi Digital untuk Anak-Anak
Tak Melulu Negatif, Roblox Tawarkan Manfaat Pengembangan Kreavitas untuk Pemain
Susu Soya, Jawaban Tepat untuk Anak dengan Intoleransi Laktosa
Dokter Bocorkan Cara Ajaib Bikin Anak Berprestasi Hanya dengan Musik
Bahaya Gawai Mengintai Si Kecil, Dokter Peringatkan Dampak Buruknya pada Kebiasaan Makan dan Tumbuh Kembang!
Wujudkan Kebersamaan dan Keakraban, LEGO Kampanyekan 'Main Bareng Bangun Silaturahmi' Ajak Seluruh Keluarga Kumpul di Ramadan
Parents, Lakukan 6 Hal ini untuk Mengajarkan Anak Berpuasa
Konglomerat Besar Korsel Dorong Karyawan untuk Memiliki Anak, Janjikan Banyak Insentif hingga Bonus Tunai