Ayo Pemuda, Bantu Jaga Laut Indonesia


Generasi muda berperan dalam menjaga laut lestari. (foto: pexels-rfstudio)
SAMPAH laut jadi tantangan besar dalam menjaga kelestarian ekosistem laut dan pesisi. Organisasi World Economic Forum memperkirakan, di 2050, jumlah sampah sampah plastik di lautan akan lebih banyak ketimbang ikan. Hal itu harus segera dicarikan jalan keluarnya. Sudah banyak upaya dan riset dilakukan untuk mengurangi sampah plastik.
“Pada 2019, Kopernik melakukan riset terkait dengan penggunaan teknologi pendingin alternatif berkelanjutan berupa ice pack guna ulang dan insulated cool box kepada penjual ikan keliling di Nusa Tenggara Timur. Hasilnya, kombinasi teknologi tersebut dapat menjaga suhu pendingin lebih rendah hingga rata-rata 9 derajat celsius. Teknologi itu bahkan menjaga kesegaran ikan lebih baik dibandingkan cara tradisional,” kata Senior Analyst Kopernik Ivanie Destilla dalam acara Dialog Konservasi Dari Pemuda untuk Laut Indonesia, Sabtu (22/10) di Trans Studio Mall Denpasar, Bali.
Dalam acara yang diselenggarakan Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) dalam rangka Hari Sumpah Pemuda serta sebagai rangkaian dari kegiatan Misi Lestari 2022 itu, ditekankan betapa generasi muda memegang peran penting mengelola sumber daya alam berkelanjutan.
BACA JUGA:
Oleh karena itulah, melalui kampanye #MissionoftheOcean (MOTO), YKAN mengajak masyarakat, khususnya anak muda, untuk peduli laut dan menjaga kelestarian keanekaragaman biotanya. “Kolaborasi merupakan kunci untuk keberhasilan konservasi. Salah satu pihak yang harus aktif terlibat ialah generasi muda,” kata Small Scale Fisheries Manager YKAN Nandana Godjali.
Ia mencontohkan bagaimana dulu di masa pergerakan, banyak tokoh muda lahir dan mewarnai sejarah bangsa Indonesia. “Dalam hal konservasi, pemuda juga bisa berperan penting membuat perubahan yang mendukung pengelolaan lestari,” terangnya.
Dalam kerja-kerja di lapangan, YKAN, kata Nandana, juga banyak didukung generasi muda. Salah satunya ialah dalam program pendataan ikan yang dikembangkan bersama mitra untuk mendukung Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Crew Operating Data Recording System (CODRS). YKAN banyak melibatkan nelayan, yang sebagian besar ialah pemuda. Dari data yang diambil nelayan, dapat diperoleh gambaran terkini mengenai kakap dan kerapu. Data itu digunakan untuk mendukung kebijakan pengelolaan perikanan yang berkelanjutan. “Selain itu, masih banyak yang bisa dilakukan pemuda untuk mendukung pelestarian alam termasuk laut, salah satunya dengan ikut Misi Lestari,” imbuhnya.
Misi Lestari merupakan upaya penyadaran tentang arti penting laut. Kegiatan Misi Lestari, yang mengusung konsep empat pilar, yaitu environment, educate, engage, dan entertain. Ini merupakan salah satu cara bagi YKAN mengajak masyarakat luas terlibat dalam upaya konservasi ekosistem laut.
Pelibatan nelayan dan generasi muda dalam menjaga laut lestari amatlah penting bagi Indonesia. Karena terletak di jantung segitiga terumbu karang, pusat keanekaragaman hayati laut dunia, membuat Indonesia dianugerahi keanekeragaman hayati laut yang melimpah. Sumber daya kelautan di Indonesia itu, bedasarkan data KKP pada 2018, menopang secara langsung penghidupan lebih dari 2 juta orang yang berprofesi sebagai nelayan dan sektor yang lain yang menggantungkan hidup mereka dari laut seperti ekowisata dan industri perikanan.
Tahun ini, ajakan dilakukan lewat kegiatan menyenangkan dengan unsur olahraga, yaitu lari. “Kegiatan Misi Lestari 2022 yang mengajak publik beraksi secara nyata untuk alam melalui kegiatan olahraga ini dapat menjadi wadah untuk semakin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang tentang arti penting laut bagi masyarakat dan alam Indonesia,” kata I Nyoman Karang Adiprana dari komunitas lari Running Is Our Therapy (RIOT) Bali yang juga hadir sebagai salah satu pembicara dalam Dialog Konservasi.
Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOCean akan dilakukan secara hibrida, yakni virtual dan offline. Pelari untuk misi virtual diwajibkan menuntaskan jarak 21 kilometer yang dilaksanakan mulai 7 November 2022 hingga 27 November 2022 menggunakan platform 99 Virtual Race.
Sementara itu, misi offline, yang sekaligus menjadi ajang selebrasi Misi Lestari, akan dilaksanakan pada 27 November di Taman Waduk Tukad Badung, Denpasar, Bali. Ada tiga pilihan jarak yang bisa dipilih peserta, yaitu 2,5 kilometer, 11 kilometer, dan 21 kilometer. Selain dikenal sebagai half marathon, angka ’21’ juga menjadi simbol peringatan Hari Ikan Nasional yang jatuh tiap 21 November. Hari peringatan itu menjadi momentum untuk memahami kembali potensi perikanan nasional yang sangat besar, sekaligus pentingnya praktik perikanan berkelanjutan.
Kamu bisa mendaftar untuk ikut misi virtual Misi Lestari 2022: #MissionOfTheOcean melalui aplikasi 99 Virtual Race, yang dapat diunduh di PlayStore dan AppStore, selama 29 September-6 November. Sementara itu, pendaftaran untuk mengikuti Misi Lestari secara langsung di Bali dapat dilakukan di platform Ayobantu dan berlangsung pada 26 September-6 November.
Untuk info selengkapnya kamu bisa mengecek www.ykan.or.id, Instagram @ykan_id atau Facebook Yayasan Konservasi Alam Nusantara.(*)
Bagikan
Berita Terkait
Sarinah Jakarta E-Prix Sukses Kelola 21,4 Ton Sampah, Diubah Jadi Bahan Baku Baru dan Kompos

Laut Penuh Sampah, Produksi Oksigen Berkurang

WWF Laporkan Penurunan Drastis Populasi Satwa Liar Dunia

Tingkatkan Aksi Pengurangan Polusi Plastik, Korsel, China, dan Jepang Duduk Bersama

Perubahan Iklim makin Nyata, Gen Z dan Alpha Paling Terdampak

Langkah Gesit China dalam Paten Hijau

Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Gelar Festival Ekonomi Sirkular Terbesar di Indonesia

#AllEyesOnPapua Seruan Jaga Lingkungan Papua

Hewan Dilindungi Mati, Izin Medan Zoo Bisa Dicabut

Polisi Hutan Diklaim Berhasil Amankan 26 Juta Hektare Kawasan Hutan
