Aye aye Ternyata juga Ngupil


Aye aye seperti primata lainnya juga ngupil. (Youtube/Animalogic)
AYE aye adalah spesies lemur dari Madagaskar yang rupanya punya kemiripan dengan manusia. Hewan langka yang satu ini diketahui mempunyai kebiasaan mengupil.
Menurut laman nhm, primata ini memasukkan jarinya sepanjang delapan sentimeter atau hampir seluruhnya ke dalam rongga hidungnya, sebelum melepaskannya dan menjilatnya hingga bersih.
Baca Juga:
Meski memalukan, harus diakui kalau itu adalah suatu perilaku yang hampir semua dari kita pernah lakukan pada fase dalam hidup. Uniknya, sampai saat ini, belum ada penjelasan yang kuat mengenai alasan mengapa kita mengupil.
Meredakan iritasi, menambah nutrisi, dan mendukung sistem kekebalan tubuh adalah beberapa alasan yang telah dikemukakan selama bertahun-tahun. Tetapi para ilmuwan belum memiliki alasan kuat mengapa perilaku ini bisa berkembang.
Rupanya, bukan hanya manusia dan aye-aye, 11 spesies primata lainnya, termasuk simpanse, kera, dan gorila, diketahui memiliki kebiasaan mengupil.
Meskipun begitu, aye-aye adalah spesies terakhir yang terlihat menjelajahi kedalaman rongga hidung mereka dalam sebuah studi baru yang mengungkapkan perilaku ini untuk pertama kalinya.
Baca Juga:
Roberto Portela Miguez, Kurator Senior yang bertanggung jawab atas mamalia di Natural History Museum dan salah satu peneliti ini, menjelaskan lebih lanjut terkait perilaku unik ini. “Ketika saya pertama kali melihat video ini, saya benar-benar terkejut dengan tindakan mengupil,” kata Roberto seperti dilaporkan laman resmi Natural History Museum.
“Memang mengejutkan. Kami menggunakan CT scan untuk melihat bagaimana mengorek hidung bekerja secara internal, dan pemindaiannya sangat mengejutkan. Jari aye-aye bisa mencapai hidungnya hampir ke bagian belakang tenggorokannya,” sambungya.
Aye-aye adalah spesies lemur nokturnal yang ditemukan di pulau Madagaskar. Mereka memiliki enam jari di masing-masing tangan. Termasuk ibu jari semu yang membantu mereka menggenggam dan dua jari yang sangat panjang yang digunakannya untuk menemukan dan mengekstrak ulat dari dalam pohon.
Sayangnya, spesies hewan ini terancam punah karena kehilangan habitat aslinya di hutan. Saat ini banyak aye-aye ditemukan di kebun binatang dan fasilitas konservasi. (dsh)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet

Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum

Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga

Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia

Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia

Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim

Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii

Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam

Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator

Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
