Animal Telepathy, Cara Manusia Berkomunikasi dengan Hewan

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Selasa, 13 September 2022
Animal Telepathy, Cara Manusia Berkomunikasi dengan Hewan

Hewan berkomunikasi dalam bahasa diam, sedangkan manusia berkomunikasi dalam bahasa verbal. (Foto: Unsplash/Jamie Street)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

INGAT film Dolittle yang dibintangi oleh Robert Downey Junior? Dalam film itu, dia berperan sebagai Dolittle yang berprofesi menjadi dokter hewan dan mampu berkomunikasi dengan hewan lewat lisan.

Dolittle bisa memahami apa yang dipikirkan oleh anjing, burung, bebek, tikus, sampai gorila. Meski film itu fiksi, kemungkinan manusia bisa berkomunikasi dengan hewan secara dua arah bukanlah kemustahilan.

Beberapa tahun belakangan, muncul profesi baru : komunikator hewan (animal communicator) atau cenayang hewan (pet physic). Berbeda dari Dolittle, komunikasi para cenayang dengan hewan tak dilakukan secara lisan, melainkan melalui telepati (animal telepathy).

"Hewan berkomunikasi dalam bahasa diam, sedangkan manusia berkomunikasi dalam bahasa verbal. Bahasa bisu ini disebut telepati yang berarti perasaan di kejauhan," ungkap animaltalk.com.au.

Berkomunikasi secara telepati dengan hewan berarti dua pihak mengirim dan menerima pesan secara mental. Ini melibatkan transmisi langsung perasaan, emosi, niat, pikiran, gambaran mental, kesan, sensasi, dan pengetahuan murni.

Dalam komunikasi ini, seseorang tidak membaca bahasa tubuh atau membuat tebakan berdasarkan perilaku. Menurut komunikator hewan, telepati adalah kemampuan bawaan semua makhluk hidup.

Mereka yakin semua makhluk hidup, termasuk manusia, dilahirkan dengan kemampuan itu. Khusus manusia, kemampuan itu telah dilupakan oleh sebagian besar mereka saat tumbuh dewasa.

Baca juga:

Bagaimana Hewan Berkomunikasi?

animal telepathy cara berkomunikasi dengan hewan
Telepati dapat dipelajari kembali dan digunakan sekali lagi untuk berkomunikasi dengan alam dan membentuk ikatan dan pengertian yang indah dengan hewan. (Foto: Unsplash/Danny Kang)

Telepati dapat dipelajari kembali dan digunakan sekali lagi untuk berkomunikasi dengan alam dan membentuk ikatan dan pengertian yang indah dengan hewan. Hewan sudah menguasai komunikasi telepati. Melalui inilah mereka berbicara kepada sesamanya dan manusia.

Manusia dapat berkomunikasi dengan hewan jika mereka membiarkan diri mereka mendengarkan atau peka terhadap hewan. Ini seperti belajar bahasa yang berbeda.

"Dasar dari animal telepathy sebenarnya mirip dengan meditasi. Seorang pelaku animal telepathy perlu berada dalam kondisi yang tenang dan relaks saat berkomunikasi dengan binatang," kata Ruby Guo, seorang pemilik hewan yang awalnya meragukan animal telepathy, dalam The Secret of Animal Mind : Komunikasi Telepatis yang Membuka Pintu Menuju Pikiran dan Perasaan Hewan Peliharaan Anda.

Ruby mulai percaya dengan animal telepathy ketika dia mengontak seorang komunikator hewan bernama Angelika. Ruby punya anjing bernama Cookie. Tapi sejak putri kecilnya lahir, dia jarang mengajak bermain Cookie.

Kepada Ruby, Angelika mengutarakan hal tersebut yang menurutnya diperoleh langsung dari Cookie. Ruby terkejut, sebab dia tak pernah memberi tahu tentang kelahiran putri kecil dan pengaruhnya pada waktu bermain dengan Cookie.

"Saya awalnya sulit percaya, namun pendapat saya segera berubah begitu saya menyaksikan sendiri apa yang terjadi dengan Cookie anjing saya. Angelika sebagai pelaku animal telepathy telah berinteraksi dengan Cookie secara telepatis, dan Cookie benar-benar menyampaikan pikiran dan perasaannya pada Angelika," kenang Ruby.

Ruby bukanlah satu-satunya orang yang tak percaya animal telepathy. "Penjelasan cenayang hewan peliharaan tentang metode mereka untuk berkomunikasi dengan hewan secara ilmiah dipertanyakan. Untuk alasan ini, banyak orang memandang skeptis pada cenayang hewan peliharaan," tulis science.howstuffworks.com.

Baca juga:

Tayangan Hewan Peliharaan Berkumpul di HBO GO

animal telepathy cara berkomunikasi dengan hewan
Angelika meyakini animal telepathy dapat dijelaskan secara ilmiah. (Foto: Unsplash/Drew Coffman)

Sementara itu, Angelika mengaku dirinya mengetahui animal telepathy sejak 2005 melalui artikel majalah bekas di rumahnya. "Saya pun mulai mencari informasi tentang animal telepathy di internet, sampai akhirnya saya menghubungi salah satu penyelenggara workshop bagi peminat animal telepathy dan mengikuti kelas-kelas mereka," ungkap Angelika.

Angelika meyakini animal telepathy dapat dijelaskan secara ilmiah. Setiap orang pun bisa mempelajarinya. Angelika sendiri belajar selama tiga setengah tahun.

Angelika berlatih berkirim pesan kepada hewan dan berupaya memahami pesan dari hewan. Baik secara visual, auditori, pikiran, maupun kinestetis. Secara visual, pesan itu dapat ditangkap selaiknya melihat foto atau film. Secara auditori, pesan didengar seperti suara. Secara pikiran, pesan dijawab di dalam otak. Secara kinesteteis, pesan itu dirasakan.

"Pada saat kita melakukan komunikasi, kita disarankan untuk langsung menuliskan apa yang kita tangkap. Ada teori yang mengatakan bahwa otak tidak dapat memikirkan dua hal yang berbeda pada saat bersamaan," urai Angelika.

Dengan menulis, otak jadi sibuk berpikir. Ini menyebabkan seseorang dapat menganalisis apa yang didengar sehingga tak ada kerancuan antara pesan yang diterima dengan pikiran sang penerima pesan.

Awal-awal belajar animal telepathy, Angelika tak memperoleh pesan atau gambaran yang jelas dari hewan yang diajak berkomunikasi. Seiring latihan yang kian kerap, dia mulai bisa memperoleh pesan dan gambaran yang lebih jelas dari hewan.

Dari animal telepathy, Angelika menyadari bahwa tak semua hewan mau berkomunikasi. Mereka seperti manusia. Ada yang tertutup dan pemalu, ada pula yang terbuka dan periang. Selain itu, Angelika juga memperoleh cara pandang baru terhadap semua jenis makhluk hidup.

"Banyak hal yang saya pelajari dari hewan-hewan yang saya ajak berkomunikasi. Nasihat-nasihat yang berharga, kisah-kisah sederhana yang mengharukan, dan rasa cinta yang saya rasakan dari hewan-hewan tersebut telah mengubah cara pandang saya terhadap semua jenis makhluk hidup." (dru)

Baca juga:

Punya Hewan Peliharaan Bermanfaat bagi Kesehatan

#Hewan #Gaya Komunikasi #Hewan Peliharaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Dinas KPKP DKI tengah membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah di 2026 pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Indonesia
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Wacana soal BPJS Hewan kini menjadi perhatian anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Francine. Pemprov DKI diminta untuk memenuhi layanan kesehatan hewan.
Soffi Amira - Senin, 09 Juni 2025
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Indonesia
6 Mobil Khusus Kesehatan Hewan Bakal Beroperasi di Jakarta, Dimulai 2026
Warga Jakarta yang selama ini merasa resah tidak bisa membawa hewan-hewan peliharaannya ke Puskesmas, terutama karena alasan jarak, nantinya tidak perlu khawatir lagi.
Alwan Ridha Ramdani - Minggu, 18 Mei 2025
6 Mobil Khusus Kesehatan Hewan Bakal Beroperasi di Jakarta, Dimulai 2026
Bagikan