Bagaimana Hewan Berkomunikasi?

Hendaru Tri HanggoroHendaru Tri Hanggoro - Jumat, 08 Juli 2022
Bagaimana Hewan Berkomunikasi?

Hampir semua hewan tak bisa berbicara selayaknya manusia, tapi mereka memiliki ragam komunikasi untuk menyampaikan maksudnya. (Unsplash/Krista Mangulsone)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SEEKOR kucing lucu mendekatimu. Dia lalu menggesekkan kepalanya ke kakimu berulang-ulang. Gesekan itu punya makna. Bisa keinginan untuk diperhatikan atau permintaan makan. Itulah sebentuk komunikasi kucing ke makhluk lainnya, entah ke manusia atau sesama kucing.

Hampir semua hewan tak bisa berbicara selayaknya manusia, tapi mereka memiliki ragam komunikasi untuk menyampaikan maksudnya. Mereka menggunakan aroma tubuh, suara, gerakan tubuh, atau dengan warna tubuhnya untuk berkomunikasi. Semua dilakukan sesuai dengan kelebihan pada tubuh atau perilaku hewan tersebut.

Baca juga:

Lebih Pintar Anjing atau Kucing?

"Komunikasi ini sangat berguna bagi mereka untuk berteman atau mencari pasangan. Mereka mempunyai cara berkomunikasi tertentu untuk menyatakan rasa ketidaksenangan, marah, sayang, kehadiran dalam kelompok, atau bahaya," terang Juliani Nur Aziza dalam Berbagai Cara Binatang Berkomunikasi.

Aroma Tubuh

Beberapa jenis serangga atau mamalia menggunakan kelenjar di tubuhnya yang mengeluarkan aroma tertentu. Pada tiap hewan, kelenjar itu berbeda letaknya. Ada yang di bagian belakang, sesela kuku, dekat mata, hidung, atau pipi.

Aroma digunakan untuk menyatakan maksud hewan. Pada serigala, aroma tubuh menandai wilayah kekuasaannya. Mereka akan meninggalkan aromanya ke benda-benda di sekitarnya. Pada rusa jantan, aroma tubuh yang berasal dari kepala dan sekitar tanduk mengindikasikan keinginan untuk kawin.

Suara

Hewan mungkin bisa berbicara seperti manusia, tapi sebagian besar mereka mampu mengeluarkan suara yang bisa terdengar dari jauh oleh makhluk lain. Kadangkala suara tersebut hanya bisa didengar oleh sesamanya. Suara digunakan untuk memanggil lawan jenis atau peringatan tanda bahaya.

Salah satu hewan yang paling sering bersuara adalah burung. Kicauan burung di pagi hari tidak sesederhana yang didengar manusia. Bagi manusia, kicauan itu mungkin sebentuk penenteram perasaan saat pagi. Tapi bagi burung, kicauan itu bisa berarti menandai daerah kekuasaan, tanda bahaya, atau memanggil temannya.

Hewan lain yang juga kerap berisik adalah kera. Suara mereka sangat keras bahkan bisa terdengar sejauh 3 kilometer. Suara itu keluar dari tenggorokan melalui tiupan udara di kerongkongan dengan menggunakan tulang yang disebut hyoid. Fungsi suara kera untuk mempertahankan wilayahnya dari gangguan kelompok lain.

Gerakan Tubuh

Gerakan tubuh sering digunakan oleh banyak hewan untuk menunjukkan kekuasaannya. Ini misalnya dilakukan oleh serigala pemimpin. Serigala adalah hewan sosial dan senang berburu secara bergerombol. Tiap gerombolan mempunyai pemimpin. Seekor pemimpin akan berjalan lebih tegap sambil menaikkan ekornya.

Baca juga:

5 Hewan yang Mempercantik Indonesia

komunikasi serigala
Serigala adalah hewan sosial dan senang berburu secara bergerombol. (Unsplash/Thomas Bonometti)

Gerakan tersebut direspons oleh serigala lain dengan cara mendekati sang pemimpin. Mereka akan menundukkan badan, kepala, dan ekornya sebagai tanda penghormatan kepada pemimpinnya. Setelah itu, mereka akan menjilati hidung, mulut, dan rahang sang pemimpin.

Warna Tubuh

Komunikasi ini menjadi yang paling unik di kalangan hewan. Tak semua hewan memiliki warna-warni cantik pada tubuhnya. Beberapa hewan memanfaatkan warna untuk berkomunikasi seperti pada burung merak dan cenderawasih.

komunikasi merak
Beberapa hewan memanfaatkan warna untuk berkomunikasi seperti pada burung merak dan cenderawasih. (Unsplash/Steve Harvey)

Dua burung tadi memiliki warna-warni yang sangat indah di tubuhnya, terutama pada pejantan. Bulu-bulu itu digunakan untuk menyatakan cinta dan ajakan kawin pada lawan jenis. Khusus merak, warna pada bulu juga ditujukan untuk menghalau serangan musuh.

Begitulah contoh kecil komunikasi hewan. Meski mereka tak bisa berbicara secara natural, bukan berarti tak bisa berkomunikasi. (dru)

Baca juga:

Anjing Samoyed, Si Putih Lucu Mirip Serigala Kutub

#Hewan Lucu #Hewan #Hewan Peliharaan
Bagikan
Ditulis Oleh

Hendaru Tri Hanggoro

Berkarier sebagai jurnalis sejak 2010 dan bertungkus-lumus dengan tema budaya populer, sejarah Indonesia, serta gaya hidup. Menekuni jurnalisme naratif, in-depth, dan feature. Menjadi narasumber di beberapa seminar kesejarahan dan pelatihan jurnalistik yang diselenggarakan lembaga pemerintah dan swasta.

Berita Terkait

Indonesia
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Kawasan Gunung Tangkuban Parahu sudah cukup banyak penduduk dan menjadi destinasi wisata unggulan Jawa Barat
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 04 September 2025
Macan Tutul Kabur Dari Lembang Park and Zoo ke Gunung Tangkuban Parahu Bahayakan Nyawa Warga
Indonesia
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Pemerintah berharap pengakuan dari WOAH dapat diraih pada 2025
Wisnu Cipto - Selasa, 26 Agustus 2025
Indonesia Kejar Status Zona Bebas PMK tanpa Vaksinasi dari Organisasi Kesehatan Hewan Dunia
Dunia
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Meski pihak kebun binatang menyebut hewan yang akan dijadikan pakan terlebih dahulu dieutanasia.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Minta Hewan Peliharaan Dijadikan Pakan Predator, Kebun Binatang di Denmark Autokena Kecam
Dunia
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Kebun Binatang Aalborg meminta sumbangan ayam, kelinci, dan marmut hidup, yang menurut mereka akan ‘dieutanasia secara lembut’ oleh staf yang terlatih.
Dwi Astarini - Rabu, 06 Agustus 2025
Kebun Binatang di Denmark Minta Hewan Peliharaan yang tak Diinginkan Dijadikan Pakan Predator
Indonesia
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Keberadaan hewan peliharaan bukan sekadar tren gaya hidup, melainkan bagian dari keseimbangan emosional pemiliknya.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 26 Juli 2025
Jangan Biarkan Hewan Peliharaan Tanpa Sistem Imun, Sudah Ada Pakan Premium Jadi Pilihan
Berita Foto
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Warga membawa hewan peliharaan di Taman Sambas Asri, Kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (24/6/2025).
Didik Setiawan - Selasa, 24 Juni 2025
Anggota DPRD Provinsi DKI Dorong Taman di Jakarta Ramah Hewan
Indonesia
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Babi yang sebelumnya sempat pingsan kini sudah pulih sepenuhnya
Angga Yudha Pratama - Selasa, 17 Juni 2025
Babi Viral Pejaten Gegerkan Warga! Begini Nasibnya Supaya Tak Ada 'Anak Babi' Susulan
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Indonesia
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Dinas KPKP DKI tengah membuat kajian terkait pembangunan puskeswan. Barulah di 2026 pembangunan dilakukan di lima wilayah Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 10 Juni 2025
Pemprov DKI Bakal Berikan Subsidi Hewan Saat Berobat, Bukan Iuran Seperti BPJS Kesehatan
Indonesia
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Wacana soal BPJS Hewan kini menjadi perhatian anggota DPRD DKI Jakarta dari fraksi PSI, Francine. Pemprov DKI diminta untuk memenuhi layanan kesehatan hewan.
Soffi Amira - Senin, 09 Juni 2025
Wacana soal BPJS Hewan, Francine PSI Minta Layanan Kesehatan Hewan Dipenuhi Terlebih Dahulu
Bagikan