Awas Gangguan Mental pada Remaja!


Pahamilah gejala-gekala awal gangguan kesehatan mental pada remaja. (Foto: Pexels/Kat Jayne)
ORANGTUA jangan sungkan untuk membicarakan hal-hal sensitif pada anak-anak. Seringkali rasa sungkan ini justru membuat dinding semakin tebal. Menganggap anak baik-baik saja dan menutup mata dari kenyataan seringkali dilakukan orangtua. Padahal hal ini sangat berpotensi menimbulkan gangguan mental dalam masa pertumbuhan. Gangguan mental bisa dicegah atau disembuhkan jika bisa mengenalinya sejak dini.
Melansir dari nami.org, beberapa indikasi awal memang samar. Gejalanya menyerupai hal-hal yang terjadi sehari-hari. orangtua hanya perlu lebih mendekatkan diri dengan anak. Sering bertanya bagaimana hari-hari di sekolah, mungkin ada kejadian yang berdampak pada dirinya dan berbagai hal lainnya yang membuat lebih akrab. Dengan begitu anak akan terbuka sehingga bisa membimbingnya dengan benar. Apa saja ya indikasi awal gangguan mental pada remaja
Baca Juga:
1. Menarik diri dari pergaulan

Hampir semua anak kecil ceria dan senang eksplorasi dunia luar. Jika anak berubah menjadi tidak suka bergaul ketika remaja, harus segera mencari solusi. Tanyakan bagaimana pertemanannya di sekolah. Ada kecenderungan Seringkali remaja menjadi tidak suka bergaul karena bully di sekolah. Jika sudah terbukti sebaiknya kamu segera adukan ke pihak berwajib. Bully tidak boleh disepelekan!
2. Berat badan yang menurun drastis

Meskipun turun berat badan bukan menjadi patokan utama indikasi gangguan mental. Tapi jika terjadi di umur remaja harus diwaspadai. Usia remaja adalah usia di mana antar sesamanya saling menghakimi tanpa kontrol. Begitu halnya saat mengomentari persoalan berat badan. Kemungkinan besar anak depresi ketika diejek ‘gendut’ sehingga ia berusaha mengurangi porsi makan secara drastis.
Baca Juga:
3. Susah tidur

Ada baiknya jika kamu cek kamar anak di malam hari secara berkala. Apakah anakmu tidur lelap sesuai jamnya? Jika tidak, coba perhatikan lebih lanjut. Remaja yang depresi karena tekanan di luar rumah sering melewatkan tidur karena menangis atau merenung. Jika begitu, ajaklah ia tidur denganmu sambil curhat. Hatinya akan merasa lega.
4. Emosi yang tak stabil

Perhatikan emosinya. Apakah ia mudah marah dan mudah tersinggung ketika diajak bercanda? Jika begitu bisa jadi anak mengalami gangguan mental. Bawalah ke psikater untuk mendapatkan penanganan yang tepat. (mar)
Baca Juga:
Tidak Banyak Diketahui, Ini 3 Manfaat Berpelukan untuk Kesehatan Mental
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
