AS Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Moderna


Uji klinis Fase 1 vaksin COVID-19 mRNA-1273 di Hope Clinic, Universitas Emory di Atlanta, Georgia, AS, (4/5/2020). ANTARA/REUTERS/HO-Emory University/aa.
MerahPutih.com - Vaksin virus corona Moderna Inc, pada Jumat (19/12), menjadi penerima kedua otorisas penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA).
Amerika Serikat memiliki jumlah kematian akibat COVID-19 mengejutkan sebanyak 370.000 jiwa. Sedangkan total kasus mencapai 17,6 juta.
FDA mengumumkan, pengesahan tersebut satu hari usai panel ahli eksternal agensi tersebut mendukung penggunaannya. Moderna mengatakan berniat untuk mengajukan izin penuh di AS pda 2021.
Baca Juga:
Keputusan tersebut menandai pengesahan regulasi pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi atas teknologi "messenger" RNA-nya. Keputusan itu juga datang kurang dari satu tahun usai kasus COVID-19 pertama ditemukan di AS.
Perusahaan bioteknologi itu telah bekerja dengan pemerintah AS untuk menyiapkan distribusi suntikan sebanyak 5,9 juta dosis, secepatnya pada akhir pekan ini.
Keputusan yang dikeluarkan FDA berdasarkan hasil-hasil dari studi tahap akhir terhadap 30.000 relawan yang menemukan vaksin tersebut hampir 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dari COVID-19 tanpa adanya isu keamanan yang serius.

Otorisasi tersebut menyusul EUA yang diberikan kepada vaksin serupa dari Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE yang telah disuntikkan kepada ribuan pekerja kesehatan AS pekan ini dalam distribusi skala nasional besar-besaran.
“Dengan ketersediaan kedua vaksin sekarang untuk pencegahan COVID-19, FDA telah mengambil langkah penting lain dalam perjuangan melawan pandemi global ini yang menyebabkan jumlah kematian dan perawatan di rumah sakit yang besar di AS setiap harinya,” kata Komisioner FDA Stephen M Hahn M.D, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Antara.
Suntikan vaksin Moderna diperkirakan akan digunakan di lokasi-lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah-rumah sakit di daerah terpencil. Vaksin tersebut perlu disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, namun tidak membutuhkan temperatur ultra dingin seperti yang diperlukan oleh vaksin Pfizer/BioNTech.
Baca Juga:
Begitu dilelehkan, vaksin Moderna dapat disimpan di temperatur kulkas biasa. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan jarak 28 hari dari masing-masing prosedur.
Moderna mengatakan akan mengirimkan kurang lebih sebanyak 20 juta dosis untuk pemerintah AS tahun ini dan diperkirakan akan memproduksi 100 hingga 125 juta pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85 hingga 100 juta dosis diperuntukkan bagi AS.
Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menyediakan total sebanyak 200 juta dosis pada akhir Juni 2021. (*)
Baca Juga:
Vaksin COVID-19 Sinovac dan Sinopharm Dihargai Rp433 Ribu Per Dosis
Bagikan
Berita Terkait
Penembak Charlie Kirk Hadiri Pengadilan, Ditahan tanpa Jaminan dan Hadapi Hukuman Mati

Utah Siapkan Dakwaan Hukuman Mati untuk Remaja 22 Tahun Penembak Charlie Kirk

Penembak Charlie Kirk Tertangkap, Diserahkan sang Ayah setelah 33 Jam Buron

Penulis Bikin Komentar Pedas soal Penembakan Charlie Kirk, DC Comics Batalkan Seri Terbaru ‘Red Hood’

Penembak Charlie Kirk masih Buron, FBI Tawarkan Hadiah Rp 1,63 Miliar

NASA Larang Warga Negara China Kerja di Program Antariksa, Antisipasi Tindakan Spionase

Charlie Kirk akan Terima Anugerah Presidential Medal of Freedom dari Presiden AS Donald Trump

Penembak Charlie Kirk masih Berkeliaran, FBI Baru Temukan Senjata yang Digunakan Pelaku

Penembakan Charlie Kirk Disebut Pembunuhan Politik, hanya Ada 1 Pelaku

Penembakan Charlie Kirk, Polisi Gelar Perburuan Intensif terhadap Tersangka
