AS Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Moderna

Zulfikar SyZulfikar Sy - Minggu, 20 Desember 2020
AS Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Moderna

Uji klinis Fase 1 vaksin COVID-19 mRNA-1273 di Hope Clinic, Universitas Emory di Atlanta, Georgia, AS, (4/5/2020). ANTARA/REUTERS/HO-Emory University/aa.

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MerahPutih.com - Vaksin virus corona Moderna Inc, pada Jumat (19/12), menjadi penerima kedua otorisas penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat (FDA).

Amerika Serikat memiliki jumlah kematian akibat COVID-19 mengejutkan sebanyak 370.000 jiwa. Sedangkan total kasus mencapai 17,6 juta.

FDA mengumumkan, pengesahan tersebut satu hari usai panel ahli eksternal agensi tersebut mendukung penggunaannya. Moderna mengatakan berniat untuk mengajukan izin penuh di AS pda 2021.

Baca Juga:

Rusia Mulai Vaksinasi COVID-19 ke Kosmonaut

Keputusan tersebut menandai pengesahan regulasi pertama di dunia untuk vaksin Moderna dan validasi atas teknologi "messenger" RNA-nya. Keputusan itu juga datang kurang dari satu tahun usai kasus COVID-19 pertama ditemukan di AS.

Perusahaan bioteknologi itu telah bekerja dengan pemerintah AS untuk menyiapkan distribusi suntikan sebanyak 5,9 juta dosis, secepatnya pada akhir pekan ini.

Keputusan yang dikeluarkan FDA berdasarkan hasil-hasil dari studi tahap akhir terhadap 30.000 relawan yang menemukan vaksin tersebut hampir 95 persen efektif dalam mencegah penyakit dari COVID-19 tanpa adanya isu keamanan yang serius.

Ilustrasi - Vaksin COVID.Ilustrasi (ANTARA)
Ilustrasi - Vaksin COVID-19.(ANTARA)

Otorisasi tersebut menyusul EUA yang diberikan kepada vaksin serupa dari Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech SE yang telah disuntikkan kepada ribuan pekerja kesehatan AS pekan ini dalam distribusi skala nasional besar-besaran.

“Dengan ketersediaan kedua vaksin sekarang untuk pencegahan COVID-19, FDA telah mengambil langkah penting lain dalam perjuangan melawan pandemi global ini yang menyebabkan jumlah kematian dan perawatan di rumah sakit yang besar di AS setiap harinya,” kata Komisioner FDA Stephen M Hahn M.D, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip Antara.

Suntikan vaksin Moderna diperkirakan akan digunakan di lokasi-lokasi yang lebih sulit dijangkau, seperti rumah-rumah sakit di daerah terpencil. Vaksin tersebut perlu disimpan dan dikirim dalam keadaan beku, namun tidak membutuhkan temperatur ultra dingin seperti yang diperlukan oleh vaksin Pfizer/BioNTech.

Baca Juga:

Jerman Mulai Suntik Vaksin Pfizer pada 27 Desember

Begitu dilelehkan, vaksin Moderna dapat disimpan di temperatur kulkas biasa. Penyuntikan dilakukan dua kali dengan jarak 28 hari dari masing-masing prosedur.

Moderna mengatakan akan mengirimkan kurang lebih sebanyak 20 juta dosis untuk pemerintah AS tahun ini dan diperkirakan akan memproduksi 100 hingga 125 juta pada kuartal pertama tahun depan, dengan 85 hingga 100 juta dosis diperuntukkan bagi AS.

Moderna memiliki kesepakatan dengan pemerintah AS untuk menyediakan total sebanyak 200 juta dosis pada akhir Juni 2021. (*)

Baca Juga:

Vaksin COVID-19 Sinovac dan Sinopharm Dihargai Rp433 Ribu Per Dosis

#Amerika Serikat #Virus Corona
Bagikan
Ditulis Oleh

Zulfikar Sy

Tukang sihir

Berita Terkait

Dunia
Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Pemerintahan Trump disebut kejam karena tak memperhatikan rakyat.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
  Program Bantuan Pangan Dihentikan, Setengah dari Negara Bagian AS Gugat Pemerintahan Donald Trump
Dunia
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Setidaknya ada tiga hal penting yang didapat Trump sebagai oleh-oleh: pujian, kesepakatan investasi, dan janji dukungan untuk nominasi Hadiah Nobel Perdamaian.
Dwi Astarini - Rabu, 29 Oktober 2025
Gedung Putih Klaim PM Jepang Sanae Takaichi Janji Menominasikan Presiden AS Donald Trump untuk Hadiah Nobel Perdamaian
Dunia
Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Menteri Pertahanan Pete Hegseth menanggapi gelombang penolakan dari berbagai media dengan mengunggah emoji tangan melambai di platform X, isyarat perpisahan yang dianggap sinis.
Dwi Astarini - Jumat, 17 Oktober 2025
 Media Besar AS Tolak Pembatasan Pers, Ramai-Ramai Say Good Bye ke Pentagon
Indonesia
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Presiden AS Donald Trump baru saja menetapkan tarif impor sebesar 100 persen terhadap produk asal China mulai 1 November 2025
Wisnu Cipto - Senin, 13 Oktober 2025
Perang Dagang AS-China, Menkeu: Biar Aja Mereka Berantem, Kita Untung
Dunia
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Helikopter jatuh di kawasan Huntington Beach, California, Amerika Serikat, pada Sabtu sore (11/10) waktu setempat saat berlangsungnya acara tahunan Cars ‘N Copters on the Coast.
Wisnu Cipto - Minggu, 12 Oktober 2025
Helikopter Jatuh di Pantai California, 5 Orang Terluka Termasuk Pejalan Kaki
Dunia
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Banyak layanan publik dari pendidikan hingga lingkungan terganggu, tapi agenda deportasi disebut tetap berjalan penuh.
Dwi Astarini - Jumat, 03 Oktober 2025
Shutdown Pemerintah AS Ancam Ratusan Ribu Pekerja, Ekonomi Berisiko Terguncang
Indonesia
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137 Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Satgas Cesium 137 baru menerima laporan dari Pemerintah Amerika Serikat (AS) terkait dengan temuan komoditas cengkeh yang mengandung zat radioaktif.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 03 Oktober 2025
Satuan Tugas Mulai Selidiki Radiasi Cs-137  Yang Dikeluhkan Amerika, Mulai Dari Cengkeh Lalu ke Udang
Dunia
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Melalui pemungutan suara 55-45, Senat gagal meloloskan RUU yang diajukan Partai Republik, dengan hanya dua senator Demokrat yang mendukungnya.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 01 Oktober 2025
Anggaran Tidak Disetujui, Operasional Pemerintah Amerika Serikat Berhenti
Indonesia
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Trump menyalahkan Demokrat atas penutupan tersebut karena kebuntuan negosiasi pendanaan sementara di Kongres.
Alwan Ridha Ramdani - Senin, 29 September 2025
Pemerintah AS Bakal Shutdown, Rupiah Diproyeksi Menguat
Dunia
Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Pihak PBB menyebut eskalator berhenti karena mekanisme keamanan yang mungkin terpicu oleh juru kamera Trump.
Dwi Astarini - Jumat, 26 September 2025
 Presiden Amerika Serikat Dongkol karena Eskalator Macet, PBB Sebut Juru Kamera Trump Biang Keroknya
Bagikan