Jerman Mulai Suntik Vaksin Pfizer pada 27 Desember


Sekolah menengah atas Freiherr-vom-Stein di kota North Rhine-Westphalian, Bonn, Jerman. (REUTERS/WOLFGANG RATTAY)
MerahPutih.com - Jerman akan menyuntikkan vaksin Pfizer-BioNTech pada 27 Desember. Prioritas ditujukan kepada para lansia di panti jompo. Demikian kata pemerintah kota Berlin pada hari Rabu (16/12) kemarin.
Pengumuman itu datang ketika Jerman mencatat jumlah kematian harian tertinggi dari COVID-19, saat negara itu memasuki penguncian ketat (lockdown) dalam upaya untuk menurunkan infeksi yang melonjak.
Sebagai anggota Uni Eropa, Jerman harus menunggu Badan Obat Eropa/European Medicines Agency (EMA) untuk menyetujui vaksin tersebut. Diharapkan pengumumannya sudah ada pada 21 Desember.
Baca Juga:
Brazil Laporkan Rekor Penambahan 70.000 Lebih Kasus COVID-19 Harian
Dikutip Antara, seorang pejabat senior UE mengatakan pada hari Rabu bahwa Uni Eropa dapat memberikan persetujuan akhir untuk vaksin Pfizer-BioNTech pada 23 Desember.
"Negara bagian federal akan mulai vaksinasi terhadap virus corona baru SARS-CoV-2 pada 27 Desember," kata pemerintah kota Berlin dalam sebuah pernyataan setelah konferensi antara Menteri Kesehatan Jens Spahn dan pejabat kesehatan dari 16 negara bagian Jerman.

Spahn telah menyatakan frustrasi atas kurangnya persetujuan vaksin yang sebagian dikembangkan di Jerman, bahkan ketika negara-negara seperti Inggris dan Amerika Serikat sedang meluncurkannya.
Jumlah kematian COVID-19 yang terdaftar melonjak dengan rekor 952 pada hari Rabu. Rekor sebelumnya adalah 598 Jumat lalu.
Namun, angka kasus COVID-19 pada hari Rabu tidak sepenuhnya sebanding dengan hari-hari sebelumnya karena angka kasus meningkat oleh masalah teknis di satu negara bagian, kata Institut Robert Koch untuk penyakit menular, yang mengumpulkan data.
Ketakutan bahwa pandemi semakin tidak terkendali mendorong Kanselir Angela Merkel dan gubernur negara bagian mengumumkan pada hari Minggu penguncian yang ketat dari 16 Desember hingga setidaknya 10 Januari.
Baca Juga:
Toko-toko dan sekolah akan tetap tutup dalam pengetatan pra-Natal setelah penguncian sebagian pada November, yang menutup bar dan restoran tetapi gagal menahan gelombang kedua pandemi.
Jerman lebih berhasil daripada banyak negara dalam mengendalikan virus corona pada gelombang pertama di musim semi, tetapi situasinya terlihat berbeda sekarang.
Robert Koch Institute menyebutkan jumlah kasus yang dikonfirmasi di 1.379.238, meningkat 27.728. Total korban tewas di Jerman adalah 23.427. (*)
Baca Juga:
Bagikan
Berita Terkait
Jerman Jadi Pasar Sensor Asal Indonesia, Produk Diproduksi di Batam

Kereta di Jerman Tergelincir Bawa Penumpang 100 Orang, Sejumlah Orang Tewas dan Terluka

Dicalonkan Jadi Dubes RI untuk Jerman, Abdul Kadir Siap Wujudkan Visi Prabowo dalam Diplomasi

Prediksi Jerman vs Italia: Perburuan Tiket Semifinal UEFA Nations League 2024/25

Mesut Ozil Dilarang Kunjungi Werder Bremen, Dituduh Ekstremis Sayap Kanan

3.400 Penerbangan di 11 Bandara Jerman Dibatalkan Imbas Aksi Mogok Massal Senin Lusa

Senin 10 Maret, Operasional 11 Bandara Utama Jerman Terganggu 24 Jam Imbas Mogok Massal Buruh

Ilmuwan China Temukan Virus Corona Kelelawar Baru yang Sama dengan COVID-19, Disebut Dapat Menular ke Manusia Lewat

Mobil Seruduk Demonstrasi Pekerja di Munchen, 27 Orang Luka-Luka

EKONID dan Goethe-Institut Perkuat Kemitraan untuk Dukung Tenaga Kerja Indonesia ke Jerman
