Arus Laut dalam Antartika Terancam Hancur

Ikhsan Aryo DigdoIkhsan Aryo Digdo - Jumat, 31 Maret 2023
Arus Laut dalam Antartika Terancam Hancur

Antartika terancam hancur. (Foto: Unsplash/James Eades)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SALAH satu wilayah di bumi sedang tidak baik-baik saja. Penemuan baru mengungkapkan arus laut dalam Antartika terancam hancur.

Profesor Scientia Matthew England dan penulis studi Dr. Qian menggambarkan pemodelan dalam laut Antartika sebagai awal untuk mengerti persoalan arus laut dalam. Kurang lebih 250 triliun ton air yang dingin, asin, dan kaya akan oksigen tenggelam di dekat Antartika setiap tahun. Antartika adalah benua paling selatan dan tempat terletaknya Kutub Selatan yang tidak berpenghuni tetap dan tertutup es.

Baca Juga:

Anjing Laut Bantu Peneliti Jepang di Antartika

Air yang tenggelam di dekat Antartika ini kemudian menyebar ke utara dan membawa oksigen ke Samudera Hindia, Pasifik, dan Atlantik yang dalam. “Jika lautan memiliki paru-paru, ini menjadi salah satunya,” kata Prof England, seperti dilansir dari Sciencedaily.

Air yang tenggelam di dekat Antartika menyebar ke utara. (Foto: Unsplash/Mathieu Perrier)

Tim ilmuwan memodelkan jumlah air dalam Antartika yang dihasilkan di bawah 'skenario emisi tinggi' IPCC hingga tahun 2050. Model ini menangkap detail proses lautan yang belum dapat dilakukan oleh model sebelumnya, termasuk bagaimana prediksi air lelehan dari es dapat memengaruhi sirkulasi arus dalam laut.

Yang tak banyak diketahui adalah air dingin yang tenggelam ini mengirimkan arus terdalam dari sirkulasi secara terbalik. Pembalikan ini membawa panas, karbon, oksigen, dan nutrisi ke seluruh dunia yang memengaruhi iklim, permukaan laut, dan produktivitas ekosistem laut.

Maka dari itu, ketika emisi gas rumah kaca meningkat, es otomatis meleleh menyebabkan arus laut dalam dari yang tadinya memiliki keadaan relatif stabil selama ribuan tahun menjadi melambat secara signifikan dan berbahaya bagi laut di benua Antartika.

Baca Juga:

Mitos dan Fakta Seputar Satwa, Buaya Tidak Berbahaya?

"Studi kami menunjukkan bahwa pencairan lapisan es berdampak dramatis pada sirkulasi balik yang mengatur iklim Bumi," kata Dr Adele Morrison, rekan peneliti dari Research School of Earth Sciences.

Menurut Dr Rintoul, pemanasan laut memang sudah dan tengah terjadi. Ia menemukan es yang mencair di sekitar Antartika membuat perairan laut di dekatnya kurang padat, yang memperlambat sirkulasi terbalik Antartika. Mencairnya lapisan es Antartika dan Greenland diperkirakan akan terus meningkat saat planet ini menghangat.

, penurunan sirkulasi laut akan membuat dasar laut mandek. (Foto: Unsplash/Long Ma)

“Pemodelan kami menunjukkan bahwa jika emisi karbon global berlanjut pada tingkat saat ini, maka arus terbaliknya Antartika akan melambat lebih dari 40 persen dalam 30 tahun ke depan dan mengubah lintasan yang tampaknya menuju keruntuhan,” jelas Prof England.

Jika runtuhnya arus laut dalam terus berlanjut, penurunan sirkulasi laut akan membuat dasar laut mandek dan menimbulkan dampak lebih lanjut yang mempengaruhi iklim serta ekosistem laut selama berabad-abad akan datang.

“Kita berbicara tentang kemungkinan kepunahan jangka panjang dari massa air ikonik. Ini akan menjebak nutrisi di laut dalam, mengurangi nutrisi yang tersedia untuk mendukung kehidupan laut di dekat permukaan laut. Perubahan besar seperti itu akan memiliki dampak buruk yang signifikan pada lautan selama berabad-abad yang akan datang,” tutup kata Prof England.

Maka dari itu, mulai sekarang ada baiknya mengurangi penggunaan barang-barang yang berkontribusi ke dalam pembentukan gas emisi. Jika bukan kamu yang menyelamatkan bumi, siapa lagi? (kmp)

Baca Juga:

Antartika Punya Hutan Hujan Tropis, 90 Juta Tahun Lalu



#Sains
Bagikan
Ditulis Oleh

Ikhsan Aryo Digdo

Learner.

Berita Terkait

Indonesia
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Brasil dan Indonesia sepakat bekerja sama di bidang ekonomi dan sains. Presiden Brasil, Luiz Inacio Lula da Silva, berharap kerja sama ini bisa menguntungkan dua negara.
Soffi Amira - Kamis, 23 Oktober 2025
Sepakat Kerja Sama di Bidang Ekonomi dan Sains, Presiden Brasil Harap Bisa Untungkan 2 Negara
Dunia
Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Penemuan mereka berpotensi mengatasi beberapa masalah terbesar di planet ini, termasuk menangkap karbon dioksida untuk membantu mengatasi perubahan iklim dan mengurangi polusi plastik melalui pendekatan kimia.
Dwi Astarini - Jumat, 10 Oktober 2025
 Ilmuwan Peneliti Material Baru Terima Hadiah Nobel Kimia, Temuannya Dapat Bantu Selamatkan Planet
Dunia
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Membuka jalan bagi lahirnya generasi baru komputer superkuat.
Dwi Astarini - Rabu, 08 Oktober 2025
Tiga Ilmuwan Raih Hadiah Nobel Fisika, Berjasa dalam Komputasi Kuantum
Lifestyle
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Temuan ini akan membantu ilmuwan mencari pengobatan baru bagi manusia.
Dwi Astarini - Jumat, 15 Agustus 2025
Kayak Manusia, Kucing Juga Bisa Kena Demensia
Lifestyle
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Artropoda disebut menjadi sumber makanan penting bagi burung dan hewan yang lebih besar.??
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Populasi Serangga Terancam Alterasi Pola El Nino yang Dipicu Perubahan Iklim
Dunia
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Pompeii setelah tahun 79 muncul kembali, bukan sebagai kota, melainkan sebagai kumpulan bangunan yang rapuh dan suram, semacam kamp.
Dwi Astarini - Kamis, 07 Agustus 2025
Arkeolog Temukan Bukti Penyintas Letusan Gunung Vesuvius Kembali Tinggal di Reruntuhan Pompeii
Lifestyle
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Dikenal dengan nama NWA 16788, meteorit ini memiliki berat 24,5 kilogram.
Dwi Astarini - Kamis, 17 Juli 2025
Batu Mars Terbesar di Dunia Dilelang, Terjual Seharga Rp 86,25 Miliar
Lifestyle
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Gejala alergi tak lagi bisa dianggap sepele.
Dwi Astarini - Senin, 23 Juni 2025
Jokowi Terkena Alergi Parah, para Ahli Sebut Perubahan Iklim Memperburuk Kondisi Ini
Fun
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Sebuah studi dari Concordia University mengungkap bahwa membagikan foto atau video hewan lucu di media sosial ternyata bisa memperkuat koneksi dan hubungan digital. Simak penjelasannya!
Hendaru Tri Hanggoro - Jumat, 13 Juni 2025
Kenapa Kita Suka Share dan Lihat Konten Hewan Lucu di Media Sosial? Ini Jawaban Ilmiahnya!
Fun
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Strawberry Moon bukan berarti bulan berwarna merah muda. Simak fakta menarik tentang fenomena langit langka yang hanya terjadi setiap 18,6 tahun sekali ini.
Hendaru Tri Hanggoro - Kamis, 12 Juni 2025
Strawberry Moon di Yogyakarta dan Malang! Ini Fakta Menarik di Baliknya yang Terjadi 18,6 Tahun Sekali
Bagikan