Apa Itu Socmed Diet?


Terdapat studi yang telah membuktikan bahwa menggunakan media sosial secara berlebihan bisa membuat perubahan pola hidup. (Foto: Freepik/Freepik)
SOCIAL media (socmed) atau medsos telah merenggut perhatian sebagian orang. Pernahkah kamu merasa bahwa sebagian waktumu habis tercurah untuk bermedsos? Aktivitas menjadi terganggu dan juga sering merasa stres dengan melihat kontennya? Kalau sudah begitu, ini saatnya kamu diet medsos.
Beberapa aktivitas kamu saat ini mau tidak mau selalu terkait dengan medsos. Mulai dari bersosialisasi hingga memperbaharui kebutuhan informasi dan berita. Semua berinteraksi dengan medsos. Padahal, bila kamu coba ingat kembali, dulu kehidupan tetap berjalan walau tanpa keberadaan medsos.
Mengingat fenomena tadi, kini muncul sebuah diet baru yang bertujuan untuk mendetoks diri dari rasa stres, insecure dan lainnya yang dikenal dengan sebutan social media diet. Terdapat studi yang telah membuktikan bahwa menggunakan media sosial secara berlebihan bisa membuat perubahan pola hidup.
Melansir laman Healthline, pada 2017, studi dari Oxford Academic menunjukkan bahwa semakin banyak orang menggunakan Facebook, maka semakin sedikit pula mereka merasakan ketenteraman, baik secara fisik ataupun mental.
Data lain dari Snapshot Digital Global garapan Hootsuite mengatakan ada 2,789 miliar pengguna media sosial aktif secara global. Negara dengan rata-rata jumlah jam penggunaan media sosial tertinggi setiap hari adalah Filipina dengan 4 jam 17 menit, sedangkan Indonesia berada di peringkat ke-7 dengan rata-rata jam 3 jam 16 menit.
Baca juga:

Maka cara agar media sosial tidak memberikan dampak buruk bagi kehidupan dapat melakukan diet sosial media. Melansir laman Herworld, diet sosial media merupakan metode untuk membatasi penggunaan media sosial dalam keseharian.
Metode ini berupaya mengeskplorasi diri bisa menemukan hal lain yang lebih bermakna dan bermanfaat untuk peningkatan diri, seperti berinteraksi dengan orang secara langsung, atau melakukan aktivitas menyenangkan yang belum pernah dicoba.
Meskipun sepertinya sulit untuk memulai, tapi kamu harus coba menjalani langkah-langkahnya dan konsisten agar diet sosial media dietmu berhasil.
Pertama, kamu bisa mulai batasi waktu melihat medsos kamu. Buat jadwal pasti dan berikan timing yang tepat. Coba kamu jadwalkan sekali melihat medsos hanya selama 20 menit. Coba rasakan perbedaannya.
Jangan sembarang membuka medsosmu pada waktu yang tidak semestinya. Selesaikan pekerjaan terlebih dahulu, lalu kemudian luangkan waktu untuk menjelajahinya.
Kedua, kamu bisa menyeleksi akun yang ingin di-follow. Diet medsos ibarat diet makanan. Pilihan asupan akan menentukan keberhasilan diet. Buang akun yang tidak bermanfaat untuk pengembangan diri, bahkan tidak bermanfaat untuk hidupmu.
Baca juga:

Melansir laman medium, setidaknya ada tujuh manfaat jika kamu melakukan diet medsos. Pertama, kamu bis lebih fokus pada tujuan. Kegiatan yang sedang dilakukan akan lebih cepat selesai tanpa adanya gangguan memeriksa notifikasi dari medsos kamu.
Kedua, kamu bisa membaca buku lebih banyak. Apabila kamu lebih sering men-scroll untuk mendapatkan hal menarik, saat diet medsos, alihkan hal tersebut dengan lebih banyak 'malahap' buku sebagai literasi. Kamu akan menemukan hal baru yang lebih menarik dan lengkap pada buku.
Ketiga, kamu terlibat dengan orang-orang nyata. Dengan diet medsos, kamu akan lebih memiliki kesempatan untuk menghasilkan percakapan yang lebih dalam dengan orang-orang disekitarmu. Hal itu sudah sewajarnya meningkatkan kebahagiaan kita karena manusia adalah makhluk sosial.
Keempat, pola makanmu jadi lebih benar. Saat diet medsos, kamu dapat kembali mengatur pola makan lebih benar, senormalnya dan tidak terpengaruhi pola makan yang salah.
Kelima, kamu tidak lagi membandingkan. Fakta bahwa terlalu banyak media sosial dapat membuat orang merasa tertekan. Masalahnya adalah karena kamu akan mudah membandingkan hidup kita dengan teman-teman kita dan terkadang membuat kita merasa kecil dan tidak berarti.
Keenam, kamu dapat keluar dari FOMO (fear of missing out/takut kehilangan). Tidak melihat medsos bukan berarti kamu akan kehilangan atau ketinggalan sesuatu. Juga jangan merasa tidaklah keren untuk merasa kurang update dari teman-teman kita dan kita ingin merasa terhubung hanya dengan melihat update mereka.
Ketujuh, kamu dapat waktu luang untuk berolahraga. Kamu dapat melakukan olahraga dengan lebih fokus dan tanpa gangguan. Selain itu kamu akan mendapatkan peningkatan kualitas saat olahraga. Diet medsos akan membuat tubuhmu semakin bugar.
Itulah selingkar tentang diet medsos. Ini sebentuk upaya untuk berhenti kecanduan medsos. Selain itu, diet medsos juga menjadi cara membangun kembali hubungan dengan orang lain.
Maka gunakanlah media sosial dengan benar. Selamat mencoba! (dgs)
Baca juga:
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
YouTube Music Bikin Kamu Bisa Pamer Lirik Lagu di Instagram Stories, Begini Caranya!

#KaburAjaDulu Ekspresi Khas Orang Muda Yang Resah, Pemerintah Perlu Beri Penjelasan Kondisi Negara

Legislator Usul Ada Lembaga Khusus Awasi Konten Digital dan Keamanan Ruang Siber

RedNote 'Kebanjiran' Setengah Juta Pengguna TikTok AS, Pengembangnya Kelabakan Siapkan Konten Berbahasa Inggris

Asal-Usul No Buy Challenge, Tantangan yang Bikin Saldo Tersenyum di Tengah Kenaikan Harga Januari 2025

Pertarungan Platform Media Sosial 2024: Instagram Masih Favorit, X Tempat Diskusi Paling 'Panas'

TikTok Platform Paling Hits 2024, Menurut Riset Indonesia Indicator

Apa Itu Brain Rot? Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Waspada Pesan 'Scam', Berikut Cara Menghindarinya

5 Kelebihan Memiliki Sifat FOMO, Salah Satunya Bisa Berkembang
