RedNote 'Kebanjiran' Setengah Juta Pengguna TikTok AS, Pengembangnya Kelabakan Siapkan Konten Berbahasa Inggris


RedNote tak pernah membayangkan bakal beroleh pengguna dari negeri berbahasa Inggris. (Foto: YouTube/TaiwanPlus News)
MerahPutih.com - Lebih dari setengah juta pengguna TikTok di AS pindah ke aplikasi sosial China, RedNote, setelah rencana pelarangan TikTok di AS pada 19 Januari.
'Banjir pengungsi' dari TikTok ini bikin pengembang RedNote kelabakan. Sebabnya, aplikasi ini tak pernah membayangkan bakal beroleh pengguna dari negeri berbahasa Inggris.
Didirikan oleh Miranda Qu dan Charlwin Mao di Shanghai pada 2013, RedNote awalnya bernama "Hong Kong Shopping Guide." Target awal mereka adalah turis China yang mencari rekomendasi belanja di luar negeri.
Mayoritas pengguna RedNote berasal dari China dan kontennya kebanyakan berbahasa Mandarin. Makanya, masuknya pengguna TikTok dari AS membuat RedNote agak kaget.
"Dua sumber yang akrab dengan perusahaan menyebutkan bahwa mereka sedang mencari cara untuk memoderasi konten berbahasa Inggris dan membangun alat terjemahan Inggris-China," tulis reuters.com (15/1).
Baca juga:
TikTok Dilarang di AS Mulai 19 Januari, Warganya Buru-Buru Migrasi ke RedNote
Sebelum 'banjir pengungsi', RedNote tumbuh dengan pesat. Valuasinya sekarang lebih dari USD 3 miliar (Rp 45 triliun).
RedNote juga punya potensi besar untuk IPO, dengan pemegang saham termasuk raksasa teknologi China seperti Alibaba dan Tencent, serta investor negara Singapura, Temasek.
Perkembangan RedNote juga bawa untung buat pendirinya. Menurut daftar orang kaya Hurun di China, kekayaan pribadi Mao mencapai 18 miliar yuan (sekitar Rp 39,6 triliun), sementara Qu memiliki kekayaan 12 miliar yuan (Rp 26,4 triliun).
Pindahnya pengguna TikTok AS ke RedNote ini rada nyeleneh. Sebab sebenarnya TikTok dan RedNote dimiliki orang China. Tapi belum ada komentar tentang fenomena ini dari pejabat AS yang melarang TikTok karena masalah kepemilikannya yang berasal dari China.
Dalam bahasa aslinya, RedNote adalah Xiaohongshu, artinya 'Buku Merah Kecil'. Nama ini mengacu pada kumpulan ucapan pemimpin Komunis China, Mao Zedong.
Baca juga:
TikTok di Ambang Larangan Pemerintah AS: Apa yang Perlu Anda Ketahui?
Berbeda dengan pendekatan aplikasi lain yang membedakan versi domestik dan internasional, RedNote hanya memiliki satu versi aplikasi.
Sedangkan Tencent memiliki versi WeChat untuk luar negeri dan dalam negeri, sementara ByteDance memiliki versi TikTok untuk Cina daratan yang disebut Douyin.
Sumber yang dekat dengan RedNote mengatakan, meski pengembangnya lagi kelabakan, mereka juga senang lihat pindahnya pengguna TikTok.
Ini akan membawa RedNote menuju popularitas global seperti TikTok. Namun, perwakilan RedNote belum memberikan komentar resmi. (dru)
Baca juga:
ByteDance Kalah Sidang Banding, TikTok Segera di Banned di AS
Bagikan
Hendaru Tri Hanggoro
Berita Terkait
Polisi Masih Buru Akun Media Sosial yang Sebarkan Provokasi Demo dan Penjarahan

Provokasi Bakar Bandara Soetta di TikTok, Pekerja Swasta Jadi Tersangka

Tiga Hari Dinonaktifkan, Fitur Siaran Langsung TikTok Kembali Tersedia di Indonesia

Live TikTok Aksi Kerusuhan dan Penjarahan Jadi Sorotan, Mendagri Minta Jangan Normalisasi Tindakan Melanggar Hukum

Kemendag Klaim Tidak Ada Dampak Dari Penutupan Fitur Live TikTok ke Perdagangan Online

Kenapa Fitur TikTok Live Tidak Bisa Digunakan Hari Ini? Simak Penjelasannya

Layanan TikTok Live Dikabarkan Dimatikan

Demo Buruh 28 Agustus 2025: Polisi Larang Pendemo Live TikTok, Bisa Terancam Proses Hukum

TikTok Akuisisi Tokopedia, Pemerintah Diminta Perketat Aturan Marketplace

Terima Challenge Ekstrem, Streamer Prancis Jean Pormanove Meninggal saat Siaran Langsung
