#KaburAjaDulu Ekspresi Khas Orang Muda Yang Resah, Pemerintah Perlu Beri Penjelasan Kondisi Negara

Alwan Ridha RamdaniAlwan Ridha Ramdani - Kamis, 20 Februari 2025
#KaburAjaDulu Ekspresi Khas Orang Muda Yang Resah, Pemerintah Perlu Beri Penjelasan Kondisi Negara

Demo Hari Buruh atau May Day 2016 di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Minggu (1/5). (Foto: Venansius Fortunatus)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Fenomena tren bertagar #KaburAjaDulu dinilai mencerminkan sikap kritis dan sindiran generasi muda terhadap situasi sosial politik yang terjadi di Tanah Air saat ini.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengakui, tren bertagar #KaburAjaDulu yang tengah ramai di media sosial merupakan bentuk kebebasan berekspresi dan berpendapat masyarakat.

"Kami menghargai kebebasan berpendapat," ujar Meutya Hafid di Balairung Universitas Gadjah Mada (UGM), Sleman, D.I. Yogyakarta, Kamis.

Meutya memastikan, Pemerintah menghargai hak warga untuk menyampaikan pendapat, khususnya di media sosial selama melakukannya secara positif.

Baca juga:

#KaburAjaDulu Harus Direspon Positif Oleh Pemerintah Dengan Buat Kebijakan Bikin Adem

"Kebebasan membuat tagar, monggo saja selama itu dianggap positif," ujar Meutya Hafid.

Pemerintah, kata ia, tidak akan membatasi kreativitas masyarakat dalam menggunakan media sosial selama tidak melanggar aturan yang berlaku.

"Tentu itu adalah hak dari masyarakat untuk berekspresi," ujar dia.

Tren #KaburAjaDulu populer di media sosial setelah banyak warga negara Indonesia (WNI) yang sedang bekerja di luar negeri menyarankan netizen untuk mengikuti jejak mereka bekerja di luar Indonesia.

Tren tersebut meluas setelah para WNI yang bekerja di luar negeri itu menyebutkan, banyak keuntungan yang bisa diperoleh jika bekerja di luar negeri, termasuk mendapatkan upah yang tinggi dan kualitas hidup yang lebih baik.

Diplomat veteran yang juga mantan menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda menyebut tren tagar #KaburAjaDulu berkembang di sejumlah platform media sosial merupakan ekspresi anak muda yang perlu didengarkan sekaligus diberikan penjelasan yang cukup mengenai kondisi terkini negara lain.

"Menurut saya #KaburAjaDulu adalah ekspresi orang muda. Biasa saja dan yang tua coba lebih toleran. Jangan membercandai. Didengar saja. Jangan dibikin ruwet. Itu kan ekspresi khas orang muda yang resah,"kata Hassan dikutip Antara.

#KaburAjaDulu #Pengangguran #Tren Media Sosial
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
Kadin pentingnya penciptaan lapangan kerja baru untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 05 September 2025
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan
Berita
Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Pertumbuhan ekonomi 2026 diprediksi mencapai 5,4 persen. Presiden RI, Prabowo Subianto, percaya diri angka pengangguran dan kemiskinan bisa turun.
Soffi Amira - Jumat, 15 Agustus 2025
Pertumbuhan Ekonomi 2026 Diprediksi Capai 5,4 Persen, Prabowo Pede Angka Pengangguran dan Kemiskinan Turun
Indonesia
Komisi IX DPR: Skema Magang Solusi Strategis Pangkas Pengangguran
Pengawasan terhadap implementasi magang juga diperlukan agar tidak disalahgunakan sebagai bentuk eksploitasi tenaga kerja murah
Ananda Dimas Prasetya - Jumat, 01 Agustus 2025
Komisi IX DPR: Skema Magang Solusi Strategis Pangkas Pengangguran
Indonesia
Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
Angka kemiskinan absolut di Indonesia per September 2024 sebesar 8,57 persen. Sementara itu, tingkat pengangguran terbuka (TPT) per Agustus 2023 adalah 5,32 persen.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 22 Juli 2025
Prabowo Bilang Pengangguran dan Tingkat Kemiskinan Absolut Turun, BPS Sebut Masih Validasi
Indonesia
Bukan Sekadar Gelar! Puan Maharani Ungkap Fakta Pahit Pengangguran Sarjana di Indonesia
Puan mendesak Pemerintah untuk segera mengambil langkah korektif
Angga Yudha Pratama - Jumat, 18 Juli 2025
Bukan Sekadar Gelar! Puan Maharani Ungkap Fakta Pahit Pengangguran Sarjana di Indonesia
Indonesia
Menperin Klaim Kembangkan Pendekatan Baru Industrialisasi Buat Serap Pengangguran
Menperin mencontohkan, hingga tahun 2019, Indonesia masih mengekspor nikel, bauksit, dan minyak sawit dalam bentuk mentah.
Alwan Ridha Ramdani - Rabu, 16 Juli 2025
Menperin Klaim Kembangkan Pendekatan Baru Industrialisasi Buat Serap Pengangguran
Indonesia
1 Juta Sarjana Nganggur, Ini Strategi Pemerintah Kurangi Pengangguran
Tren penurunan angka pengangguran terbuka (TPT) yang sempat turun 4,91 persen atau setara 7,47 juta orang pada Agustus 2024,
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 15 Juli 2025
1 Juta Sarjana Nganggur, Ini Strategi Pemerintah Kurangi Pengangguran
Indonesia
Kemenaker Kampanye Hentikan Percaloan Tenaga Kerja di Kawasan Industri, Bikin Sekolah Vokasi Dekat Pabrik
Fenomena warga sekitar kawasan industri justru tidak terserap sebagai tenaga kerja. Menurutnya, perlu ada SMK atau pusat vokasi binaan di setiap kawasan industri.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 Juli 2025
Kemenaker Kampanye Hentikan Percaloan Tenaga Kerja di Kawasan Industri, Bikin Sekolah Vokasi Dekat Pabrik
Indonesia
Begini Asumsi dan Target Kondisi Ekonomi Indonesia di 2026 Hasil Kesepakatan Pemerintah dan DPR
Menkeu memastikan APBN akan tetap didesain untuk bisa menjalankan tiga fungsi sesuai amanat Undang-Undang, yaitu fungsi distribusi untuk meningkatkan pemerataan kesejahteraan
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 08 Juli 2025
Begini Asumsi dan Target Kondisi Ekonomi Indonesia di 2026 Hasil Kesepakatan Pemerintah dan DPR
Indonesia
KemenP2MI Dorong Warga Bekerja ke Luar Negeri, Anggota DPR: Ironi karena Terkesan Dukung #kaburajadulu
Menurut anggota Komisi IX DPR dorongan KemenP2MI justru melemahkan kedaulatan sistem ketenagakerjaan nasional.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 01 Juli 2025
KemenP2MI Dorong Warga Bekerja ke Luar Negeri, Anggota DPR: Ironi karena Terkesan Dukung #kaburajadulu
Bagikan