Bukan Sekadar Gelar! Puan Maharani Ungkap Fakta Pahit Pengangguran Sarjana di Indonesia

Ketua DPR RI, Puan Maharani. Foto: Dok/DPR RI
Merahputih.com - Ketua DPR RI, Puan Maharani menyebut kondisi pengangguran sarjana di Indonesia mencapai angka yang mengkhawatirkan, yaitu 1.010.652 orang pada Februari 2025. Angka ini merupakan bagian dari total 7,28 juta pengangguran di Indonesia pada periode yang sama.
Menurut Puan, fakta ini mengindikasikan adanya kelemahan struktural dalam sistem pendidikan, kebijakan ketenagakerjaan, dan arah pembangunan ekonomi nasional yang belum terkoneksi dengan kebutuhan dunia usaha dan industri.
“Kita sedang menghadapi tantangan besar di mana lebih dari sejutaan lulusan sarjana yang masih kesulitan mendapat kerja. Ini menandakan bahwa sistem kita, baik pendidikan maupun pasar kerja, belum terkoneksi dengan kebutuhan nyata dunia usaha dan industri,” ujar Puan dalam keterangannya, Jumat (18/7).
Puan menjelaskan bahwa dari total pengangguran, lulusan SD dan SMP mendominasi dengan 2,42 juta orang, disusul SMA (2,04 juta), SMK (1,63 juta), dan sarjana (1,01 juta), serta diploma (177,39 ribu).
Baca juga:
Menperin Klaim Kembangkan Pendekatan Baru Industrialisasi Buat Serap Pengangguran
Menanggapi situasi ini, Puan mendesak Pemerintah untuk segera mengambil langkah korektif.
“Kampus dan SMK harus menjadi bagian dari ekosistem produktif nasional, bukan sekadar pabrik gelar akademik,” tegas mantan Menko PMK itu.
Puan juga mengusulkan pembentukan Pusat Pengembangan Keterampilan Nasional (National Skill Centers) di berbagai wilayah strategis. Pusat ini diharapkan dapat memfasilitasi pelatihan ulang (reskilling) dan pelatihan lanjutan (upskilling) untuk menjembatani kesenjangan keterampilan antara lulusan dan dunia kerja, mencakup bidang seperti teknologi digital, pertanian modern, logistik, dan energi terbarukan.
Selain itu, Puan menekankan perlunya kebijakan ekspansi sektor produktif dan investasi lapangan kerja yang fokus pada industri padat karya bernilai tambah, sektor hijau, dan ekonomi digital. Ia berharap regulasi dan insentif fiskal dapat menciptakan lebih banyak lapangan kerja formal.
Untuk mengatasi masalah ini secara komprehensif, Puan mendorong pembangunan platform digital terpadu lintas kementerian, melibatkan Kementerian Ketenagakerjaan, Bappenas, Kementerian Pendidikan, Kementerian Perindustrian, dan Kementerian Investasi.
Baca juga:
1 Juta Sarjana Nganggur, Ini Strategi Pemerintah Kurangi Pengangguran
Platform ini bertujuan untuk memetakan kebutuhan tenaga kerja secara dinamis, menghubungkan pencari kerja dengan pelatihan dan lowongan yang relevan, serta menyediakan proyeksi pekerjaan masa depan.
Puan menegaskan bahwa kolaborasi lintas kementerian adalah kunci, karena masalah pengangguran tidak akan terselesaikan dengan solusi parsial. Ia memperingatkan bahwa jika tidak segera ditangani, bonus demografi Indonesia dapat berubah menjadi beban sosial dan ekonomi.
Bagikan
Angga Yudha Pratama
Berita Terkait
Indonesia Butuh 3 Juta Lowongan Kerja Per Tahun, Pengusaha Minta Deregulasi Sektor Ketenagakerjaan

Puan Pastikan Transformasi DPR, Janji Lebih Transparan dan Aspiratif

Puan Maharani Kumpulkan Pimpinan Fraksi Partai, Bahas Transformasi DPR

Puan Kembali Minta Maaf Atas Kinerja DPR, Rencana Kumpulkan Tokoh Buat Evaluasi

Puan Minta Insiden Driver Ojol Tewas ‘Dilindas’ Rantis Diusut hingga Tuntas

Ojol Tewas Dilindas Rantis Brimob, Ketua DPR: Insiden Memilukan

Tingkat Pengangguran di Jakarta Turun, Gubernur Pramono: Sekarang 6,18 Persen

Soal Wacana Beli LPG 3 Kg Wajib Pakai NIK, Puan: Pemerintah Harus Adil dan Transparan

Kurangi Angka Pengangguran, Penyandang Disabilitas di Jakarta Harus Diberi Kesempatan Bekerja

Alasan Prabowo Beri Tanda Kehormatan kepada 4 Tokoh Pimpinan Parlemen
