Anjing dari Garut Diperdagangkan untuk Konsumsi di Sukoharjo
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan. (MP/Ismail).
MerahPutih.com - Polres Sukoharjo, Jawa Tengah bekerja sama dengan Komunitas Dog Meat Free Indonesia berhasil menyelamatkan 53 anjing yang akan diperdagangkan untuk konsumsi. Anjing itun ditemukan di dua kecamatan, yakni Kartasura dan Sukoharjo.
Kapolres Sukoharjo AKBP Wahyu Nugroho Setyawan menyatakan, pelaku adalah GTS (40), seorang warga Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen. Pelaku ditangkap saat mengirimkan anjing tersebut kepada pembelinya di wilayah Kartasura beberapa hari lalu.
Baca Juga:
Cara Menjaga Kebersihan Gigi Anjing Agar Tetap Sehat
"Awalnya kami mendapatkan informasi dari masyarakat bahwa diwilayah hukum Polres Sukoharjo banyak beredar pedagang kakilima yang menjual anjing untuk digunakan dalam pembuatan masakan," kata Wahyu, Jumat (26/11).
Polres Sukoharjo, langsung melakukan penyelidikan terkait informasi tersebut dan ditemukan anjing di wilayah Kecamatan Kartasura. Kemudian pada hari Rabu kemarin pada pukul 00.30 WIB, petugas melakukan penangkapan terhadap Penyuplai daging anjing di Desa Ngadirejo, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo.
"Saat kami tangkap pelaku tidak bisa menunjukkan dokumen SKKH (surat keterangan kesehatan hewan). Langsung dibawa ke Mapolres Sukoharjo," katanya.
Dikatakannya, dari pemeriksaan yang dilakukan penyidik Satreskrim Polres Sukoharjo diketahui anjing-anjing itu berasal dari Kabupaten Garut, Jawa Barat. Padahal, di Kabupaten Garut masih menjadi zona rawan penyakit anjing.
"Barang bukti kita amankan sebanyak 53 ekor anjing yang dikirim secara ilegal dari Jawa Barat," ujarnya.
Atas perbuatannya, lanjut dia, pelaku diduga telah melakukan tindak pidana setiap orang yang mengeluarkan dan/atau memasukkan hewan, produk hewan, atau media pembawa penyakit hewan lainnya kedalam wilayah bebas dari wilayah tertular atau terduga tertular.
Hal itu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 ayat (2) UU RI no 41 tahun 2014 tentang perubahan undang undang Nomor 18 tahun 2009 tentang Peternakan dan kesehatan hewan dipidana dengan pidana penjara paling singkat 1 (satu) tahun dan paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling sedikt Rp.150.000.000,00 (seratus lima Puluh juta rupiah) dan paling banyak Rp.1.000.000.000,00 (satu milyar rupiah). (Ismail/Jawa Tengah)
Baca Juga:
Tragedi Kematian Anjing Canon Tampar Wisata Halal ala Indonesia
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Komisi III DPR Sebut Usul Kapolri Dipilih Presiden Ahistoris dan Bertentangan dengan Reformasi
Anggota DPR Tolak Wacana Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden Tanpa Persetujuan Parlemen
Politikus Tolak Wacana Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden Tanpa Persetujuan DPR
Habiburokhman tak Masalah Anggota Polri Bertugas di Instansi Lain, Selama Sesuai Fungsi Kepolisian
Masih Aman, Pakar Hukum Tata Negara Sebut Anggota Polisi yang Duduki Jabatan Sipil tak Perlu Ditarik
Anggota Komisi III Protes Fit & Proper Test Kapolri di DPR Tidak Boleh Dihapus
Reformasi Polri Harus Menyasar Isu Pengangkatan Kapolri dan Jabatan Sipil Polisi Aktif
Buntut Perkap Soal Polisi Isi Jabatan Sipil, Pengamat Desak Prabowo Ganti Kapolri
6 Orang Polisi Jadi Tersangka Pengeroyokan Diduga 'Mata Elang' di Kalibata Jakarta
22 Orang Tewas dalam Kebakaran, Polisi Tetapkan Dirut Terra Drone sebagai Tersangka