Anies Ogah Perbaiki Fasilitas Publik yang Dirusak Pedemo Rusuh

Zulfikar SyZulfikar Sy - Rabu, 02 Oktober 2019
Anies Ogah Perbaiki Fasilitas Publik yang Dirusak Pedemo Rusuh

Demonstran rusuh di jalan tol dalam kota, Penjompongan, Jakarta, Senin, (30/9) lalu. (Foto: merahputih.com/Rizki Fitrianto)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengaku pihaknya belum melakukan perbaikan secara permanen pada fasilitas publik yang dirusak oknum aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI, Selasa (1/10) kemarin.

Orang nomor satu di Jakarta itu menegaskan, Pemprov DKI baru akan benar-benar melakukan pembetulan fasilitas umum dan fasilitas sosial bila keadaan di Ibu Kota sudah kondusif.

Baca Juga:

Perusuh Demo Gunakan Sabu-Ganja Agar tak Takut Serang Polisi

"Tapi perbaikan yang sifatnya permanen belum dilakukan sekarang. Semua sekarang dibuat rapi bersih, tanaman yang rusak belum ditanam lagi, nanti sesudah benar-benar tenang kita kerjakan," ucap Anies di Gedung Wali Kota, Jakarta Barat, Rabu (2/10).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: MP/Asropih)
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. (Foto: MP/Asropih)

Saat ini, kata Anies, fasilitas yang diperbaiki Pemprov DKI yang sifatnya mengganggu aktivitas sehari-hari masyarakat seperti beton pembatas TransJakarta.

"Lagi diinventarisir, barat inventaris, pusat inventaris, tapi kita nanti sambil sekarang ini diperbaiki yang sifatnya mengganggu masyarakat misalnya, beton-beton yang tatanannya tidak beratur itu dirapikan," ucapnya.

Baca Juga:

Tolak Usul Kadisdik, Anies Tidak akan Cabut KJP Pelajar yang Ikut Demo

Ketika ditanya kapan waktu perbaikan fasilitas secara permanen, mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu hanya menjawab santai. Karena menurut dia, tak ada kerusakan parah yang disebabkan aksi unjuk rasa kemarin.

Kondisi Jalan Penjernihan menuju arah Senayan masih tampak sisa kericuhan, barrier beton atau MCB bertumbangan di sepanjang jalan, Selasa (1/10/2019) (ANTARA/Laily Rahmawaty)
Kondisi Jalan Penjernihan menuju arah Senayan masih tampak sisa kericuhan, barrier beton atau MCB bertumbangan di sepanjang jalan, Selasa (1/10/2019) (ANTARA/Laily Rahmawaty)

"Ya kalau taman sih menunggu aja gak apa-apa gak banyak beda ko, ngerjain sekarang atau minggu depan jangan sampai sudah ditanam ternyata nanti diinjak-injak lagi, tunggu dulu," tutup Anies. (Asp)

Baca Juga:

Bocah SD Ikut Demo DPR Sengaja Disamarkan Pakai Seragam SMA

#Demonstrasi #Anies Baswedan
Bagikan
Ditulis Oleh

Asropih

Berita Terkait

Dunia
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Sushila Karki sempat menolak menerima jabatan PM sementara jika parlemen yang beranggota 275 kursi itu tidak dibubarkan.
Wisnu Cipto - Sabtu, 13 September 2025
Lantik Sushila Karki Jadi PM Sementara, Presiden Nepal Setuju Bubarkan Parlemen
Indonesia
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Keenam lembaga HAM negara itu juga menegaskan pembentukan tim pencari fakta ini bukan atas instruksi Presiden Prabowo Subianto.
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Bentuk Tim Pencari Fakta Kerusuhan Demo, 6 Lembaga HAM Bantah Jalani Instruksi Prabowo
Indonesia
Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen
Presiden Nepal Ram Chandra Paudel telah menyetujui penunjukan mantan Ketua Mahkamah Agung (MA) Sushila Karki sebagai perdana menteri sementara (ad interim)
Wisnu Cipto - Jumat, 12 September 2025
Presiden Nepal Cari Cara Lantik Eks Ketua MA Jadi PM Sementara Tanpa Bubarkan Parlemen
Dunia
Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Istilah Nepo Kids kini sedang heboh usai terjadinya demo di Nepal. Lalu, apa arti dan makna dari istilah tersebut?
Soffi Amira - Jumat, 12 September 2025
Heboh Istilah 'Nepo Kids' yang Jadi Penyebab Demo di Nepal, Apa Makna Sebenarnya?
Dunia
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Para ahli harus bersatu untuk mencari jalan keluar, dan parlemen masih berdiri.
Dwi Astarini - Kamis, 11 September 2025
Nepal Bergejolak, Mantan Ketua Mahkamah Agung Disebut-Sebut akan Pimpin Transisi Politik
Dunia
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Protes ini juga menjadi titik puncak sentimen lama terhadap politisi, keluarga mereka, dan kekhawatiran atas korupsi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Protes Gen Z di Nepal Lebih daripada Menentang Pemblokiran Media Sosial, Tantang Kesenjangan Sosial, Korupsi, dan Nepo Kids
Dunia
Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Militer jarang dikerahkan di Nepal dan awalnya tetap berada di barak ketika polisi gagal mengendalikan situasi.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
 Tentara Nepal Bergerak Pulihkan Ketertiban, Perintahkan Warga Tetap di Rumah
Dunia
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Namun, kelompok Gen Z, yang memimpin protes tersebut, telah menjauhkan diri dari aksi perusakan itu.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
Gen Z Nepal Sebut Protes Telah Disusupi Kelompok Oportunis, Tentara Mulai Berpatroli di Jalanan
Dunia
Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa
Rajyalaxmi Chitrakar sempat dilarikan ke Rumah Sakit Khusus Luka Bakar Kirtipur, tetapi meninggal dalam perawatan.
Wisnu Cipto - Rabu, 10 September 2025
Situasi Nepal Kian Panas, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Setelah Rumahnya Dibakar Massa
Dunia
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Demonstrasi, yang disebut sebagai protes Generasi Z, dimulai setelah pemerintah memblokir platform seperti Facebook, X, dan YouTube, dengan alasan perusahaan-perusahaan itu gagal mendaftar dan tunduk pada pengawasan pemerintah.
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
19 Tewas dalam Demonstrasi Tolak Larangan Medsos dan Serukan Penindakan Korupsi, Perdana Menteri Nepal Mundur
Bagikan