Anggota DPR Minta Bantuan Pangan untuk KRS Jangan Sampai Salah Sasaran


Ilustrasi - Kampanye stunting. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/dok)
MerahPutih.com - Pemerintah memberikan bantuan pangan kepada Keluarga Risiko Stunting (KRS) sebagai salah satu upaya percepatan penurunan angka stunting di titik hulu.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher meminta pemerintah lebih teliti dalam memberikan bantuan pangan untuk keluarga risiko stunting agar tidak terjadi salah sasaran.
Baca Juga
"Jadi harus dipastikan penerimanya tidak salah sasaran," ujarnya di Jakarta, Kamis (16/11).
Dengan bantuan pangan tersebut, kata Netty, diharapkan terjadi perbaikan gizi keluarga sehingga remaja calon pengantin, ibu hamil, ibu menyusui dan ibu yang memiliki balita dalam keluarga terpenuhi kebutuhan gizinya.
"Bantuan pangan tersebut harus dikonsumsi oleh anggota keluarga, jangan dijual atau salah sasaran diterima oleh keluarga yang tidak membutuhkan," ujarnya.
Berdasarkan Pemutakhiran Data Keluarga Indonesia tahun 2022, terdapat 13,5 juta lebih keluarga berisiko stunting di Indonesia.
Baca Juga
Dalam penyaluran bantuan, Netty meminta pemerintah menggandeng berbagai unsur agar dapat memantau pangan tersebut dikonsumsi oleh orang yang tepat.
"Libatkan para Pembina Pembantu Keluarga Berencana Desa (PPKBD) atau kader KB serta tokoh masyarakat sekitar," terang Netty.
Sementara itu, selain memberikan bantuan pangan tinggi gizi, politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini juga meminta pemerintah fokus pada penanganan stunting di titik hulu.
Menurutnya, program pencegahan stunting harus fokus kepada calon pengantin putri dan laki-laki dengan menggencarkan edukasi dan sosialisasi.
"Para penghulu dan penceramah nikah dapat dilibatkan dengan menyampaikan muatan ceramah tentang risiko stunting dan cara pencegahannya," katanya.
Terakhir, Netty juga meminta agar anak-anak yang sudah stunting tidak hanya diberikan bantuan pangan.
"Akan tetapi harus dengan pemberian pangan olahan untuk keperluan medis khusus (PKMK) dan pangan olahan untuk diet khusus (PDK) yang seharusnya disediakan dan didistribusi oleh pemerintah melalui puskesmas," tutup Netty. (Pon)
Baca Juga
Wasting dan Stunting jadi Ancaman bagi Terwujudnya Generasi Emas Indonesia
Bagikan
Ponco Sulaksono
Berita Terkait
Tina Toon Desak Perombakan Besar-besaran Program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yang Diduga Tidak Tepat Sasaran

PSI DKI Soroti Naiknya Stunting Jakarta, padahal Anggaran Besar

DPRD Desak Pemprov DKI Percepat Atasi Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Demi Jakarta Kota Global

Sentil Program MBG Prabowo, Ribka Tjiptaning: Harusnya untuk Atasi Stunting

Tekan Angka Stunting, Pemkot Solo Luncurkan Program Genting

Makan Bergizi Gratis Diluncurkan, DPR Berharap Turunkan Angka Stunting di Bawah Standar WHO

Anggaran Stunting Rp 10 Miliar, Daerah Habiskan Rp 6 Miliar Buat Rapat dan Studi Banding

Stunting pada Anak, ini Hal yang Bisa Dilakukan Orang Tua

Cara Pramono Anung Tekan Angka Stunting di Jakarta
8,4 Juta Paket Bantuan Pengentasan Stunting Diterima 1,44 Juta Orang
