Anak Tak Boleh Ngedot di Atas Umur Empat Tahun


Dot memang sering digunakan ibu untuk mengganti ASI. (Foto: Pixabay/tung256)
TERNYATA ada batas waktu maksimal bagi si kecil dalam menggunakan dot atau pengganti puting susu ibu. Menurut dokter spesialis gigi anak dari Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia (IDGAI), Eriska Riyanti, anak boleh menggunakan dot hingga usianya tak lebih dari empat tahun.
"Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia menyarankan penggunaan dot tidak lebih dari maksimal usia anak 4 tahun. Pada saat itu, (kemampuan motorik halus) anak-anak sudah sempurna ditambah pola mengunyah (selain menelan, menghisap sejak lahir)," katanya dalam sebuah diskusi kesehatan yang digelar secara daring, dikutip Antara, Sabtu (29/5).
Baca juga:

Perempuan yang juga menjabat sebagai ketua peneliti di Departemen Kedokteran Gigi Anak, Fakultas Kedokteran Gigi Unversitas Padjadjaran (UNPAD) itu, ketika anak berusia empat tahun, kemampuan motorik halusnya atau oromotor harus berkembang dengan baik. Karena jika motoriknya ini tak berkembang dengan baik, maka proses mekanisme makanan sampai ke dalam perut tak berlangsung baik.
Baca juga:
Dikutip laman resmi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kemampuan oromotor merupakan dasar keterampilan makan, mencakup semua kegiatan yang menggunakan sistem gerak otot dari oral cavity (rongga mulut), seperti rahang, gigi, lidah, langit-langit, bibir, dan pipi, termasuk juga koordinasi gerak di antara organ-organ rongga mulut ini. Kemampuan ini hanya bisa didapat dengan melatihnya secara bertahap.
"Jadi, anak sudah harus belajar menggunakan otot-otot lainnya di sekitar wajah setelah usia 4 tahun. Setelah 4 tahun mulai bergeser menggunakan gelas, anak sudah bisa meminum dengan memegang gelas sendiri," katanya.

Dot umumnya menjadi pilihan ibu ketika anak tak bisa mendapatkan ASI langsung karena berbagai penyebab. Dalam memilih dot yang tepat, Eriska merekomendasikan produk yang banyaknya sesuai dengan rongga mulut anak. Tujuannya agar tak menimbulkan alergi atau masalah kesehatan lainnya.
"Dari bentuk harus yang menyerupai mekanisme saat anak meminum ASI (dari puting ibu). Rekomendasi dot orthodontic (dot yang didesain secara fisiologis) yang menyerupai puting ibu merupakan satu pertimbangan utama memilih dot," tutur pungkas Eriska. (Yni)
Baca juga:
Bagikan
Berita Terkait
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong

Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat

Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular

Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran

Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar

Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional

Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa

Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke

Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
