Kesehatan

Tidur Malam Pengaruhi Kerja Vaksin COVID-19

Muchammad YaniMuchammad Yani - Jumat, 28 Mei 2021
Tidur Malam Pengaruhi Kerja Vaksin COVID-19

Vaksin dan Tidur malam sangat berhubungan. (Foto: Pixabay/torstensimon)

Ukuran:
14
Audio:

TIDUR memang memainkan peran penting dalam menyembuhkan serta menjaga tubuh kita tetap sehat secara keseluruhan. Menariknya, sebuah penelitian menunjukan tidur di malam hari juga mempengaruhi kerja vaksin COVID-19 setelah disuntikan ke tubuh dengan membantu produksi fase awal antibodi spesifik virus Corona.

Dalam studi yang diterbitkan JAMA, menyimpulkan orang yang tidur empat jam dalam sehari selama empat malam berturut-turut menghasilkan lebih sedikit antibodi. Hal itu berbeda dengan mereka yang mendapatkan waktu tidur cukup. Sementara studi lain menunjukan kurang tidur bisa berdampak negatif pada respons antibodi dan melawan antigen vaksin, dan membuat orang lebih rentan terhadap penyakit menular.

Baca juga:

Sinar UV C Efektif Untuk Sterilisasi Virus? Ini Penjelasannya

Pada penelitian yang diterbitkan jurnal BMC Immunology, menunjukkan kurang tidur di malam hari setelah vaksinasi virus influenza HINI 2009 menyebabkan penurunan produksi fase awal antibodi spesifik HINI.

Tidur mempengaruhi kerja vaksin COVID-19. (Foto: Pixabay/StillWorksImagery)
Tidur mempengaruhi kerja vaksin COVID-19. (Foto: Pixabay/StillWorksImagery)

Dilansir dari Boldsky, tidur di malam hari setelah vaksinasi dapat membantu meningkatkan sitokin interferon gamma dalam tubuh. Sitokin gamma ini membantu menghambat replikasi virus dan mengaktifkan kekebalan terhadapnya, sehingga melindungi tubuh dari komplikasi yang disebabkan oleh virus.

Tidur setelah vaksinasi dapat memainkan peran penting dalam pembentukan memori imunologis dengan meningkatkan antibodi antigen spesifik. Oleh karena itu, orang yang mengalami gangguan tidur bisa mempertimbangkan untuk menjadwalkan ulang tanggal vaksinasi atau berkonsultasi dengan ahli medis untuk memastikan hasil yang lebih baik setelah vaksinasi.

Mengingat respon imun dari vaksin COVID-19, maka waktu vaksinasi sangat penting. Peneliti mengatakan bahwa pemberian vaksin COVID-19 di pagi hari dapat menghasilkan jumlah antibodi yang lebih tinggi pada manusia, dibandingkan dengan waktu malam seperti pada kasus pekerja malam hari. (Yni)

Baca juga:

Ponsel Pintar Masa Depan akan Dilengkapi Pendeteksi COVID-19

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Muchammad Yani

Lebih baik keliling Indonesia daripada keliling hati kamu

Berita Terkait

Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Bagikan