Anak Lelaki Kelebihan Berat Badan Berisiko Infertil saat Dewasa

Andrew FrancoisAndrew Francois - Selasa, 16 Mei 2023
Anak Lelaki Kelebihan Berat Badan Berisiko Infertil saat Dewasa

Jaga kesehatan si kecil untuk kehidupan dewasa nan sehat. (Foto: Unsplash/Valeria Zoncoll)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEBUAH makalah baru oleh European Journal of Endocrinology, menunjukkan anak laki-laki yang kelebihan berat badan cenderung memiliki volume testis lebih rendah, dan menempatkan mereka pada risiko infertilitas di masa dewasa.

Melalui studi cross-sectional atau potong-lintang retrospektif, para peneliti merujuk 268 anak-anak dan remaja berusia dua hingga 18 tahun ke Unit Endokrinologi Anak di Universitas Catania di Sisilia Italia, untuk pengendalian berat badan.

Mereka mengumpulkan data volume testis, usia, indeks massa tubuh, dan resistensi insulin mereka. Hasilnya, peneliti menemukan anak laki-laki dengan berat badan normal memiliki volume testis 1,5 kali lebih tinggi dibandingkan yang kelebihan berat badan atau obesitas pada usia peripubertas, seperti dikutip ANTARA, Minggu (14/5).

Baca juga:

Embrio Sintetis akan Jadi Jawaban untuk Masalah Infertilitas

Kesehatan saat dewasa dimulai sejak dini. (Foto: Unsplash/Jenny Hill)

Selain itu, anak-anak dan remaja dalam penelitian dengan kadar insulin normal memiliki volume testis 1,5-2 kali lebih tinggi dibandingkan dengan hiperinsulinemia atau suatu kondisi yang sering terkait diabetes tipe-2 yakni memiliki kadar insulin lebih tinggi dalam darah.

Hasil ini menunjukkan mereka yang kelebihan berat badan atau obesitas, hiperinsulinemia atau resistensi insulin menunjukkan volume testis yang lebih rendah daripada orang yang sehat.

Kemudian, mengingat volume testis yang lebih rendah memprediksi produksi sperma yang lebih sedikit di masa dewasa, para peneliti meyakini penurunan berat badan dapat membantu pasien menghindari kemandulan di kemudian hari.

"Kami berspekulasi kontrol berat badan yang lebih hati-hati di masa kanak-kanak dapat mewakili strategi pencegahan untuk mempertahankan fungsi testis di kemudian hari," kata salah satu penulis makalah studi Rossella Cannarella.

Baca juga:

Terapi Infertilitas Tingkatkan Risiko Komplikasi Jantung dan Kehamilan

Berpotensi jadi infertil ketika dewasa. (Foto: Unsplash/Priscilla Du Preez)

Infertilitas diketahui membebani kesehatan psikologis dan kehidupan ekonomi dan sosial orang-orang pada usia subur. Kondisi ini memengaruhi 48 juta pasangan pada tahun 2010.

Sebuah penelitian di Jerman mengevaluasi ketidaksuburan pada lebih dari 20.000 pasien laki-laki yang dirujuk ke pusat kesuburan menemukan kecenderungan penurunan konsentrasi sperma dan jumlah total sperma selama empat puluh tahun terakhir.

Sejalan dengan penurunan jumlah sperma, prevalensi obesitas anak meningkat di seluruh dunia dari 32 menjadi 42 juta. Pengamat memperkirakan sekitar 60 persen anak-anak saat ini akan mengalami obesitas pada usia 35 tahun.

Survei Italia memperlihatkan adanya hipotrofi (pengecilan otot) testis pada hampir seperempat pria muda berusia 18-19 tahun dan ini menempatkan mereka pada risiko mengalami kesuburan di masa depan. (waf)

Baca juga:

Kenali Penyebab Kemandulan Bagi Pria Maupun Perempuan

#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Andrew Francois

I write everything about cars, bikes, MotoGP, Formula 1, tech, games, and lifestyle.

Berita Terkait

Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Bagikan