Pilpres 2019

Akbar Tandjung Sebut Peluang Jusuf Kalla Maju Capres Terbuka Lebar

Eddy FloEddy Flo - Minggu, 01 Juli 2018
Akbar Tandjung Sebut Peluang Jusuf Kalla Maju Capres Terbuka Lebar

Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung (Foto: MP/Muhammad Yani)

Ukuran:
14
Audio:

MerahPutih.Com - Penolakan Mahkamah Konstitusi terhadap permohonan uji materi Pasal 169 huruf n dan Pasal 227 huruf i Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum soal masa jabatan wapres, bukanlah akhir bagi Wapres Jusuf Kalla untuk maju pada Pilpres 2019.

Menurut Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tandjung masih ada peluang bagi Wapres Jusuf Kalla untuk mencalonkan diri sebagai presiden. Bagi Akbar Tandjung peluang JK maju Capres terbuka lebar.

"Secara perundang-undangan yang tidak boleh kan nyawapres. Kalau mau nyapres, peluang terbuka lebar," ujar Akbar Tandjung di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Minggu (1/7).

Lebih lanjut Akbar menyatakan secara kapasitas JK tentu mumpuni karena sudah pernah dua kali menjabat sebagai wakil presiden. Dari segi peraturan perundang-undangan pun memperbolehkan. Hanya saja, kata Akbar, JK harus mempersiapkan diri untuk berhadapan dengan mantan atasannya, Presiden Jokowi.

"Sama dengan saat beliau berhadapan dengan SBY dulu, sebelumnya jadi wakil SBY. Ya tinggal bagaimana rakyat memilih," ujarnya.

Wapres Jusuf Kalla
Wapres Jusuf Kalla. (Facebook/MUH. JUSUF KALLA)

Wacana pencapresan Jusuf Kalla berpasangan dengan Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) belakangan mencuat. Gagasan itu belakangan ini kerap diungkapkan oleh sejumlah politikus Partai Demokrat. Hal itu semakin menguat usai pertemuan JK dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) baru-baru ini.

Silaturahmi politik SBY-JK dalam pandangan sejumlah pihak bukan berarti langkah JK maju Capres akan mudah. Sebab JK akan kesulitan mengejar figur Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang lebih populer sebagai calon presiden. Salah satunya diungkapkan oleh Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Muhammad Romahurmuziy.

Ketua Umum PPP Romahurmuziy
Ketua Umum PPP Hasil Muktamar Surabaya, M Romahurmuziy (ANTARA FOTO/Jafkhairi/Asf/Spt/15)

Menurut Romi sebagaimana dilansir Antara, popularitas JK sebagai kandidat capres, bahkan tak lebih tinggi daripada mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

"Saya kira beliau realistis, tapi kami menghormati kalau beliau memutuskan," ujar Romi di kantor DPP PPP, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Romi mengatakan wacana poros ketiga juga terhambat adanya ambang batas pencalonan presiden (presidential threshold). Syarat itu mengharuskan partai politik atau gabungan partai politik memiliki 20 persen suara di Dewan Perwakilan Rakyat atau 25 persen suara sah nasional hasil pemilihan umum sebelumnya.(*)

Baca berita menarik lainnya dalam artikel: Partai Demokrat Kritik Surat Edaran KPU Perihal Daftar RS Caleg

#Akbar Tanjung #Partai Golkar #Pilpres 2019 #Jusuf Kalla
Bagikan
Ditulis Oleh

Eddy Flo

Simple, logic, traveler wanna be, LFC and proud to be Indonesian

Berita Terkait

Berita Foto
Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh
Wakil Presiden Ke-10 dan Ke-12 RI Jusuf Kalla berjabat tangan dengan Ketua Baleg DPR, Bob Hasan (kanan) sebelum rapat dengar pendapat umum dengan Badan Legislasi (Baleg) DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (11/9/2025).
Didik Setiawan - 2 jam, 44 menit lalu
Wapres Ke 10 dan 12 RI Jusuf Kalla Ikuti RDPU bahas RUU Pemerintahan Aceh
Berita
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
Pengabdian petugas PMI sangat penting untuk kemanusiaan.
Dwi Astarini - Rabu, 10 September 2025
JK Lantik Pengurus Baru PMI Jakarta di Balai Kota, Ingatkan Tugas Membantu Orang Sulit
Indonesia
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Bahlil juga menambahkan bahwa ia tidak mengetahui siapa yang akan menggantikan Dito Ariotedjo sebagai Menpora
Angga Yudha Pratama - Senin, 08 September 2025
Golkar Bantah Adanya 'Barter' Posisi Menteri di Reshuffle Kabinet Hari Ini
Indonesia
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Idrus menilai Prabowo telah berada di jalur yang benar
Angga Yudha Pratama - Kamis, 04 September 2025
Golkar Nilai Prabowo Berhasil Redam Eskalasi Demonstrasi dengan Pendekatan Tegas Sekaligus Adil
Lifestyle
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Partai Golkar menegaskan, bahwa anggota DPR yang dinonaktifkan tidak akan menerima gaji dan tunjangan. Pernyataan ini juga merespons perdebatan pubik, mengenai anggota DPR nonaktif yang masih menerima gaji.
Soffi Amira - Rabu, 03 September 2025
Jadi Perdebatan Publik, Golkar Tegaskan Anggota DPR Nonaktif tak Terima Gaji dan Tunjangan
Indonesia
Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui
Burhanuddin menegaskan bahwa pihaknya terus berupaya mencari terpidana tersebut.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 02 September 2025
Jaksa Mulai Cari Relawan Jokowi Silfester Matutina Buat Segera Dibui
Indonesia
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Selain fokus pada kebijakan fiskal, bimtek juga akan membekali para legislator tentang cara menyerap aspirasi masyarakat
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 30 Agustus 2025
Muhammad Sarmuji Minta Kader DPRD Golkar Utamakan Kebijakan Pro Rakyat
Indonesia
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Idrus memahami kemarahan publik yang dipicu oleh isu kenaikan tunjangan perumahan anggota DPR hingga Rp50 juta per bulan
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Golkar Ingatkan Kritik Terhadap DPR Wajar Tapi Jangan Sampai Berubah Menjadi Kebencian yang Bisa Perlebar Jurang Perpecahan Bangsa
Indonesia
JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah
JK berharap seluruh perguruan tinggi di Indonesia mulai menanamkan ideologi yang tepat
Angga Yudha Pratama - Rabu, 27 Agustus 2025
JK Tekankan Generasi Muda Jika Kuliah Harus Punya Ide, Bukan Cuma Pinter Lalu Buta Arah
Indonesia
Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK
Pada tingkat kasasi, vonis Silfester diperberat menjadi 1,5 tahun penjara. Namun, hingga saat ini, vonis hukuman penjara Silfester belum juga dieksekusi.
Wisnu Cipto - Rabu, 27 Agustus 2025
Ditunda Sepekan, PN Jaksel Gelar Sidang PK Silfester Kasus Pencemaran Nama Baik JK
Bagikan