Arat Sabulungan,Sistem Kepercayaan Suku Mentawai yang Hampir Hilang

Noer ArdiansjahNoer Ardiansjah - Selasa, 23 Agustus 2022
Arat Sabulungan,Sistem  Kepercayaan Suku Mentawai yang Hampir Hilang

Suku Mentawai sedang melakukan ritual Arat Sabulungan. (padangkita.com)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

SEJAK zaman kolonial Belanda, penyebaran agama mulai digencarkan di Kepulauan Mentawai. Keyakinan masyarakat lokal coba digerus dengan ajaran baru. Agama yang tentunya asing bagi penduduk Mentawai.

'Penjajahan' atas ideologi tersebut memuncak pada 1950. Mayoritas penduduk Mentawai kota akhirnya mulai memeluk agama pendatang; Katolik, Protestan, dan Islam.

Namun, hal tersebut tak berlaku bagi masyarakat Mentawai yang tinggal di pedalaman. Mereka tidak peduli. Bagi mereka, agama leluhur tidak bisa ditukar dengan apa pun. Apalagi hanya dengan sembako atau beberapa kardus bungkus mi.

Baca Juga:

Kentrung, Seni Sastra Lisan Tuban dari Zaman Walisongo

Mayoritas penduduk Mentawai kota akhirnya mulai memeluk agama pendatang; Katolik, Protestan, dan Islam. (buklet Mentawai Tattoo Revival)

Salah seorang wisatawan lokal, Rengga Satria mengungkapkan saat mengunjungi Mentawai untuk kali pertamanya. Ia berkata, agama yang dibawa misionaris ke daerah pedalaman seperti angin lewat bagi masyarakat asli. "Mereka enggak peduli. Mereka ambil sembakonya aja, tuh," kata Rengga kepada merahputih.com beberapa waktu lalu.

Masyarakat Mentawai, kata Rengga, percaya bahwa roh leluhur mereka memiliki kesaktian tiada tara. Karena itu, penghormatan terhadap nenek moyang mesti terjaga. Kepercayaan tersebut bernama Arat Sabulungan. Arat artinya adat. Sedangkan Sabulungan berarti daun atau buluh.

Dalam setiap ritual, masih kata Rengga, masyarakat Mentawai selalu menggunakan dedaunan yang dipercaya dapat menghubungkan manusia dengan Sang Mahakuasa. "Mereka menyebutnya Ulau Manua (Tuhan)," katanya.

Aman Laulau selaku Sikerei atau ahli pengobatan tradisional dari Buttui, Siberut Selatan, Kepulauan Mentawai, menjelaskan dalam AratSabulungan sesungguhnya mengajarkan keseimbangan antara manusia dan alam.

"Keyakinan tersebut mengajarkan bahwa manusia harus memperlakukan alam serta binatang seperti menyayangi diri sendiri," kata Aman Laulau seperti diucapkan Rengga.

Baca Juga:

Adat Bundo Kanduang dalam Sistem Matrilineal Budaya Minangkabau

Dalam ajaran Arat Sabulungan, terdapat tiga dewa yang mesti dihormati. (sukumentawai.org)

Selain itu, masyarakat Mentawai juga meyakini bahwa pohon dan hutan merupakan tempat dewa-dewa mereka bersemayam. Karena itu, kata Rengga, harus dihormati. "Jika tidak, malapetaka bakal menimpa mereka," katanya.

Dalam ajaran Arat Sabulungan, terdapat tiga dewa yang mesti dihormati. Pertama Tai Kalelu, yakni dewa hutan dan gunung. Pesta adat sebelum berburu selalu dipersembahkan kepada dewa tersebut.

Kemudian ada Dewa Tai Leubagat, yang merupakan dewa laut. Ketiga yakni Tai Kamanua, yang merupakan dewa langit sang pemberi hujan dan kehidupan.

Pada zaman dulu, Arat Sabulungan dijadikan sebagai norma dalam penentuan segala hubungan manusia dengan alam dan dalam hubungan batin khusus dengan Tuhannya.

Karena itu, bagi siapa saja yang melanggar Arat akan dijatuhi hukuman yang ditentukan dalam musyawarah Uma (pemimpin). Mereka berkeyakinan bahwa jika ada salah satu yang melanggar, maka semua akan terkena dampaknya. (*)

Baca Juga:

Makna Bunga Melati yang Sering Muncul dalam Acara Kenegaraan Indonesia

#Lipsus Agustus Adat Indonesia #Tradisi #Budaya #Wisata #Travel #Suku Mentawai
Bagikan
Ditulis Oleh

Noer Ardiansjah

Tukang sulap.

Berita Terkait

Indonesia
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Rangkaian berwarna cerah ini menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi naik kereta api di tengah kota hingga ke wilayah pedesaan Wonogiri.
Alwan Ridha Ramdani - Sabtu, 18 Oktober 2025
Berwisata Murah Dengan Naik KA Batara Kresna, Nikmati  Alam danKuliner Dari Purwosari Sampai Wonogiri
Indonesia
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Pengelola TMR wajib memantau satwa secara rutin
Angga Yudha Pratama - Kamis, 16 Oktober 2025
DPRD DKI Protes Tarif Buggy Wisata Malam Ragunan Rp 250 Ribu, Minta Dikaji Ulang
Indonesia
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Harus dicari alternatif lain kendaraan yang lebih murah dan dapat memuat lebih banyak orang sekali jalan.
Dwi Astarini - Kamis, 16 Oktober 2025
Wisata Malam Ragunan, DPRD Minta Pemprov DKI Sediakan Alternatif Angkutan Murah untuk Warga
Travel
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Ala Khotah (Jejak Nabi) menghadirkan sebuah perjalanan imersif selama enam bulan yang akan dimulai pada November ini.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
7 Alasan Hijrah Trail Harus Masuk Bucket List Petualangan di Arab Saudi
Tradisi
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Sebanyak 14 warisan budaya Solo berbagai kategori berbeda dari makanan hingga olahraga tradisional ditetapkan WBTb.
Dwi Astarini - Selasa, 14 Oktober 2025
Tahok dan Bubur Samin Solo Jadi Warisan Budaya tak Benda
Indonesia
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Partisipasi publik menjadi kunci agar Kota Tua benar-benar menjadi ruang bersama yang aman dan nyaman
Angga Yudha Pratama - Minggu, 12 Oktober 2025
Polisi Sediakan WA dan QR Code untuk Laporan Cepat Gangguan Keamanan Hingga Kerusakan Fasilitas Umum
Indonesia
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Wisata malam Ragunan akan dibuka hari ini, Sabtu (11/10). Taman Ragunan buka pukul 18.00-22.00 WIB. Berikut harga tiketnya.
Soffi Amira - Sabtu, 11 Oktober 2025
Night at the Ragunan Zoo Dibuka Hari ini, Harga Tiket Masuknya Mulai Rp 3.000
Indonesia
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Angka itu naik ketimbang periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 517.528 WNA.
Dwi Astarini - Kamis, 09 Oktober 2025
WNA Pengguna Kereta Api di Indonesia Tembus Setengah Juta, Yogyakarta jadi Tujuan Paling Favorit
Travel
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Temuan ini berdampak langsung pada strategi destinasi dunia, mulai dari Tokyo hingga Dubai, yang kini semakin memperhatikan fasilitas halal demi menarik wisatawan muslim.
Dwi Astarini - Senin, 29 September 2025
Makanan Halal Magnet Utama Pilihan Liburan Muslim Indonesia
Tradisi
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Batik Wistara menawarkan enam motif khas Surabaya.
Wisnu Cipto - Rabu, 17 September 2025
15 Tahun Batik Wistara Konsisten Berdayakan Disabilitas Lewat Batik Khas Surabaya
Bagikan