Ahok Juga Diserang Pakai Al Maidah 51 Saat Pilkada Bangka Belitung
 Luhung Sapto - Selasa, 14 Maret 2017
Luhung Sapto - Selasa, 14 Maret 2017 
                Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok. (ANTARA FOTO/Reno Esnir)
Gubernur non aktif Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok pernah diserang isu SARA saat mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung. Hal itu diungkapkan mantan Ketua Panwaslu Provinsi Bangka Belitung, Juhri saat bersaksi di sidang kasus penodaan agama di Auditorium Kementerian Pertanian, Jakarta Selatan.
Dalam sidang ke-14 itu, Juhri mengungkapkan bukti-bukti kampanye hitam berbau SARA yang ditujukan kepada Ahok yang saat ikut mencalonkan diri menjadi Gubernur Bangka Belitung.
"Ketika itu banyak selebaran bernada seperti Surah Al Maidah ayat 51 tersebar di masjid-masjid, intinya 'agar tidak memilih pemimpin yang non-Muslim'. Tapi tidak dilaporkan," katanya.
Meski begitu, pihak Panwaslu tetap berusaha agar propaganda bernada hasutan dan berbau SARA itu ditertibkan.
"Kita sita dan musnahkan selebarannya, Sebagian kita simpan sebagai berkas dan bukti," imbuhnya.
Ia menambahkan kasus propaganda hitam yang disebar lawan politik tersebut terjadi pada tahun 2007.
"Kita sudah berusaha menginvestigasi pelaku penyebaran dari mana, tapi tidak ketemu," tuntasnya. (Fdi)
Untuk membaca berita sidang Ahok lainnya baca juga: Kerap Menengok ke Arah Ahok, Saksi Meringankan Ditegur Hakim
Bagikan
Berita Terkait
Pimpinan MPR Tegaskan Pembubaran Doa Rosario di Tangsel Bertentangan dengan UU
Insiden Pembubaran Doa Rosario di Tangsel, Kelompok Pemuda Lintas Agama: Nodai Kerukunan Beragama
 
                      Akun TikTok Galih Loss Diblokir Buntut Dugaan Penistaan Agama
 
                      Kasus Dugaan Penodaan Agama Gilbert Lumoindong, Polisi Cari Alat Bukti
 
                      Galih Loss Akui Dalam Keadaan Sadar saat Bikin Video Penodaan Agama
 
                      Polda Metro Jaya Ungkap Alasan Belum Periksa Gilbert Lumoindong
 
                      Polda Metro Jaya Panggil Saksi Kasus Pendeta Gilbert Lumoindong
 
                      Laporan Dugaan Penistaan Agama Masuk Polda, Pendeta Gilbert Minta Maaf
 
                      Jakarta Tempati Urutan Pertama Daerah Rawan Politisasi SARA di Pemilu 2024
 
                      Tak Ada Kata Damai, Bareskrim Limpahkan Berkas Kasus Panji Gumilang ke Kejagung
 
                      




