Ada Kontribusi SBY di Balik Konsep Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK


Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono. Foto: Youtube
MerahPutih.com - Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono memiliki kontribusi terhadap konsep kampanye akbar Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Gelora Bung Karno, Minggu (7/4)
Melalui surat yang ditulis dari Singapura, SBY mengaku mendengar kabar bahwa konsep kampanye Prabowo-Sandi di GBK tidak lazim dan tidak mencerminkan kampanye nasional yang inklusif, SBY meminta petinggi Demokrat mengonfirmasi kebenaran informasi itu. Kemudian Sabtu malam, SBY memperoleh informasi apa yang didengarnya mengandung kebenaran.

SBY kemudian menugaskan Ketua Dewan Kehormatan PD Amir Syamsudin, Waketum PD Syarief Hassan dan Sekjen PD Hinca Panjaitan menyampaikan saran kepada Prabowo agar penyelenggaraan kampanye nasional (di mana Partai Demokrat menjadi bagian di dalamnya) tetap dan senantiasa mencerminkan "inclusiveness", dengan sasanti "Indonesia Untuk Semua", juga mencerminkan kebhinekaan atau kemajemukan.
Selain itu kampanye juga disarankan mencerminkan persatuan, "Unity in diversity", cegah demonstrasi apalagi "show of force" identitas, baik yang berbasiskan agama, etnis serta kedaerahan, maupun yang bernuansa ideologi, paham dan polarisasi politik yang ekstrim.
Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum PD Ferdinand Hutahaean mengatakan surat SBY itu benar adanya. Namun, surat itu sejatinya hanya untuk kalangan internal dan tidak seharusnya beredar keluar Partai Demokrat.
"Yang pasti surat ditujukan kepada tiga kader utama yakni Waketum, Sekjen dan Wanhor," ujar Ferdinand di Jakarta, hari ini
BACA JUGA
TKN: Secara Matematis dan Statistik, Prabowo Sulit Menang
Aries Susanti Masuk Daftar Anak Muda Berprestasi Versi Forbes
Habib Rizieq: Tanda Kemenangan Prabowo-Sandi Sudah Terlihat, Ayo Jihad Kawal Kotak Suara!
Dia menyampaikan bahwa dalam surat itu SBY menerima laporan bahwa kampanye Prabowo-Sandi didesain seolah identik dengan kelompok tertentu dan bahkan akan mengampanyekan khilafah, sehingga Prabowo akan diidentikan dengan khilafah.
"Pak SBY yang nasionalis tulen dan sejak awal mendirikan Demokrat dengan garis politik jelas nasionalis religius, tidak setuju dengan hal tersebut," ujar Ferdinand.
Menurut Ferdinand, SBY meminta agar kampanye dibuat se-nasionalis mungkin.
"Dan tadi kita sudah lihat faktanya kampanye Pak Prabowo sangat berbhinneka, terlihat ada pembacaan doa Protestan, Katolik, semua ada di sana, sehingga tuduhan tentang khilafah patah," jelas Ferdinand.

Dia mengatakan arahan dan masukan SBY soal konsep kampanye Prabowo berjalan baik.
"Kita lihat kampanye Pak Prabowo-Sandi sangat Indonesia raya, berbhineka dan mengakui semua ajaran agama, serta menjaga Pancasila dan NKRI," kata Ferdinand.
Ferdinand mengungkapkan konsep kampanye Prabowo yang nasionalis dan berbhinneka itu sudah dilaporkan kader Demokrat kepada SBY dan SBY cukup senang. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Geger Kematian Balita di Sukabumi, Demokrat: Bukti Gagalnya Negara Lindungi Rakyat Miskin

Luhut Puji Kekompakan SBY, Jokowi Hingga Prabowo di Tengah Ketidakhadiran Megawati

Prabowo Kasih Pujian dari Soekarno hingga Jokowi, Berhasil Jaga Keutuhan NKRI hingga Selamatkan Indonesia dari Krisis

SBY Datang Bersama Anaknya Saat Tiba di Gedung DPR, Jokowi Hadiri Sidang Tahunan MPR Tanpa Sambutan Istimewa

Anggota DPR Harap 3 Presiden sebelum Prabowo Hadiri HUT ke-80 RI di Istana Negara

Tegaskan Roy Suryo Sudah Mundur Sejak 2019, Demokrat Sebut Ada Upaya Adu Domba SBY dengan Jokowi

Gibran Unggah Kabar Mengejutkan Soal Kesehatan SBY, Kondisinya Bikin Penasaran

Kondisi SBY Makin Membaik, 2-3 Hari Lagi Sudah Boleh Pulang dari RSPAD

Dirawat di RSPAD, SBY Tuntaskan 1 Lukisan Baru dengan Tangan Terinfus

SBY Singgung Konflik Israel-Palestina Muncul dari Ambisi Penguasa yang Gemar Berperang
