8 Tanda Produktivitas Kamu Menurun

Dwi AstariniDwi Astarini - Senin, 02 September 2024
8 Tanda Produktivitas Kamu Menurun

Tubuh sakit bisa jadi penanda produktivasmu menurun.(foto: pexels-andrea-piacquadio)

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

MERAHPUTIH.COM -TUBUHMU punya batasan. Tanpa kamu sadari, tubuh memberikan tanda saat mulai lelah. Hal itu berakibat pada penurunan produktivitas harianmu. Tubuh aktif tidak bisa dijadikan indikator sebagai hal yang produktif. Sebagai pekerja kantor saja misalnya, kamu dituntut untuk bergerak aktif terhitung dari rumah, menuju transportasi lalu lanjut sampai ke kantor.

Namun, serangkaian aktivitas itu tidak punya korelasi terhadap terdorongnya produktivitas. Health dan fitness coach Mia Fitri menyampaikan seseorang yang melakukan kegiatannya di tengah kondisi yang tidak fit menjadi tanda aktivitas yang ia lakukan tidak produktif. Berikut ini delapan tanda kamu mengalami penurunan produktivitas.


1. Membuat kesalahan lebih banyak daripada biasanya


Kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi di dalam dunia kerja. Namun masalahnya, jika kesalahan berlanjut terus-menerus, tentu itu merepotkan.

2. Melakukan pekerjaan tidak maksimal

Seseorang yang produktivitasnya menurun biasanya tidak all ouf melakukan pekerjaannya. Ada banyak alasan seseorang melakukan hal tersebut, tapi sudah pasti salah satunya jenuh.

Baca juga:

Ngantuk Hilang, Produktivitas Berkembang

3. Rendahnya produktivitas

Dalam pekerjaan tentu beberapa, ada target tertentu untuk dikerjakan. Jika pekerjaan yang ditugaskan tidak rampung, itu tanda capaian tidak sampai.


4. Tidak fokus

Saat produktivitas turun seseorang cenderung banyak melamun dan lebih mudah lupa. Jadi jika kondisi tidak fokus terjadi, perhatiakan apa saja asupan yang dikonsumsi hingga pola aktivitas seharian.


5. Melewatkan makan siang karena waktu kerja yang panjang



Kondisi ini membuat seseorang pekerjaan menunda-nunda waktu makan siang. Aktivitas menunda itu buntut dari pekerjaan yang tidak efisien marena faktor tidak fokus, kelelahan.


6. Datang terlambat

Saat produktivitas menurun tanda yang paling mudah ditemui ialah sering datang terlambat. Seperti yang diektahui, datang mengaret waktu merupakan kebiasaan yang tidak baik dan tidak boleh diteruskan.


7. Bekerja dalam keadaan tidak fit


Bagaimana hendak mencapai penilaian yang mumpuni kalau tubuh yang hendak dibawa bekerja tidak sehat. Justru tubuh yang sakit dibawa beraktivitas semakin menimbulkan risiko kelelahan dan pada pekerjaan menimbulkan banyak kesalahan

8. Tubuh sangat lelah

Saat mengerjakan banyak pekerjaan alhasil tubuh merasa kelelahan. Itu bukan tanda produktif, melainkan bisa jadi burn out loh. (Tka)

Baca juga:

Merasa Kelelahan Setelah Bangun Pagi, Lakukan 6 Tip Ini




#Kesehatan
Bagikan
Ditulis Oleh

Tika Ayu

Berita Terkait

Indonesia
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Langkah ini merupakan bagian dari agenda besar pemerintah dalam memperkuat jaring pengaman sosial, terutama bagi masyarakat rentan.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 02 Oktober 2025
Pemerintah Bakal Hapus Tunggakan BPJS Kesehatan Warga
Lifestyle
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Pertambahan mata minus ini akan mengganggu aktivitas belajar maupun perkembangan anak
Angga Yudha Pratama - Rabu, 01 Oktober 2025
Waspadai Tanda-Tanda Mata Minus pada Anak
Fun
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Satu dari tiga orang dewasa di Indonesia memiliki kadar kolesterol tinggi.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 30 September 2025
Strategi Sehat Kontrol Kolesterol, Kunci Sederhana Hidup Berkualitas
Indonesia
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Peredaran rokok ilegal dinilai sangat mengganggu. Sebab, peredarannya bisa merugikan negara hingga merusak kesehatan masyarakat.
Soffi Amira - Kamis, 25 September 2025
Peredaran Rokok Ilegal Dinilai Mengganggu, Rugikan Negara hingga Merusak Kesehatan
Indonesia
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Pemerintah DKI melalui dinas kesehatan akan melakukan penanganan kasus campak agar tidak terus menyebar.
Dwi Astarini - Jumat, 12 September 2025
Pramono Tegaskan tak Ada Peningkatan Penyakit Campak
Indonesia
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Langkah cepat yang diambil jajaran Dinkes DKI untuk mencegah penyakit campak salah satunya ialah melalui respons penanggulangan bernama ORI (Outbreak Response Immunization).
Dwi Astarini - Selasa, 09 September 2025
Dinkes DKI Catat 218 Kasus Campak hingga September, tak Ada Laporan Kematian
Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Bagikan