61 Truk Bantuan Masuki Gaza Saat Jeda Kemanusian
Truk pengangkut bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina yang dikirim oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tiba di RS Nasser di Khan Yunis. (Foto: Anadolu)
MerahPutih.com - Israel melancarkan serangan besar-besaran terhadap Jalur Gaza setelah Hamas menyusup ke Israel dan melakukan serangan di sana pada 7 Oktober 2023.
Israel juga memblokade wilayah kantong Palestina yang padat penduduk itu dengan memutus pasokan air, listrik, serta makanan dan bahan bakar.
Baca Juga:
Israel Bakal Lanjutkan Serangan ke Gaza Setelah Gencatan Senjata
Perang tersebut telah menewaskan sedikitnya 14.854 warga Palestina, termasuk 6.150 anak dan lebih dari 4.000 perempuan, menurut otoritas kesehatan Gaza.
Sementara itu, Israel melaporkan bahwa angka kematian di pihaknya mencapai sekitar 1.200 orang.
Israel dan Hamas sepakat untuk melakukan jeda kemanusiaan selama empat hari yang dimulai pada Jumat (24/11). Pada hari itu, Hamas juga menukar 24 warga Israel dan warga asing yang disandera dengan 39 warga Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel. Menurut perjanjian, para sandera akan dibebaskan secara bertahap selama empat hari.
Sementara itu, Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) mengatakan, 61 truk bantuan berisi makanan telah dikirim ke wilayah utara Jalur Gaza.
Pengiriman itu menjadi upaya paling signifikan sejak perang antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas meletus pada 7 Oktober 2023.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan para relawan dari organisasi bantuan Palestina akan mendistribusikan bantuan makanan itu.
Kepala urusan media PRCS Raed al-Nems menegaskan, total bantuan yang telah melintasi gerbang penyeberangan perbatasan Rafah ke Jalur Gaza pada Sabtu mencapai sekitar 200 truk, yang membawa bahan bakar dan gas elpiji.
Militer Israel menyatakan pasukannya akan melanjutkan serangan ke Jalur Gaza setelah jeda kemanusiaan berakhir.
"Kami akan segera kembali bermanuver di Gaza, memusnahkan Hamas, dan memberikan tekanan besar demi membebaskan sebagian besar sandera yang ditahan di Gaza," kata Kepala Staf Umum Pasukan Pertahanan Israel Herzi Halevi. (*)
Baca Juga:
Duka Hewan dalam Konflik Israel - Hamas
Bagikan
Alwan Ridha Ramdani
Berita Terkait
Israel 813 Kali Langgar Gencatan Senjata Gaza, Banjir Kecaman Negara Eropa
Israel Lakukan 813 Kali Pelanggaran Gencatan Senjata di Gaza, Akses Bantuan Masih Dihambat
Presiden Trump Larang Warga 8 Negara Masuk AS, Termasuk Laos dan Palestina
Konflik Kamboja dan Thailand Bikin Sekolah Tutup, Ratusan Warga Mengungsi
Trump Klaim Pasukan Stabilisasi Internasional di Gaza Bakal Didukung Banyak Negara
ICC Tolak Banding Israel, Status PM Benjamin Netanyahu Tetap Buron Kejahatan Perang
Trump Bakal Jabat Ketua Dewan Perdamaian, Kelola Administrasi Gaza
Kapal Perang USS Cincinnati-20 dan Drone AS Merapat ke Batam
Angkatan Laut Thailand Luncurkan Operasi Skala Besar di Perbatasan Kamboja
Israel Serbu Kantor PBB untuk Pengungsi Palestina, Staf Internasional Dipaksa Pergi