Duka Hewan dalam Konflik Israel - Hamas


Rumah hancur di kamp pengungsi Jabalia, rumah sakit Indonesia, di Jalur Gaza utara (18/11/2023). (ANTARA/REUTERS/Fadi Alwhidi/aa.)
KONFLIK antara Israel dan Hamas memasuki hari ke-47. Kurang dari sebulan, pasukan Israel telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang di Gaza dan melukai lebih dari 25 ribu lainnya, menurut pejabat kesehatan Gaza.
Di tengah adegan orang-orang berkabung di antara tumpukan puing dan pasien yang berjejer di koridor rumah sakit, hewan-hewan seperti anjing peliharaan pun berkeliaran di jalanan mencari pemiliknya.
Baca Juga:
Lee Young-ae Donasikan Rp 700 Juta untuk Bantu Anak-anak Gaza

Setelah serangan Hamas, kelompok bersenjata yang menguasai wilayah pesisir, Israel mengepung dan membombardir Gaza, yang membuat krisis kemanusiaan.
Di tengah konflik itu ada organisasi nirlaba, Sulala Animal Rescue (SAR) yang menyelamatkan, memberi makan, dan memberikan perawatan medis kepada hewan-hewan liar di Jalur Gaza.
Annelies Keuleers, yang menjadi sukarelawan untuk kelompok kesejahteraan hewan dari Belgia, mengatakan dia telah kehilangan kontak dengan Saeed al-Err, pendiri SAR yang berusia 50 tahun, beberapa kali karena layanan internet di daerah tersebut terputus.
Namun apa yang berhasil mereka sampaikan kepadanya di tengah pemadaman listrik sungguh mengerikan, katanya seperti diberitakan oleh Metro.co.uk.
“Situasi di Gaza sangat sulit karena terjadi pemboman di mana-mana dan tidak ada tempat yang aman,” jelas Annelies.
“Suatu kali Saeed mengirimi saya video dia memberi makan kucing dan di latar belakang, Anda dapat mendengar ledakannya. Ini membuatku takut,” sambungnya.
“Dia mengatakan kepadaku: ‘Kami merasa seperti ini tetapi tiga kali lebih buruk, dan itu semakin meningkat. Perasaan bahwa bom akan jatuh di kepala kita atau jatuh di sebelah kita… Seluruh Gaza telah mencapai kondisi mental seperti ini.’”
Dalam beberapa hari pertama serangan balasan terhadap Hamas, Angkatan Udara Israel menjatuhkan lebih dari 6 ribu bom di Jalur Gaza.
“Seperti manusia, hewan juga takut terhadap bom. Anjing mengenali suara pesawat tempur, terutama sebelum bom dijatuhkan,” kata Annelies.
Baca Juga:

Banyak hewan liar dan hewan peliharaan bersembunyi ketika pengeboman dimulai. Mereka hanya muncul ketika pengeboman berhenti selama 'beberapa menit' yang memberi Saeed jendela waktu untuk memberi mereka makan
“Mereka gemetar ketakutan,” kata Annelies.
Sekitar 350 anjing tinggal di tempat penampungan Saeed di Kota Gaza. Sementara satu rumah lagi di kota itu menampung sekitar 40 kucing. Ayah delapan anak ini merawat sekitar 30 kucing di rumahnya sendiri.
Selama 16 tahun terakhir, lebih dari dua juta orang di Gaza terjebak oleh blokade yang membatasi pasokan apa yang boleh masuk dan siapa yang boleh keluar.
Namun setelah permusuhan dimulai, Israel memperketat perbatasan, mencegah makanan, bahan bakar dan air, serta kebutuhan pokok lainnya, mengalir ke wilayah tersebut, termasuk makanan hewan.
“Ketika makanan untuk manusia habis, maka makanan untuk hewan juga akan habis,” kata Annelies, dan para pejabat PBB mengatakan bahwa sedikit pasokan yang datang melalui penyeberangan Rafah tidaklah cukup.
Para pejabat PBB menambahkan bahwa Gaza semakin dekat menuju kemungkinan ini. Program Pangan Dunia (WFP) telah memperingatkan bahwa rak-rak toko diperkirakan akan kosong pada minggu ini, karena kelaparan yang dialami warga Gaza akan menambah jumlah korban jiwa. (dsh)
Baca Juga:
70 Persen Penduduk Gaza Terusir dari Tempat Tinggal akibat Serangan Israel
Bagikan
Berita Terkait
Kapal Misi Kemanusiaan ke Gaza Diduga Diserang Drone di Tunisia, Aktivis Selamat

Israel Terus Gempur Gedung Tempat Pengungsian, Dalam Sehari 70 Warga Gaza Tewas

Armada Kapal Bawa Bantuan Berangkat dari Barcelona, Greta Thunberg Juga Ikut Misi

Indonesia Sudah Terjunkan Bantuan 91,4 Ton Agar Warga Gaza Bisa Makan

Israel Tewaskan 5 Jurnalis dalam Serangan di Rumah Sakit, Menjadikan Konflik ini Paling Mematikan bagi Insan Pers

Israel Hancurkan Rumah Sakit di Gaza dalam Serangan Ganda

1,3 Juta Warga Gaza Bakal Dipaksa Berpindah ke Selatan, Perburuk Penderitaan

Israel Ancam Ratakan Gaza City jika Hamas tak Setujui Syarat yang Diajukan

Israel Bakal Duduki Gaza, PBB Ingatkan Kematian dan Kehancuran Besar Bakal Terjadi kal Terjadi

Lemhanas Tegaskan Pemindahan Warga Gaza ke Pulau Galang untuk Dapat Pengobatan Murni Atas Dasar Kemanusiaan
