5 Tips Atasi Social Anxiety


Social anxiety merupakan gangguan yang dapat membuatmu cemas dalam bersosialisasi. (Foto: Pexels/Yan Krukov)
SOCIAL anxiety atau kecemasan bersosial dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari kita. Memiliki kondisi itu berarti interaksi sosial yang paling santai pun bisa membuatmu gemetar, pusing, takut dikritik, bahkan ditolak.
Kondisi social anxiety yang parah dapat mempengaruhi kehidupan sehari-hari, khususnya dalam bersosialisasi. Seperti berbicara dengan rekan kerja, membeli bahan makanan, makan di depan umum, menghadiri kelas di sekolah, ataupun pergi berkencan.
Baca juga:
Menangani social anxiety bukan hal mudah. Namun ada beberapa cara untuk merasa lebih nyaman dalam situasi sosial dan berinteraksi dengan orang lain, seperti dilansir dari laman Healthline.
1. Berbicara dengan terapis

Perasaan social anxiety melampaui rasa malu, gugup, atau merasa tidak nyaman di sekitar orang baru. Social anxiety adalah kondisi kesehatan mental yang tak selalu mungkin dapat diatasi sendiri.
Kamu dapat melakukan banyak hal sendiri untuk mengelola rasa cemas dan kesusahan yang dialami. Namun, kamu juga dapat meminta dukungan profesional jika benar-benar tidak bisa menanganinya sendiri.
Terapis dapat menawarkan lebih banyak wawasan tentang social anxiety. membantu mengidentifikasi pemicu, mengajarkan strategi yang membantu, dan menawarkan bimbingan menantang untuk mengubah pikiran negatif.
2. Cari tahu pemicu kecemasan secara spesifik

Social anxiety tak selalu muncul dengan rasa yang sama untuk setiap orang. Mungkin kamu merasa cemas mengenai penilaian orang lain atau memesan makanan di restoran saat dirimu sendiri. Namun di sisi lain, kamu masih bisa merasa baik-baik saja jika bersama temanmu.
Maka dari itu, cari tahu pemicunya dengan tepat, mengapa dan kapan kamu merasa cemas. Jika kamu sudah tahu pemicu social anxiety, itu dapat membantumu mengambil langkah pertama menemukan solusi melalui perasaan tersebut.
3. Lawan pikiran negatif

Kemungkinan kamu lebih banyak memikirkan hasil negatif dari situasi sosial yang baru. Mungkin kamu khawatir tentang tak sengaja mengatakan sesuatu yang kasar atau menyinggung, memanggil seseorang dengan nama yang salah, tersandung, dan sebagainya. Hal ini memang terkadang dapat terjadi dan tentu saja dapat menyebabkan ketidaknyamanan jangka pendek.
Namun hal itu sangat wajar. Jika kamu merasa pikiran negatif menguasaimu, cobalah melawannya dan menggantinya dengan pikiran yang lebih bermanfaat dengan berpikir realistis.
Kamu dapat mencoba bertanya pada diri sendiri beberapa pertanyaan tentang apa yang mengkhawatirkanmu, kemudian menjawabnya dengan jujur dan seimbang.
Baca juga:
4. Ambil langkah kecil

Memulai sedikit langkah kecil untuk berubah lebih baik daripada tidak sama sekali. Tidak perlu menjadi sukarelawan untuk memimpin rapat, atau memulai percakapan dengan semua orang yang ditemui.
Mungkin kamu dapat mencoba mengobrol ringan dengan orang baru, mengajukan pertanyaan di kelas, pujilah teman atau rekan kerjamu, dan sebagainya. Dengan begitu, kamu dapat terbantu untuk mengurang rasa cemasmu.
5. Bermain peran dengan orang yang dipercaya

Mintalah teman atau anggota keluarga untuk memainkan beberapa percakapan sehari-hari denganmu. Bermain peran akan membantumu merasa lebih siap untuk menangani anxiety jika kamu terjun dalam situasi sosial.
Seperti bermain peran saat dirimu mencari obat di apotek, kamu menjelaskan apa yang dicari kepada petugas, jadikan teman atau anggota keluargamu sebagai lawan bicara. Dengan demikian kamu dapat terlatih dan mengurangi rasa gugupmu.
Baca juga:
Itulah beberapa cara yang dapat dilakukan jika kamu mengalami gangguan social anxiety. Tak apa jika memang ada orang yang tidak menyukaimu, kamu harus tetap melakukan banyak interaksi agar tahu siapa yang memahamimu dan menyambutmu dengan tangan terbuka. (mic)
Bagikan
Ananda Dimas Prasetya
Berita Terkait
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut

Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres

Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya

Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui

Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental

Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan

Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja

Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja

Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja

Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
