Kesehatan

Lima Kebiasaan Terus Dilakukan Setelah Pandemi

Andreas PranataltaAndreas Pranatalta - Kamis, 08 Juli 2021
Lima Kebiasaan Terus Dilakukan Setelah Pandemi

Memakai masker jadi kebiasaan baru. (Foto: Unsplash/Victor He)

Ukuran:
14
Font:
Audio:

SIAPA sih yang enggak kesal sama pandemi COVID-19? Virus yang hadir di Indonesia sejak Maret 2020 ini membuat aktivitas menjadi terbatas dan banyak orang stres. Tapi sisi positifnya adalah kita jadi lebih mengerti bahwa kesehatan itu penting, seperti pentingnya menggunakan masker, rajin cuci tangan, sampai mengonsumsi makanan bergizi.

Kita tidak bisa menebak kapan pandemi ini berakhir, atau mungkin tidak akan berakhir dan selalu berdampingan dengan kita. Mengutip laman Complex, berikut beberapa kebiasaan yang akan tetap kita lakukan setelah pandemi menurut ahli epidemologi, dr. Robyn Gershon.

Baca juga:

Merek Fesyen Dunia yang Membuat Masker Saat Pandemi COVID-19

1. Memakai masker

5 Kebiasaan yang Terus Dilakukan Setelah Pandemi
Semua akan terbiasa karena pandemi. (Foto: Unsplash/Zach Vessels)


Coba deh lihat ke belakang waktu belum ada pandemi. Mana ada orang yang terus memakai masker selama hampir 24 jam penuh? Paling memakai masker ketika berkendara sepeda motor supaya terhindar dari debu atau pas lagi batuk. Nah sekarang, mau keluar rumah buang sampah atau ke warung saja harus memakai masker supaya terhindar dari penularan. Masker pun sekarang bisa dibilang menjadi kebutuhan pokok masyarakat.

“Ini tidak diragukan lagi karena sangat penting dan berharga. Kamu benar-benar harus terus memakainya jika punya sedikit gejala pilek,” kata Gershon.

Studi baru yang dilakukan Center for Disease Control and Prevention (CDC) mengatakan ketika kamu memakai masker dengan benar dan konsisten akan melindungi kita dari COVID-19.

2. Mencuci tangan dengan benar

5 Kebiasaan yang Terus Dilakukan Setelah Pandemi
Mencuci tangan dengan benar. (Foto: Unsplash/Andrew Donovan Valdivia)

Dulu, kita mencuci tangan hanya sekadar asal saja yang penting kena cipratan air. Sekarang, mencuci tangan menjadi sebuah kebiasaan ketika ingin melakukan atau setelah bersentuhan dengan sesuatu. Mau makan, habis dari luar rumah, memegang binatang, sampai memegang smartphone sekali pun. Cuci tangannya pun sekarang ada aturan, yakni 20 detik dengan menggunakan sabun dan air bersih.

“Kita bisa mengurangi dampaknya jika kita melakukan semua hal baik ini, seperti mencuci tangan,” ungkap Gershon.

3. Menyapa tanpa berjabat tangan

5 Kebiasaan yang Terus Dilakukan Setelah Pandemi
Dulu tidak perlu khawatir berjabat tangan. (Foto: Unsplash/Cytonn Photography)


Menjabat tangan adalah kebiasaan yang dilakukan ketika kita ingin menyapa atau berpisah dengan orang lain. Pas masuk kantor, kumpul-kumpul saudara, pamitan mau pulang, sampai jalan sama pacar mesti jabat tangan. Dulu semuanya berjalan dengan normal tanpa adanya kekhawatiran tertular virus COVID-19. Kini, keluar dan bertemu dengan orang lain saja sudah bikin parno, bagaimana berjabat tangan?

“Bagi saya, setidaknya berjabat tangan akan membutuhkan waktu lama untuk normal lagi dan mungkin tidak akan pernah,” kata Gershon.

Dalam penelitian dari Universitas Aberystwyth, berjabat tangan dapat menularkan bakteri dua kali lebih banyak daripad tos, dan 10 kali lebih banyak daripada tinju. Menyapa di masa pandemi bisa dilakukan dengan cara menaikkan alis atau mengangkat tangan.

Baca juga:

Masker Khusus Buat Musisi Instrumen Musik Tiup

4. Membuat iklan layanan masyarakat

5 Kebiasaan yang Terus Dilakukan Setelah Pandemi
Kita butuh pengingat. (Foto: Unsplash/Mateus Campos Felipe)


Di awal masa pandemi, setiap selebritas, influencer, dan tokoh masyarakat memiliki pernyataan tentang kesehatan masyarakat. Apalagi ketika vaksin mulai diluncurkan, banyak dari mereka yang menggunakan ketenaran untuk mendorong orang divaksinasi. Mereka memang tidak selalu menjadi acuan untuk didengarkan. Tapi berbicara soal kesehatan, Gershon setuju kita semua dapat memanfaatkannya sebagai pengingat.

“Kita semua menjadi malas, ceroboh, atau terbiasa dengan pesan tersebut. Itulah mengapa ada baiknya mendengarkan pesan baru terus-menerus,” ungkapnya.

5. Membersihkan tangan di tempat umum

5 Kebiasaan yang Terus Dilakukan Setelah Pandemi
Mudah ditemukan di mana saja. (Foto: Unsplash/Kelly Sikkema)


Sekarang, kamu akan menemukan hand sanitizer dengan mudah di mana saja, seperti tempat makan, mal, tempat ibadah, atau di rumah tetanggamu. Setiap tempat kini sudah menyediakan hand sanitizer demi keamanan bersama. Semuanya tergantung kesadaran diri kita masing-masing apakah mau memakainya atau tidak. (and)

Baca juga:

Supaya Anak Tahan Banting di Masa Pandemi

#Kesehatan #Info Kesehatan #COVID-19
Bagikan
Ditulis Oleh

Andreas Pranatalta

Stop rushing things and take a moment to appreciate how far you've come.

Berita Terkait

Indonesia
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lonjakan kasus malaria yang kembali terjadi setelah daerah tersebut sempat dinyatakan eliminasi pada 2024 itu harus menjadi perhatian serius pemerintah pusat dan daerah.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
DPR Desak Pemerintah Perkuat Respons KLB Malaria di Parigi Moutong
Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Dunia
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Menkes AS juga menghapus program pencegahan penyakit yang krusial.
Dwi Astarini - Rabu, 03 September 2025
Menkes AS Pecat Ribuan Tenaga Kesehatan, Eks Pejabat CDC Sebut Pemerintah Bahayakan Kesehatan Masyarakat
Lifestyle
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Mereka yang membatasi makan kurang dari delapan jam sehari memiliki risiko 135 persen lebih tinggi meninggal akibat penyakit kardiovaskular.
Dwi Astarini - Selasa, 02 September 2025
Intermittent Fasting, antara Janji dan Jebakan, Bisa Bermanfaat Juga Tingkatkan Risiko Kardiovaskular
Indonesia
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Irma mendorong BPJS Kesehatan untuk bekerja sama dengan Badan Pusat Statistik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 28 Agustus 2025
Rencana Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Belum Dapat 'Lampu Hijau' DPR, Legislator Soroti Pentingnya Keadilan Sosial dan Akurasi Data Penerima Bantuan Iuran
Indonesia
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Presiden Prabowo juga menargetkan membangun total 500 rumah sakit berkualitas tinggi sehingga nantinya ada satu RS di tiap kabupaten dalam periode 4 tahun ini.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Janji Bikin 500 Rumah Sakit, 66 Terbangun di Pulau Tertinggal, Terdepan dan Terluar
Indonesia
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Presiden Prabowo yakin RS PON Mahar Mardjono dapat menjadi Center of Excellence bagi RS-RS yang juga menjadi pusat pendidikan dan riset, terutama yang khusus berkaitan dengan otak dan saraf.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 26 Agustus 2025
Prabowo Resmikan Layanan Terpadu dan Institut Neurosains Nasional di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional
Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Lainnya
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Vertigo merupakan istilah medis yang digunakan untuk menyebut sensasi seolah-olah lingkungan di sekitar penderita terus berputar dan biasanya disertai rasa pusing.
Frengky Aruan - Kamis, 21 Agustus 2025
Periksakan ke Dokter jika Vertigo Sering Kambuh Disertai Gejala Lain, Bisa Jadi Penanda Stroke
Indonesia
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Anggaran kesehatan pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026 dialokasikan sebesar Rp 244 triliun.
Alwan Ridha Ramdani - Kamis, 21 Agustus 2025
Iuran BPJS Kesehatan Bakal Naik, Alasanya Tambah Jumlah Peserta Penerima Bantuan Iuran
Bagikan