363 Tenaga Medis Gugur Akibat COVID-19

Angga Yudha PratamaAngga Yudha Pratama - Rabu, 16 Desember 2020
363 Tenaga Medis Gugur Akibat COVID-19

Ilustrasi: Tenaga medis melayani tes COVID-19 (Foto: Antara).

Ukuran text:
14
Dengarkan Berita:

Merahputih.com - Tim Mitigasi Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menyebut pasien meninggal dunia akibat COVID-19 bertambah lagi.

Berdasarkan data terbaru per tanggal 15 Desember 2020, terdapat total 363 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat COVID-19. Rinciannya, 202 dokter, 15 dokter gigi dan 146 perawat.

Baca Juga:

Saran Dokter untuk Penggemar High Heels

Para dokter yang meninggal dunia tersebut terdiri dari 107 dokter umum (4 guru besar), 92 dokter spesialis (7 guru besar), 2 residen dan 1 dalam verifikasi yang keseluruhan berasal dari 24 IDI wilayah provinsi dan 92 IDI cabang kota/kabupaten.

Kenaikan jumlah kematian tenaga medis ini merupakan salah satu dampak dari peningkatan jumlah penderita COVID baik yang dirawat maupun kategori Orang Tanpa Gejala (OTG). Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) yang baru saja selesai juga menjadi potensi fluktuasi naiknya penularan COVID-19 ini.

"Kami mengimbau masyarakat dan kepala daerah serta pendukungnya untuk menghindari proses aktivitas yang melibatkan berkerumunnya massa," kata Anggota Tim Mitigasi PB IDI, Dr Adib Khumaidi dalam keterangan persnya, Selasa (15/12).

COVID
Ilustrasi penanganan jenazah pasien COVID-19. Foto: Istimewa

Ia meminta bagi setiap orang untuk memeriksakan kesehatannya apabila terdapat gejala, dan melakukan testing (rapid atau PCR test). "Meskipun juga tanpa gejala," imbuhnya.

Ketua Umum Perhimpunan Dokter Gigi Indonesia (PDGI) Sri Hananto Seno
menghimbau masyarakat agar memperhatikan kebersihan gigi dan mulutnya untuk menghindari penularan COVID.

Selain menjaga imunitas tubuh, perlu diperhatikan juga kebersihan mulut dan gigi terutama mengingat penularan utama adalah melalui droplet atau cairan dari mulut. "Tetap gunakan masker baik di dalam ruangan maupun di luar ruangan, rajin mencuci tangan, dan jaga jarak," ingatnya.

Baca Juga:

Cirebon Berharap Punya Fakultas Kedokteran Berakreditasi A

Sementara, Ketua Umum Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Harif Fadhilah menjelaskan bahwa berdasarkan data, selain perawat yang bertugas di Rumah Sakit, para petugas kesehatan (perawat) yang bertugas di Puskesmas merupakan yang gugur terbanyak kedua.

Hal ini menandakan bahwa Puskesmas sebagai fasilitas kesehatan tingkat pertama masih memiliki perlindungan yang kurang memadai bagi tenaga kesehatan. Dia berharap pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan Dinas Kesehatan daerah setempat yang bertanggung jawab terhadap pelayanan Puskesmas.

Baca Juga:

Dua Pekan, Sembilan Dokter Meninggal Akibat COVID-19

Yakni dengan meningkatkan perlindungan di fasilitas kesehatan tersebut dengan menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) dengan jumlah yang memadai serta perlengkapan fasilitas lainnya.

"Tujuannya untuk mengatasi jumlah lonjakan pasien COVID-19 yang saat ini banyak terjadi di hampir semua wilayah di Indonesia," tegas Harif. (Knu)

#Tenaga Medis #COVID-19 #Ikatan Dokter Indonesia (IDI)
Bagikan

Berita Terkait

Indonesia
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Riza Chalid, selaku pemilik manfaat PT Orbit Terminal Merak, merupakan salah satu dari delapan tersangka baru dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah
Angga Yudha Pratama - Jumat, 22 Agustus 2025
Viral Anak Meninggal Dunia dengan Cacing di Otak, Kenali Tanda-Tanda Awal Kecacingan yang Sering Dikira Batuk Biasa
Indonesia
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Puan menyebut, butuh komitmen bersama untuk memberantas narkoba, terutama di kalangan tenaga medis
Angga Yudha Pratama - Kamis, 21 Agustus 2025
Skandal Nakes di Sukabumi, Puan Maharani Tegaskan Dunia Kesehatan Tak Boleh Ternodai Narkoba
Lifestyle
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Gejala long COVID tidak selalu sama pada setiap orang. Sebagian mengalami hanya satu keluhan, seperti sesak napas atau kelelahan (fatigue), sementara yang lain menghadapi kombinasi beberapa gangguan.
Alwan Ridha Ramdani - Selasa, 12 Agustus 2025
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID
Indonesia
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
89 nakes yang diperiksa terdiri dari 27 orang yang bertugas di Puskesmas Bolo, 24 dari RS. Sondosia dan 38 dari RSUD Bima.
Wisnu Cipto - Rabu, 23 Juli 2025
Dugaan Malapratik Amputasi Tangah Bayi Arumi, Majelis Profesi Periksa 89 Tenaga Medis Bima
Indonesia
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Kemenkes menjabarkan saat ini ada 179 kasus COVID-19, dengan 1 kasus positif dari 32 pemeriksaan yang ditemukan
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa
Indonesia
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Batuk-pilek disertai sesak napas dalam waktu kurang dari 14 hari setelah kembali dari Tanah Suci.
Wisnu Cipto - Senin, 16 Juni 2025
178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat
Indonesia
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menegaskan bahwa situasi COVID-19 di Ibu Kota tetap terkendali
Angga Yudha Pratama - Jumat, 13 Juni 2025
Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis
Indonesia
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Ani mengimbau masyarakat untuk terus menjaga kesehatan dan kebersihan lingkungan
Angga Yudha Pratama - Rabu, 11 Juni 2025
Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025
Indonesia
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
KPK meminta bantuan BRI untuk memberikan informasi mengenai fasilitas kredit
Wisnu Cipto - Jumat, 06 Juni 2025
KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19
Indonesia
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Pemeriksaan dilakukan di Gedung Merah Putih KPK.
Wisnu Cipto - Kamis, 05 Juni 2025
KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI
Bagikan