3 Strategi Pemerintah Penuhi Kebutuhan Oksigen


Tabung oksigen. (Foto: Antara)
MerahPutih.com - Kebutuhan oksigen semakin meningkat saat jumlah pasien COVID-19 meningkat tajam. Pemerintah pun, sedang menyiapkan tiga strategi untuk mengatasi kelangkaan oksigen bagi para pasien COVID-19.
"Mengenai oksigen, pemerintah akan memperbanyak suplai," ujar Budi Gunadi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Cara yang ditempuh, kata Menkes, pertama akan membuka impor oksigen dari luar. Sudah diizinkan oleh Bapak Presiden melalui kementerian perindustrian menambah 600-700 ton per hari. Strategi kedua, adalah dengan mengambil kelebihan suplai oksigen dari industri.
Baca Juga:
Gegara Listrik Padam, Jateng Kehilangan Cadangan Oksigen 60 Ton
"Kita sudah dibantu juga oleh perusahaan-perusahaan besar, perusahaan yang memiliki kelebihan suplai atau 'excess capacity' dari oksigennya sekitar 360-460 ton per hari yang juga dikoordinasikan dengan Kementerian Perindustrian akan kita pakai," tambah Budi.
Strategi ketiga adalah dengan mengimpor oksigen konsentrator untuk rumah sakit maupun rumah-rumah biasa.
Pemerintah akan mengimpor banyak oksigen konsentrator dimana sebenarnya ini adalah alat kecil. Paling tidak, harga antara USD 600-800 yang bisa dipasang di rumah sakit dan rumah-rumah untuk memproduksi oksigen dari udara.
"Yang penting ada koneksi listriknya saja, dengan demikian tiga strategi itu diharapkan suplai oksigen dapat segera diatasi," ungkap Budi.

Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan impor oksigen konsentrator tersebut dapat mengurangi penggunaan oksigen cair sebanyak 50 ribu tabung.
"Sekarang kita sudah punya beberapa ribu (oksigen konsentrator), mungkin mendekati 10 ribu, itu akan kita bagikan untuk digunakan di kasus-kasus yang ringan dan akan kita pinjamkan ke rumah-rumah," kata Luhut.
Luhut memastikan, bila alat sudah selesai dipakai. maka pemerintah akan mengambilnya kembali.
"Itu 5 liter jadi bisa dipakai selama 5 hari dan saya kira ini juga kalau ini selesai kasus COVID-19 masih bisa dibagikan ke rumah sakit kita," tegas Luhut. (Asp)
Baca Juga:
Pemerintah Dapat Bantuan 1000 Tabung Oksigen dari Perusahaan E-Commerce Shopee
Bagikan
Asropih
Berita Terkait
Ciri-Ciri dan Risiko Warga Yang Alami Long COVID

Kemenkes Temukan 1 Kasus Positif COVID dari 32 Spesimen Pemeriksa

178 Orang Positif COVID-19 di RI, Jemaah Haji Pulang Batuk Pilek Wajib Cek ke Faskes Terdekat

Semua Pasien COVID-19 di Jakarta Dinyatakan Sembuh, Tren Kasus Juga Terus Menurun Drastis

Jakarta Tetap Waspada: Mengungkap Rahasia Pengendalian COVID-19 di Ibu Kota Mei 2025

KPK Minta Tolong BRI Bantu Usut Kasus Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19

KPK Periksa 4 Orang Terkait Korupsi Bansos Presiden Era COVID-19, Ada Staf BRI

COVID-19 Melonjak, Ini Yang Dilakukan Menkes Budi Gunadi Sadikin

COVID-19 Mulai Melonjak Lagi: Dari 100 Orang Dites, Sebagian Terindikasi Positif

Terjadi Peningkatan Kasus COVID-19 di Negara Tetangga, Dinkes DKI Monitoring Rutin
