3 Persen Prajurit TNI Terpapar Paham Radikal, Lemhannas: Bersihkan!


Prajurit TNI. Foto: Net
MerahPutih.com - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Letjen TNI (Purn) Agus Widjojo meminta kepada Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk membersihkan prajurit yang terpapar paham radikal.
"Cukup mengejutkan. Yang seharusnya tidak boleh terjadi dan untuk tindak lanjutnya harus dibersihkan," ucapnya di Gedung Lemhannas, Jakarta, Rabu (14/8)
Baca Juga: Menhan Buka Fakta Mengejutkan, 3 Persen Anggota TNI Anti-Pancasila
Agus Widjojo mengatakan hal itu menanggapi pernyataan dari Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu yang menyebutkan adanya 3 persen prajurit TNI aktif yang terpapar paham radikal.
"Saat ini tidak ada jalan selain membersihkan prajurit TNI yang terpapar ideologi di luar Pancasila," tegasnya
Purnawirawan jenderal bintang tiga ini juga mengingatkan agar institusi TNI tidak mengambil resiko dengan membiarkan prajurit yang sudah terpapar ideologi lain selain Pancasila.

"TNI tidak bisa untuk mengambil resiko terpapar oleh sebuah ideologi selain Pancasila. TNI sudah disumpah melalui Sapta marga dan sumpah prajurit, dan mereka adalah Bhayangkari negara dan bangsa harus patuh kepada Pancasila," kata Agus dilansir Antara.
Baca Juga: Menghitung Jumlah Prajurit TNI yang Anti-Pancasila, Lebih dari 20.000 Personel?
Karena jika tidak, tambah mantan Komandan Sekolah dan Staf Komando (Sesko) TNI ini, maka dapat mengancam keutuhan dan kedaulatan berbangsa dan bernegara.
Sebelumnya, juru bicara Badan Intelijen Negara (BIN) Wawan H Purwanto menyebutkan prajurit TNI yang terpapar radikalisme harus disterilisasi agar mencintai kembali Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Saat ini memang diperlukan adanya upaya sterilisasi terhadap orang-orang yang terpapar ideologi lain selain Pancasila," kata Wawan beberapa waktu lalu.
Nantinya, kata dia, akan ada verifikasi siapa-siapa saja yang sudah terpapar ideologi radikal tersebut.
"Nanti akan diverifikasi mana-mana yang terpapar dan tentu akan ada tindakan oleh ankum, yakni atasan yang berwenang menghukum. Semuanya nanti akan bergerak sesuai dengan tugas dan kewenangannya masing-masing," ucapnya.
Dengan langkah-langkah tersebut, dia berharap agar pemikiran ideologi di luar Pancasila menjadi netral, atau bahkan dapat kembali mendukung NKRI.
Baca Juga: Menhan Ryamizard Minta 3 Persen TNI yang Terpapar Radikalisme harus Dibenahi
"Harus diupayakan supaya bisa menjadi netral. Syukur malah jadi mendukung kembali NKRI sehingga ini menjadi kewajiban kita semua supaya satu visi dan misi bahwa kecintaan NKRI harga mati. Masalah radikalisme menjadi warning bagi kita semua bahwa ini sungguh merupakan ancaman dan itu tidak boleh terjadi," tegas Wawan.
Berdasarkan data dari Kementerian Pertahanan sebanyak 3 persen prajurit TNI terpapar radikalisme. Selain itu, 18 persen pegawai swasta menolak ideologi Pancasila serta 19 persen pegawai BUMN dan pegawai negeri sipil menolak ideologi Pancasila. (*)
Bagikan
Andika Pratama
Berita Terkait
Peran Anggota Kopassus Tersangka Penculikan Kacab BRI, Serka N Perantara Lainnya Eksekutor

Disuruh Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI, 2 Anggota TNI Minta Uang Jutaan Rupiah

Jadi Tersangka, 2 Anggota TNI Dijanjikan Rp 100 Juta untuk Culik dan Bunuh Kepala Cabang BRI

TNI Masih Siaga Jaga Gedung Parlemen, Menhan Belum Akan Tarik Pasukan

Jelang HUT TNI, 100 Ribu Tentara dari 3 Matra Siap Guncang Monas

Kasus Anggota TNI Kopda FH Tersangka Pembunuhan Kacab BRI Masuk Peradilan Militer

Kopda FH Tersangka Kasus Pembunuhan Kacab BRI, TNI dan Polda Metro Bakal Gelar Perkara Bareng

Motif Anggota TNI Kopda FH Terlibat Penculikan dan Pembunuhan Kacab BRI karena Uang

Anggota TNI di Wonosobo Tewas Saat Melerai Pertikaian, Polisi Militer Tengah Menyelidiki

Resmi Tersangka, Ini Peran Anggota TNI Kopda FH dalam Pembunuhan Kacab BRI
