3 Kebiasaan Kecil di Pagi Hari untuk Membuatmu Lebih Produktif

Ananda Dimas PrasetyaAnanda Dimas Prasetya - Senin, 26 Desember 2022
3 Kebiasaan Kecil di Pagi Hari untuk Membuatmu Lebih Produktif

Kegiatan kecil nan positif di pagi hari bisa membuatmu jadi lebih produktif sepanjang hari. (Foto: Pexels/Andrew Neel)

Ukuran:
14
Audio:

PENGGALAN lirik "Bangun tidur ku terus mandi, tidak lupa menggosok gigi..." sepertinya melekat terus di diri kita sampai dewasa. Tak hanya di otak, tetapi juga di kebiasaan.

Ketika bangun tidur, biasanya kita hanya akan langsung mandi, makan, mengecek ponsel, lalu mulai beraktivitas. Entah itu pergi ke sekolah, tempat kerja, atau melakukan tugas di rumah.

Kegiatan yang monoton ini akhirnya membuat kita jadi merasa bosan. Baru bangun tidur saja sudah merasa malas. Tak jarang kita jadi mematikan alarm dan kembali tidur. Padahal, memiliki rutinitas atau kebiasaan baik di pagi hari bisa membawa kesuksesan pada dirimu, loh.

Laman CNBC melansir, rata-rata orang sukses punya ritual pagi sendiri selama puluhan tahun. Misalnya bangun lebih awal di pukul 5 pagi, melakukan olahraga singkat sebelum matahari terbit, membaca berita sambil meminum kopi atau menikmati sarapan, dan bersiap ke kantor.

Baca juga:

Menjadi Produktif tak Sama dengan Bekerja Berlebihan

3 Kebiasaan Kecil di Pagi Hari untuk Membuatmu Lebih Produktif
Menentukan goal dan memikirkan kata yang positif di otak sepanjang hari bisa membuatmu merasa lebih bersyukur saat menjalani hari. (Foto: Pexels/Kampus Production)

Namun, tak semua orang bisa menerapkan hal yang sama, kan? Jangan khawatir. Kamu tetap bisa punya kebiasaan baik nan produktif dengan caramu sendiri. Berikut ini adalah sejumlah tips membentuk morning routine dari para psikolog yang bisa kamu terapkan. Tentunya ini akan cocok untuk jadi resolusi 2023 kamu.

Catat goal atau tujuanmu hari itu

Goal di sini bukanlah daftar pekerjaan yang harus kamu tuntaskan. Namun, lebih kepada hal dalam diri yang ingin kamu capai hari itu. Misalnya ingin jadi orang sukses, pemberani, atau bertanggung jawab.

Pilih satu kata positif dan tanamkan itu dalam otak selama seharian. Di pagi hari sebelum mulai bekerja, lakukanlah meditasi yang tenang selama beberapa menit sambil merenungi kata tadi.

Hal ini bisa membantumu untuk lebih tenang dan merasa bersyukur sepanjang hari. Refleksi diri di pagi hari dianggap lebih berdampak baik daripada mengecek email dan deretan tugas. Sebab, otak akan jadi panik dan tegang jika dipaksa bekerja saat bangun.

Baca juga:

Aroma yang Membuat Kamu Lebih Produktif

3 Kebiasaan Kecil di Pagi Hari untuk Membuatmu Lebih Produktif
Hal-hal kecil dan lucu yang dilakukan sebelum mulai beraktivitas juga bisa membantu meningkatkan suasana hati. (Foto: Pexels/Julia M Cameron)

Aturlah ritual yang bisa dilakukan secara luring

Seorang psikolog asal Colorado, Debbie Sorensen, menyebut bahwa menjauhkan diri sejenak dari ponsel dan komputer di pagi hari bisa jadi langkah yang baik. Sibuk memainkan gawai sesaat setelah bangun hanya akan membawa efek stres pada otak. Terlebih jika kita membaca konten negatif.

Maka dari itu, sebaiknya pilih rutinitas pagi yang tidak memerlukan bantuan teknologi. Misalnya membaca buku, menulis jurnal, atau berjalan pagi di lingkungan sekitar rumah. Aktivitas ringan ini bisa membuatmu berenergi karena kamu memulai hari dengan perasaan yang tenang.

Buat pagimu terasa lebih menyenangkan

Kebahagiaan adalah kunci supaya segala sesuatu terasa ringan dijalani. Termasuk rutinitas di pagi hari. Supaya tidak malas dan bosan saat bangun tidur, cobalah lakukan sesuatu yang kamu suka.

Cari satu hal yang sekiranya bisa membuat suasana hatimu membaik, tersenyum, atau tertawa. Misalnya dengan bernyanyi lagu favorit, menonton kartun atau tayangan kesukaan, atau menelepon bersama teman yang lucu. Kegiatan positif ini akan membuat hormon endorfin jadi meningkat.

"Merawat diri dengan hal-hal lucu itu sama pentingnya dengan kegiatan rutin serius lainnya," ungkap psikolog industri, Laura Pendergrass. (mcl)

Baca juga:

Ruang Kerja Ciamik Bikin Produktif

#Kesehatan Mental
Bagikan
Ditulis Oleh

Ananda Dimas Prasetya

nowhereman.. cause every second is a lesson for you to learn to be free.

Berita Terkait

Lifestyle
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Stres dapat bermanifestasi pada gangguan di permukaan kulit.
Dwi Astarini - Kamis, 04 September 2025
Kecemasan dan Stres Perburuk Kondisi Kulit dan Rambut
Fun
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Pelarian Artscape hadir sebagai pelampiasan yang sehat dan penuh makna.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 04 Agustus 2025
Menyembuhkan Luka Batin lewat Kuas dan Warna: Pelarian Artscape Hadirkan Ruang Aman untuk Gen Z Hadapi Stres
Indonesia
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Kelelahan mental merupakan sindrom yang dihasilkan dari stres terkait dengan pekerjaan kronis.
Dwi Astarini - Rabu, 30 Juli 2025
Mengenal Burnout yang Diduga Pemicu Diplomat Arya Daru Pangayunan Mengakhiri Hidupnya, ini Cara Mengatasinya
Lifestyle
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Gangguan perasaan bisa berupa emosi yang tumpul atau suasana hati yang kacau
Angga Yudha Pratama - Sabtu, 26 Juli 2025
Bukan Sekadar Mood Swing Biasa! Ini Beda Bipolar dan Depresi yang Wajib Diketahui
Indonesia
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Hasil ini menjadi sinyal penting perlunya konsultasi lebih lanjut dengan tenaga profesional.
Ananda Dimas Prasetya - Senin, 21 Juli 2025
Dinkes DKI Jakarta Ungkap 15 Persen ASN Terindikasi Memiliki Masalah Kesehatan Mental
Indonesia
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Depresi yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan depresi yang resistan terhadap pengobatan atau treatment resistant depression atau (TRD).
Alwan Ridha Ramdani - Jumat, 11 Juli 2025
Ingat! Depresi Bukan Aib, Jangan Resistan Terhadap Pengobatan
Lifestyle
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Untuk skizofrenia, faktor risikonya mencakup genetik
Angga Yudha Pratama - Kamis, 15 Mei 2025
Mengenali Gangguan Mental Sejak Dini: Ini Perbedaan Bipolar dan Skizofrenia pada Anak dan Remaja
Fun
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Skizofrenia dapat menurunkan kualitas hidup secara signifikan.
Ananda Dimas Prasetya - Kamis, 15 Mei 2025
Apa Saja Gejala Awal Penyebab Skizofrenia Pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Penderita GB I, mengalami setidaknya satu episode manik yang berlangsung selama seminggu atau lebih.
Ananda Dimas Prasetya - Rabu, 14 Mei 2025
Ahli Ungkap Gejala Awal dari Gangguan Bipolar I pada Anak-Anak dan Remaja
Fun
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Perasaan insecure selalu berkaitan dengan kepercayaan diri.
Ananda Dimas Prasetya - Selasa, 25 Februari 2025
Pelan Tapi Pasti Hempas Insecure, Ini 5 Cara Mudah Tingkatkan Kepercayaan Diri
Bagikan