2023 Jadi Momentum Konsolidasi Total Jelang Pemilu


Mural bertema pemilu menghiasi tembok sudut di Kota Tangerang, Banten, Jumat, (12/4/2019). (Foto: MP/Rizki Fitrianto)
MerahPutih.com - Tahapan Pemilu 2024 sudah berlangsung. Partai politik juga sudah mulai melakukan konsolidasi untuk menyatukan pandangan untuk mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2024.
Anggota Komisi II DPR RI Guspardi Gaus menilai, tahun 2023 ini sebagai tahun untuk berbenah bagi penyelenggaraan Pemilu 2024 yang sudah di depan mata
"Salah satunya melakukan konsolidasi yang lebih kuat bagi seluruh pemangku kepentingan pendukung konstitusionalisme dan demokrasi menuju pelaksanaan Pemilu 2024 mendatang," kata Guspardi di Jakarta, Senin (9/1)
Baca Juga:
Tanggapan JK Terkait Sistem Pemilu Menjadi Proporsional Tertutup
Menurut Guspardi, di tahun 2022 kemarin dipenuhi berbagai dinamika politik lengkap dengan kontroversi di dalamnya.
Mulai dari wacana perpanjangan masa jabatan presiden yang kemudian ditolak dengan tegas oleh Presiden Jokowi karena beliau taat kepada konstitusi.
Bahkan, lanjutnya, di penghujung tahun 2022, dinamika politik Indonesia kembali diwarnai wacana kembali ke sistem proporsional tertutup.
"Padahal sistem proporsional terbuka sudah teruji dan telah dilaksanakan sejak Pemilu 2009 silam," jelas Guspardi.
Belum lagi, munculnya isu intimidasi kepada Komisioner KPUD untuk meloloskan atau tidak meloloskan partai tertentu sebagai peserta Pemilu 2024 mendatang.
"Ini tahun untuk berbenah dan melakukan konsolidasi yang lebih kuat bagi seluruh pemangku kepentingan pendukung konstitusionalisme dan demokrasi," ujar politikus PAN ini.
Baca Juga:
Puan Yakin PDIP Cetak Hattrick Menang Pemilu jika 3 Pilar Partai Solid Bergerak
Menurut Guspardi, Pemilu 2024 menjadi strategis bukan hanya karena pemilu legislatif (pileg) dan pemilu presiden (pilpres) dilaksanakan pada tahun yang sama dengan pilkada.
Melainkan menjadi momentum politik bagi pertaruhan konsolidasi demokrasi.
Pasalnya, di tahun 2023 ini, partai politik juga sudah mulai melakukan konsolidasi untuk menyatukan pandangan yang pada akhirnya akan mendeklarasikan pasangan capres dan cawapres yang akan diusung pada Pemilu 2024.
Guspardi mengingatkan, pesta demokrasi lima tahun sekali ini, jangan hanya kuat secara prosedural, yang paling penting adalah kuat secara substansial.
Pemilu 2024 harus berjalan tepat waktu dengan dipenuhinya asas pemilu luber, jujur dan adil.
"Agar tercipta kompetisi yang sehat, partisipatif dan mempunyai derajat keterwakilan yang lebih legitimasi," tutup Guspardi. (Knu)
Baca Juga:
Puan Yakin PDIP Cetak Hattrick Menang Pemilu jika 3 Pilar Partai Solid Bergerak
Bagikan
Joseph Kanugrahan
Berita Terkait
16 Dokumen Syarat Pendaftaran Capres-Wawapres Tertutup Bagi Publik, Termasuk Fotokopi Ijazah

Golkar Usulkan Perubahan Sistem Pemilu, Ingin Lahirkan Budaya Politik Baru

Politik Thailand Kembali Bergejolak, PM Sementara Ajukan Pembubaran Parlemen dan Pemilu Baru

Tutup Rakernas, Surya Paloh Targetkan NasDem Masuk 3 Besar Pemilu 2029

NasDem Siap Tantang Partai Besar, Punya Strategi Khusus Rebut Tiga Besar Pemilu 2029

DPR Mulai Bahas Pilihan Alternatif Model Pilkada, Usulan PKB Gubernur Ditunjuk Presiden Belum Ada Yang Nolak

Junta Kembali Tetapkan Darurat Militer Jelang Pemilu Myanmar

Legislator Ungkap Keuntungan dari Pemisahan Pemilu Nasional dan Lokal

Partai Tengah Lagi Bikin Strategi Simulasi Pemilu dan Pilkada

Partai Buruh Ajukan Uji Materi Minta Ambang Batas Parlemen Dihapus Pada Pemilu 2029
